Jakarta (ANTARA) - Sebelum memasuki momen Hari Raya Idul Adha 1446 H, umat Islam di seluruh dunia kembali menyambut pelaksanaan amal ibadah puasa yang istimewa dan penuh keutamaan, yakni Puasa Arafah.
Sehari sebelumnya, pada 4 Juni 2025 umat Islam juga dianjurkan menjalankan Puasa Tarwiyah, bertepatan pada 8 Zulhijah 1446 H.
Di tahun ini, puasa Arafah jatuh pada tanggal 5 Juni 2025, yang bertepatan dengan tanggal 9 Zulhijah 1446 H dalam kalender Islam.
Kedua ibadah sunnah ini menjadi bagian dari amalan ibadah menuju Hari Raya Idul Adha, hari besar Islam yang penuh makna pengorbanan dan ketulusan iman dalam kalender Hijriyah.
Puasa Arafah adalah ibadah sunnah yang dikhususkan bagi umat Islam yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji. Sementara bagi yang sedang berhaji, tidak dianjurkan untuk berpuasa agar kebugaran tubuh tetap terjaga selama berdoa di Arafah.
Penamaan "Arafah" merujuk pada peristiwa penting dalam pelaksanaan haji, yaitu wukuf di Arafah, salah satu rukun utama dalam ibadah haji yang terjadi pada tanggal 9 Zulhijah.
Meski tidak berada di tanah suci, umat Islam memiliki kesempatan istimewa untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, menyucikan hati, memohon ampunan, serta keberkahan-Nya, merasakan kemuliaan di hari Arafah.
Akan tetapi, menurut penjelasan ulama dari berbagai sumber, pelaksanaan puasa Arafah tidak harus selalu bertepatan pada waktu wukuf Arafah di tanah suci. Hal ini disebabkan penanggalan bulan Dzulhijjah di Indonesia dan Arab Saudi kerap kali dapat berbeda.
Sehingga umat Muslim tetap dapat melaksanakan puasa Arafah sesuai kalender negara pada 9 Dzulhijjah di kalender Islam dan niscaya akan tetap sama mendapatkan keutamaan puasa sunnah ini dari Allah SWT.
Tidak hanya menahan lapar dan dahaga dari terbit fajar hingga terbenam matahari, puasa sunnah ini dapat melatih pengendalian diri dari perbuatan buruk, memperkuat kesabaran, keikhlasan, dan menikmati rasa syukur. Sebagaimana yang dicontohkan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS dalam sejarah Idul Adha.
Baca juga: Kemenag ajak warga Muslim mengisi bulan Zulhijah dengan amal baik
Keutamaan puasa Arafah sebelum Hari Raya Idul Adha 1446 H
Puasa Arafah menjadi momen untuk meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Keutamaan puasa Arafah tidak hanya menghapus dosa selama dua tahun, tetapi juga memiliki berbagai keutamaan lainnya, yakni:
1. Hari pembebasan dari neraka, Allah SWT membebaskan lebih banyak hamba-Nya dari neraka pada hari Arafah dibandingkan hari lainnya.
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ
"Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para malaikat dan berkata: ‘Apa yang mereka inginkan?." (HR Muslim)
2. Hari mustajab untuk berdoa, doa-doa yang dipanjatkan pada hari Arafah memiliki peluang besar untuk dikabulkan oleh Allah SWT.
"Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah. Dan sebaik-baik yang kuucapkan, begitu pula diucapkan oleh para Nabi sebelumku adalah ucapan Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ala kulli syai-in qadiir . ' Tidak ada lillah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Miliki-Nya lah segala kerajaan dan segala pujian, Allah Maha Menguasai segala sesuatu'.”. (HR Tirmidzi).
3. Hari yang paling dicintai oleh Allah SWT, amalan yang dilakukan pada sepuluh hari pertama awal bulan Dzulhijjah, termasuk hari Arafah waktu sangat dicintai oleh Allah SWT.
"Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal saleh di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah). Karenanya perbanyaklah tahlil, takbir, dan tahmid di dalamnya" (HR Ahmad).
Baca juga: Hapus dosa 2 tahun! Ini keutamaan puasa sebelum Idul Adha dan caranya
Bacaan niat puasa Arafah
صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta’ala.”
Tata cara pelaksanaan puasa Arafah sama seperti puasa pada umumnya, yakni berniat dan sahur di malam hari atau sebelum fajar, menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari, serta memperbanyak ibadah, doa, dzikir, dan amal kebaikan lainnya.
Ada banyak ibadah yang dapat dilakukan setiap hari. Namun, puasa Arafah hanya datang sekali dalam setahun, sehingga menjadi istimewa dan disayangkan jika momen pengamalan ibadah ini terlewatkan.
Baca juga: Puasa Arafah, niat dan manfaatnya
Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025