Jakarta (ANTARA) - Kenaikan Isa Almasih bukan sekadar hari libur nasional di Indonesia, tetapi merupakan peristiwa penting dalam kalender keagamaan umat Kristiani. Dirayakan 40 hari setelah Paskah, momen ini memperingati kembalinya Yesus Kristus ke surga setelah kebangkitan-Nya dari kematian.
Dalam ajaran Kristen, peristiwa ini menandai berakhirnya kehadiran wujud Yesus di bumi dan menjadi penguatan iman bahwa Ia hidup dan memerintah bersama Allah di surga.
Lebih dari sekadar peringatan sejarah, Kenaikan Isa Almasih mengandung makna spiritual yang mendalam. Bagi umat Kristiani percaya, hari ini adalah pengingat akan janji Yesus tentang kedatangan Roh Kudus serta harapan akan kedatangan-Nya kembali di akhir zaman. Di balik ritual ibadah yang dilaksanakan, tersimpan refleksi iman, harapan, dan misi hidup bagi para pengikut-Nya.
Berikut ini akan mengulas sejarah Kenaikan Isa Almasih, bagaimana peristiwa ini tercatat dalam kitab suci, serta makna dan nilai-nilai yang bisa dipetik oleh umat Kristiani yang telah dihimpun dari berbagai sumber.
Baca juga: Humas Gereja Katedral: Tidak ada pembatasan usia warga ikuti misa
Mengenal hari Kenaikan Isa Almasih
Kenaikan Isa Almasih merupakan momen ketika Yesus Kristus diangkat ke surga. Peristiwa ini terjadi 40 hari setelah perayaan Paskah, sehingga memiliki kaitan erat dengan kisah kebangkitan-Nya.
Dalam tradisi Kristen, peristiwa ini menjadi bagian penting dari rangkaian karya penyelamatan Allah dimulai dari kelahiran, kematian, kebangkitan, hingga kenaikan Yesus ke surga.
Makna spiritual dari kenaikan ini sangat dalam. Bagi umat Kristen, hal ini menjadi bukti bahwa misi penyelamatan telah tergenapi, dan Yesus sungguh adalah Anak Allah yang memiliki kuasa atas kehidupan dan kematian.
Kenaikan-Nya juga menjadi awal dari janji yang diberikan kepada para murid kedatangan Roh Kudus sebagai penolong dan penghibur. Roh Kudus inilah yang nantinya memberi kekuatan dan arah bagi para pengikut Yesus untuk melanjutkan tugas mewartakan Injil dan menjadi saksi Kerajaan Allah di tengah dunia.
Karena itu, peringatan Kenaikan Isa Almasih dirayakan oleh gereja-gereja melalui ibadah, doa, serta perenungan iman. Meskipun tidak dirayakan sebesar Paskah, momen ini tetap menjadi waktu yang sakral bagi banyak orang percaya.
Melalui peringatan ini, umat Kristen kembali diingatkan akan harapan hidup kekal serta panggilan untuk menjadi terang di dunia, sebagaimana yang telah Yesus teladankan. Semoga refleksi atas peristiwa ini membawa damai dan memperteguh iman setiap orang yang merayakannya.
Baca juga: Katedral: Kenaikan Yesus Kristus ajak umat berani wartakan Tuhan
Makna mendalam Hari Kenaikan Isa Almasih
Peristiwa Kenaikan Isa Almasih dipahami oleh umat Kristen sebagai momen penuh makna, yang menyampaikan dua pesan utama: pengharapan dan kasih. Pengharapan mengandung keyakinan bahwa Tuhan sungguh hidup dan bersemayam di surga. Ini menjadi janji bahwa umat-Nya kelak akan dibangkitkan dan dipersatukan bersama-Nya di tempat yang mulia.
Sementara itu, kasih mencerminkan ajaran Yesus yang terus diwartakan pesan cinta yang disebarkan sebagai kabar sukacita bagi dunia. Selain dua makna tersebut, Kenaikan Isa Almasih juga menyimpan nilai-nilai penting lainnya:
1. Penyempurnaan rencana Allah
Kenaikan Isa Almasih ke surga merupakan bagian akhir dari rencana keselamatan yang telah ditetapkan Allah. Proses inkarnasi dimulai sejak kelahiran-Nya di dunia dan berpuncak pada saat Ia kembali ke surga.
Perjalanan ini menegaskan bahwa segala rancangan Allah berjalan dengan sempurna dan tanpa hambatan. Peristiwa ini juga menjadi bukti nyata bahwa kuasa Allah tidak terbatas dan kehendak-Nya akan selalu terlaksana.
2. Titik peralihan pengajaran Kristus
Kenaikan Yesus menjadi momen penting yang menandai transisi dari ajaran langsung yang disampaikan oleh-Nya selama hidup di dunia, menuju penyampaian melalui Roh Kudus serta melalui tangan para rasul dan murid-murid-Nya. Ini merupakan pergeseran dari kehadiran fisik kepada kehadiran spiritual yang tetap hidup di dalam hati para pengikut-Nya.
3. Harapan akan kehidupan kekal di surga
Naiknya Yesus ke surga juga membawa harapan besar bagi orang percaya: bahwa mereka pun dijanjikan tempat di surga bersama-Nya. Ia telah berjanji akan menyediakan tempat bagi umat-Nya dan suatu saat akan datang kembali untuk membawa mereka masuk ke dalam kehidupan kekal. Ini adalah penguatan bagi iman setiap orang yang hidup menurut ajaran-Nya.
4. Sumber sukacita dan panggilan untuk melayan
Meskipun Yesus tidak lagi hadir secara fisik di tengah umat manusia, kehadiran-Nya tetap dirasakan melalui Roh Kudus yang diutus untuk menyertai dan menuntun hidup orang percaya.
Inilah sumber kekuatan bagi umat Kristen dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. Selama mereka hidup menurut ajaran Kristus, tersedia janji tempat di surga dan kedamaian yang tak tergoyahkan.
Baca juga: MUI ajak warga rayakan hari besar keagamaan dengan saling bertoleransi
Baca juga: Kunjungan wisatawan Gunung Bromo capai 8.525 orang saat libur panjang
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025