Jakarta (ANTARA) - Pernahkah Anda melihat tanaman yang tumbuh subur di daerah lembap atau di sekitar air? Tanaman-tanaman tersebut dikenal sebagai tumbuhan higrofit, yaitu jenis tumbuhan yang mampu hidup dan berkembang dengan baik di lingkungan yang basah.
Dengan struktur tubuh yang khas, tumbuhan higrofit menunjukkan adaptasi unik terhadap kondisi tanah yang lembap hingga jenuh air. Lantas, apa sebenarnya tumbuhan higrofit itu? Simak penjelasan lebih dalam mengenai pengertian, ciri-ciri, dan contohnya melalui ulasan berikut ini, yang telah dilansir dari berbagai sumber.
Pengertian tumbuhan higrofit
Tumbuhan higrofit merupakan jenis tanaman yang tumbuh di wilayah yang memiliki tingkat kelembapan tinggi. Artinya, tanaman ini mampu bertahan dan berkembang dengan baik di lingkungan yang kaya akan kandungan air, baik di udara maupun di dalam tanah.
Namun tidak hidup dalam kondisi yang benar-benar tergenang seperti halnya tumbuhan hidrofit. Secara ekologi, higrofit adalah jenis tumbuhan yang memerlukan banyak air dalam proses pertumbuhannya, namun habitat-nya bukan di genangan air melainkan di tanah yang basah dan teduh.
Ciri-ciri tumbuhan higrofit
Menurut buku Seri IPA Biologi karya Deswaty Furqonita, S.Si., M.Biomed (2007: 9), tumbuhan higrofit merupakan jenis tanaman yang mampu beradaptasi di lingkungan yang lembap, seperti pada tanaman semanggi (marsilea crenata) dan talas (colocasia esculenta).
Tumbuhan ini memiliki kemiripan adaptasi morfologis dengan tanaman hidrofit, misalnya bentuk daun yang lebar dan tipis yang membantu mempercepat proses penguapan (transpirasi).
Jenis tanaman ini umumnya tumbuh di area yang selalu basah seperti tepian danau, rawa, atau daerah berair lainnya. Meski tidak hidup di air yang menggenang, tumbuhan higrofit tetap bisa bertahan hidup di habitat dengan kadar air yang tinggi.
Beberapa ciri khas yang dimiliki tumbuhan ini juga membedakan-nya dari jenis tumbuhan lain. Berikut penjelasan lengkap mengenai karakteristik tumbuhan higrofit.
1. Daunnya lebar dan tipis
Salah satu karakter khas tumbuhan higrofit adalah bentuk daunnya yang lebar dan tipis. Struktur ini membantu meningkatkan proses penguapan (transpirasi). Selain itu, tumbuhan ini juga memiliki jumlah stomata yang banyak untuk memaksimalkan pengeluaran uap air dari permukaan daun.
2. Memiliki akar yang pendek
Sistem akar pada tumbuhan higrofit cenderung pendek dan tidak terlalu dalam. Hal ini membuat area penyerapan air menjadi lebih terbatas, sehingga masukan air tetap seimbang meskipun tumbuh di tempat yang lembap.
3. Batang terdapat rongga udara
Batang pada tumbuhan higrofit biasanya memiliki rongga di dalamnya. Rongga ini berfungsi untuk mengurangi kandungan air dalam batang sekaligus sebagai jalur masuknya udara.
4. Bunga berukuran kecil dan menarik
Tumbuhan higrofit umumnya menghasilkan bunga berukuran kecil namun memiliki warna yang cerah dan mencolok, sehingga menarik perhatian hewan penyerbuk.
5. Penyerbukan dibantu angin dan serangga
Proses penyerbukan pada tumbuhan ini umumnya dibantu oleh angin dan serangga, yang berperan penting dalam membantu penyebaran serbuk sari ke bunga lain.
Contoh tumbuhan higrofit
Melansir berbagai sumber, berikut ini adalah beberapa jenis tumbuhan yang termasuk dalam kategori higrofit:
1. Begonia
Tanaman begonia dikenal dengan bentuk daunnya yang unik dan tidak simetris. Jika daun tersebut dilipat, kedua sisinya tidak akan sejajar. Daun begonia meruncing di ujung, sementara batangnya tampak kemerahan.
2. Dedalu (gandarusa)
Dedalu atau gandarusa sering dijumpai menempel pada batang pohon lain. Tanaman ini memiliki daun kecil berwarna hijau kecokelatan dan tumbuh seperti semak. Dedalu termasuk tumbuhan parasit karena akarnya menembus batang inang-nya untuk menyerap nutrisi.
3. Keladi
Keladi memiliki bentuk daun yang menyerupai talas dan juga menghasilkan umbi. Meski begitu, umbi keladi jarang dimanfaatkan untuk konsumsi. Tumbuhan ini biasanya tumbuh di area lembap seperti tepi hutan, rawa, atau pekarangan di daerah pedesaan.
4. Lumut
Lumut tumbuh subur di tempat-tempat yang lembap. Struktur tubuhnya menyerupai akar, sehingga mampu menyerap air dengan baik dari lingkungan sekitarnya.
5. Tumbuhan paku (pteridophyta)
Salah satu jenis tumbuhan paku yang umum dijumpai adalah pakis. Daunnya memiliki ciri khas, yaitu ujung daun muda yang menggulung ke dalam. Akar pakis berbentuk serabut dan dilengkapi pelindung akar yang disebut kaliptra.
6. Semanggi
Tanaman semanggi biasanya tumbuh merambat dan mengapung di atas air. Ciri utamanya adalah bentuk daunnya yang oval dan terdiri dari empat helai daun dalam satu tangkai.
7. Talas
Talas merupakan tanaman penghasil umbi yang telah dibudidayakan sejak zaman dahulu. Umbi talas umumnya berbentuk kerucut dan memiliki butiran pati yang berukuran kecil.
Baca juga: Bunga teratai dari biji berusia ribuan tahun mekar di China selatan
Baca juga: Bunga bangkai setinggi 210 sentimeter mekar di Kebun Raya Cibodas
Baca juga: Bunga Rafflesia mekar menggantung pada tumbuhan inang di Bengkulu
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025