Jakarta (ANTARA) - Idul Adha, yang dikenal juga sebagai Hari Raya Kurban, merupakan salah satu hari besar yang dinanti umat Islam di seluruh dunia. Perayaan ini jatuh setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam kalender Hijriah dan menjadi momen penting yang sarat dengan nilai-nilai spiritual dan kebersamaan.
Suasana Idul Adha biasanya terasa istimewa, mulai dari gema takbir yang berkumandang di masjid-masjid hingga aktivitas masyarakat yang bersiap melaksanakan ibadah kurban. Di berbagai daerah, hari ini menjadi ajang silaturahmi, berbagi rezeki, serta mempererat tali persaudaraan antar sesama.
Lebih dari sekadar tradisi tahunan, Idul Adha juga menyimpan kisah inspiratif yang mengajarkan nilai keikhlasan dan ketaatan, sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS. Meski telah berlangsung selama berabad-abad, semangat pengorbanan dan keteladanan itu tetap hidup di hati umat Muslim hingga kini.
Baca juga: Simak tanggal dan cuti bersama Idul Adha 2025
Sejarah singkat Idul Adha
Sejarah Idul Adha bermula dari perintah Allah SWT kepada Nabi Ibrahim AS melalui sebuah mimpi. Dalam mimpi tersebut, Nabi Ibrahim diperintahkan untuk mengorbankan putranya, Nabi Ismail AS, sebagai bentuk ketaatan dan pengabdian total kepada Sang Pencipta. Meskipun berat, Nabi Ibrahim AS meyakini bahwa perintah tersebut adalah bentuk ujian dari Allah SWT.
Dengan penuh keikhlasan, Nabi Ibrahim AS menyampaikan isi mimpinya kepada Nabi Ismail AS. Ia tidak memaksakan kehendak, melainkan menjelaskan bahwa ini adalah perintah dari Allah SWT yang harus dilaksanakan. Keteladanan Nabi Ibrahim terlihat dari caranya yang sabar dan bijak dalam menyampaikan hal yang sangat berat itu kepada anaknya.
Nabi Ismail AS pun menunjukkan sikap luar biasa. Ia menerima perintah tersebut dengan lapang dada dan keteguhan iman. Tanpa ragu, ia menyatakan kesiapannya untuk dikorbankan demi menjalankan perintah Allah SWT. Sikap ini mencerminkan tingkat keimanan dan kepasrahan yang tinggi kepada kehendak Ilahi.
Namun, ketika proses penyembelihan akan dilaksanakan, Allah SWT menunjukkan kasih sayang dan rahmatnya. Nabi Ismail AS tidak jadi disembelih, karena Allah menggantinya dengan seekor domba. Peristiwa inilah yang kemudian menjadi dasar disyariatkannya ibadah kurban dan diperingati setiap tahunnya oleh umat Islam di seluruh dunia.
Baca juga: Apa itu sidang isbat? Ini pengertian dan sejarahnya
Makna Idul Adha
Perayaan Idul Adha mengandung beberapa makna penting bagi umat Islam:
1. Ketaatan dan pengorbanan
Kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS mengajarkan tentang ketaatan tanpa syarat dan kesiapan berkorban demi menjalankan perintah Allah SWT.
2. Solidaritas sosial
Melalui ibadah kurban, umat Islam diajak untuk berbagi rezeki dengan sesama, terutama mereka yang kurang mampu, sehingga terjalin kebersamaan dan kepedulian sosial.
3. Peningkatan ketakwaan
Idul Adha menjadi momentum untuk meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui berbagai amalan ibadah, seperti salat Id, berkurban, dan dzikir.
Perayaan Idul Adha
Perayaan Idul Adha dimulai dengan pelaksanaan salat Id secara berjamaah pada pagi hari. Momen ini menjadi salah satu simbol kebersamaan umat Muslim dalam merayakan hari besar yang penuh makna. Setelah shalat, kegiatan dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban seperti sapi, kambing, atau domba sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Daging dari hewan kurban kemudian dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan terutama kepada mereka yang membutuhkan. Tradisi ini mencerminkan semangat berbagi dan kepedulian sosial yang sangat dijunjung tinggi dalam ajaran Islam. Pembagian daging kurban juga menjadi sarana mempererat tali persaudaraan dan mengurangi kesenjangan sosial di tengah masyarakat.
Dengan memahami makna dan sejarah Idul Adha, umat Islam diharapkan dapat lebih menghayati nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Tidak hanya sekadar melaksanakan seremonial tahunan, tetapi juga mengamalkan sikap ikhlas, taat, dan peduli terhadap sesama dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Hukum berkurban pada Idul Adha dan kenapa dianjurkan?
Baca juga: Ini lah tips agar daging empuk untuk disajikan ketika Lebaran
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025