Jakarta (ANTARA) - Pendaftaran jalur masuk kuliah perguruan tinggi negeri (PTN) melalui Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) tahun 2025 kini sedang berlangsung tahapan registrasi bagi siswa.
Mendiktisaintek bersama Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) membentuk Panitia SNPMB untuk mempersiapkan pelaksanaan tes masuk PTN bagi siswa melalui dua jalur seleksi, yakni Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) dan Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Tingginya jumlah peminat dan pendaftar, membuat jalur SNBT dan SNBP memiliki daya saing yang sangat ketat. Sehingga, hanya mereka yang memiliki nilai terbaik dan strategi yang tepat dapat berpeluang lolos meraih kursi di perguruan tinggi impian.
Akan tetapi, bagi siswa yang tidak lolos kedua jalur seleksi tersebut, tak perlu berkecil hati dan hilang harapan untuk dapat berkuliah.
Pada beberapa kampus, terdapat jalur seleksi masuk kuliah yang dibuka selain SNBT dan SNBP, bahkan ada yang tanpa ujian tes. Berikut adalah 5 jalur masuk kuliah yang bisa menjadi alternatif untuk masuk perguruan tinggi.
Baca juga: Panitia SNPMB 2025 nyatakan UTBK SNBT hanya ada satu gelombang
1. Seleksi ujian mandiri
Hampir semua PTN di Indonesia memiliki jalur seleksi mandiri. Jalur ini biasanya dilakukan setelah SNBT diumumkan.
Setiap universitas memiliki kebijakan yang berbeda, baik dari segi persyaratan daftar, mekanisme seleksi, dan biaya kuliah.
Secara umum, jalur seleksi ujian mandiri memiliki kouta penerimaan mahasiswa paling banyak 30%. Sehingga memberikan peluang yang lebih besar untuk lolos seleksi.
Beberapa kampus menggunakan sistem seleksi ujian mandiri secara tes tertulis dan sebagian ada yang mempertimbangkan nilai UTBK atau prestasi akademik dan non-akademik.
Kampus yang membuka jalur seleksi ujian mandiri seperti SIMAK UI, SMUP UNPAD, Penmaba UNJ, Sema UPNVJ, UTUL UGM, SPMB Unsoed, SM-ITB dan SM-KPN (khusus politeknik negeri).
Baca juga: Panduan lengkap pengisian PDSS untuk SNBP 2025, dimulai 6 - 31 Januari
2. Seleksi SPAN-PTKIN
Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN) adalah jalur seleksi masuk tanpa tes tulis untuk perguruan tinggi Islam negeri di Indonesia.
Jalur ini diperuntukkan bagi siswa berprestasi di bidang akademik dan non-akademik yang ingin melanjutkan pendidikan ke UIN (Universitas Islam Negeri), IAIN (Institut Agama Islam Negeri), atau STAIN (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri).
SPAN-PTKIN terbuka untuk memilih jurusan yang diinginkan dan tersedia di kampus pilihan, baik jurusan agama hingga jurusan umum lainnya.
Mekanisme sistem seleksi SPAN-PTKIN berdasarkan nilai rapor semester 1-5 dan prestasi. Bagi para siswa yang mendaftar SPAN-PTKIN, tidak dikenakan biaya karena telah ditanggung pemerintah.
Baca juga: Rektor Unej imbau sekolah buat akun untuk pendaftaran SNBP
3. Seleksi SPMB PKN-STAN
PKN STAN merupakan perguruan tinggi kedinasan di bawah naungan Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang berfokus pada bidang keuangan negara.
Lulusan PKN-STAN akan diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang bekerja di lingkungan Kementerian Keuangan, kementerian/lembaga lainnya, atau Pemerintah Daerah.
Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) PKN-STAN diselenggarakan setiap tahun dan terbuka bagi siswa-siswi lulusan sekolah menengah atas, mulai dari SMA/SMK/Paket C/Sekolah Keagamaan.
Terdapat beberapa tahapan seleksi yang ketat dalam SPMB PKN-STAN, yang terdiri dari Seleksi Administrasi, Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), Seleksi Lanjutan I, dan Seleksi Lanjutan II.
Seleksi SPMB PKN-STAN membuka tiga jalur penerimaan mahasiswa baru, yakni jalur reguler, jalur afirmasi, dan jalur pembibitan (jalur prestasi akademik atau non-akademik).
Baca juga: Materi soal yang perlu disiapkan dalam ujian tes UTBK SNBT 2025
4. Seleksi PTDI STTD
PTDI-STTD (Sekolah Tinggi Transportasi Darat) merupakan sekolah kedinasan di bawah naungan Kementerian Perhubungan yang berfokus pada bidang sektor perhubungan transportasi darat.
Bagi lulusan STTD juga akan berpeluang menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang bekerja di lingkungan Kementerian Perhubungan.
STTD memiliki empat jurusan dengan jenjang pendidikan D2 hingga D4. Program studi STTD yakni D4 Transportasi Darat, D3 Manajemen Transportasi Jalan, D3 Perkeretaapian, dan D2 Penguji Kendaraan Bermotor.
Para peserta PTDI-STTD akan diujikan berdasarkan tes kompetensi dasar (tes wawasan kebangsaan, intelegensi umum, dan karakteristik pribadi) dan tes lanjutan (tes wawancara, fisik, dan kesehatan).
Baca juga: Daftar 29 sekolah kedinasan tanpa syarat nilai UTBK-SNBT tahun 2025
5. Seleksi JARVIS
JARVIS (Jalur Penerimaan Vokasi Industri) adalah sistem seleksi nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk menjaring calon mahasiswa yang ingin berkuliah di perguruan tinggi vokasi industri di bawah naungan Kemenperin.
Politeknik yang termasuk dalam naungan Kemenperin, seperti Politeknik STTT Bandung, Politeknik AKA Bogor, Politeknik APP Jakarta, Politeknik STMI Jakarta, Politeknik ATI Makassar, Politeknik Industri Logam Morowali, Politeknik ATI Padang, dan lainnya.
Melalui jalur seleksi JARVIS, memberikan kesempatan bagi lulusan SMA/SMK/Sederajat untuk mendapatkan pendidikan jenjang D1-D4 yang berorientasi pada dunia industri dengan kurikulum berbasis praktik.
Dalam seleksi JARVIS, tersedia tiga jalur yang dibuka diantaranya JARVIS Bersama (berbasis tes), JARVIS Prestasi (berbasis prestasi akademik/non akademik), dan JARVIS Mandiri (berbasis tes).
Baca juga: Unand siapkan tiga jalur penerimaan mahasiswa baru dengan kuota 7.835
Baca juga: Perbedaan SNBP dan SNBT bagi para calon mahasiswa baru
Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025