Jakarta (ANTARA) - Tanaman yang tumbuh subur dan sehat tentu menjadi dambaan setiap pekebun, baik skala rumahan maupun pertanian besar. Namun, kehadiran hama kerap menjadi tantangan utama yang mengancam pertumbuhan bahkan kelangsungan hidup tanaman.
Mulai dari ulat hama, kutu tanaman, tikus, hingga wereng, masing-masing hama memiliki cara serangan yang berbeda dan memerlukan penanganan yang tepat. Dengan memahami jenis-jenis hama dan cara mengatasinya, Anda bisa menjaga tanaman tetap kuat dan produktif sepanjang musim, serta selalu waspada untuk menghadapi serangan berbagai jenis hama yang menjangkit pada tanaman.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis-jenis hama dan cara mengatasinya, yang telah dihimpun dari berbagai sumber.
Jenis-jenis hama yang merusak tanaman
1. Ulat hama
Terdapat berbagai jenis ulat yang dapat menjadi hama bagi tanaman, terutama bagi tanaman hias. Dua jenis yang perlu diwaspadai adalah Spodoptera sp. yang menyerang bagian daun, serta Noctuidae yang merusak batang tanaman.
Tanda-tanda tanaman yang terserang ulat hama bisa dikenali dari daun yang berubah warna, terlihat pecah-pecah, atau batang yang menjadi rapuh dan mudah patah.
Cara mengatasi ulat hama:
• Singkirkan ulat secara manual dari tanaman yang terserang.
• Gunakan pestisida alami seperti campuran bawang putih.
• Aplikasikan insektisida sistemik setidaknya seminggu sekali untuk perlindungan yang lebih maksimal.
2. Tungau laba-laba
Tungau laba-laba (spider mite) adalah hama yang cukup membahayakan karena menyerang daun dengan cara menyerap cairan dan nutrisi tanaman. Serangannya berlangsung cepat dan bisa meluas dalam waktu singkat, sehingga dapat menyebabkan tanaman mati.
Cara mengatasi tungau laba-laba:
• Hindari penggunaan insektisida biasa karena jenis hama ini cenderung kebal.
• Gunakan akarisida, yaitu senyawa kimia khusus yang efektif membasmi tungau dan kerabatnya.
3. Kutu tanaman
Kutu tanaman terdiri dari beberapa jenis, di antaranya kutu putih dan kutu perisai. Kutu putih kerap ditemukan bergerombol pada batang dan daun tanaman hias, sementara kutu perisai cenderung menyerang bagian tulang daun.
Cara mengatasi kutu tanaman:
• Semprotkan campuran deterjen cair dan air untuk meluruhkan lapisan lilin pada tubuh kutu putih.
• Gunakan insektisida sistemik yang mengandung bahan aktif acephate agar kutu benar-benar tuntas dibasmi.
4. Tikus
Tikus merupakan hama yang sangat merugikan, terutama di sektor pertanian seperti pada tanaman padi. Hama ini aktif di malam hari dan menyerang biji serta batang tanaman. Tikus biasanya membuat lubang sebagai tempat persembunyian di sekitar sawah atau di balik semak-semak.
Cara mengatasi tikus:
• Tutup lubang-lubang yang menjadi sarang tikus dan tangkap hama tersebut secara langsung.
• Manfaatkan predator alami seperti ular jinak untuk membantu mengendalikan populasi tikus.
• Gunakan racun atau umpan tikus secara hati-hati agar tidak mencemari lingkungan sekitar.
5. Wereng
Wereng menyerang batang dan daun tanaman, serta dapat menjadi pembawa virus tungro yang mematikan bagi tanaman padi.
Cara mengatasi wereng:
• Terapkan pola tanam serempak atau bergilir untuk memutus siklus hidup wereng.
• Gunakan predator alami seperti kumbang Paederus fuscipes, Ophionea nigrofasciata, dan laba-laba Lycosa pseudoannulata.
• Gunakan insektisida secara bijak dan efisien, dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.
Selain berbagai jenis hama yang telah disebutkan sebelumnya, masih ada beberapa hama lain yang juga tergolong sebagai hama dan penyebab penyakit pada tanaman.
Beberapa di antaranya meliputi kutu kecil atau tungau, babi hutan, belalang, lalat buncis, kumbang, lalat buah, hingga burung pipit dan serangga seperti walang sangit.
Oleh karena itu, penting bagi para petani dan pecinta tanaman untuk selalu waspada serta rutin memantau kondisi tanaman. Langkah pencegahan dan penanggulangan yang tepat sejak dini akan membantu menjaga tanaman tetap sehat dan terhindar dari kerusakan serius akibat serangan hama.
Baca juga: 8 langkah mudah untuk mengusir hama tanaman tanpa merusak lingkungan
Baca juga: Sulbar nyatakan status waspada hama wereng hijau
Baca juga: BRIN perkenalkan pestisida ramah lingkungan berbasis tanaman mimba
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025