Jakarta (ANTARA) - Pernahkah Anda memperhatikan gelang berwarna yang melingkar di tangan pasien saat dirawat di rumah sakit? Gelang ini bukan sekadar aksesori, melainkan penanda penting yang membantu tenaga medis mengenali kondisi pasien dengan cepat.
Setiap warna gelang punya arti tersendiri, mulai dari penanda identitas, risiko alergi, hingga status darurat medis. Mengetahui arti warna-warna gelang pasien ini bisa membantu Anda lebih memahami prosedur keselamatan di rumah sakit dan juga menambah wawasan saat mendampingi keluarga atau kerabat yang sedang dirawat.
Berikut ini adalah informasi yang tertulis dalam gelang dan arti dari setiap warna gelang pada pasien yang di rawat di rumah sakit, berdasarkan informasi yang telah dihimpun dari berbagai sumber.
Baca juga: Cara mudah reservasi pasien BPJS di Rumah Sakit Siloam
Informasi gelang pasien yang dirawat di rumah sakit
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit, gelang identitas pasien harus memuat sejumlah informasi penting sebelum diberikan kepada pasien. Data yang biasanya tercantum di antaranya:
• Nama pasien: ditulis sesuai dengan identitas resmi yang tercatat di rumah sakit.
• Tanggal lahir: dipakai sebagai data tambahan untuk memastikan kesesuaian identitas pasien.
• Nomor rekam medis: nomor unik yang dipakai untuk membuka catatan medis pasien, termasuk riwayat penyakit maupun tindakan medis yang pernah dijalani.
• Alergi: keterangan terkait alergi obat atau makanan tertentu guna mencegah risiko reaksi berbahaya.
• Golongan darah: diperlukan untuk kepentingan transfusi agar hasilnya aman dan sesuai.
• Diagnosis: kadang dicantumkan, khususnya bagi pasien dengan kondisi medis yang cukup kompleks.
• Keterangan khusus: seperti status DNR (Do Not Resuscitate), risiko jatuh, atau kondisi tertentu yang perlu diperhatikan.
• Barcode: hampir semua gelang pasien modern memiliki kode batang yang bisa dipindai. Barcode ini terhubung langsung dengan sistem data rumah sakit dan berisi seluruh informasi di atas
• Obat yang sedang digunakan: agar tenaga medis mengetahui terapi yang sedang dijalani dan dapat menghindari interaksi obat yang merugikan.
• Riwayat tindakan medis: misalnya operasi atau prosedur invasif lain yang sudah dilakukan.
Baca juga: Data pasien di rumah sakit jadi salah satu target serangan peretas
Arti setiap warna dari gelang pada pasien yang dirawat di rumah sakit
Melansir situs RSIA Kemang Medical Care, biasanya gelang identitas dipasang di pergelangan tangan dominan pasien. Namun, bila kondisi tidak memungkinkan, gelang bisa ditempatkan di pergelangan kaki.
Setiap kali tenaga medis akan melakukan tindakan, seperti pengambilan darah, pemberian obat, atau prosedur lain, mereka akan menanyakan nama serta tanggal lahir pasien, lalu mencocokkan-nya dengan informasi yang tertulis di gelang. Langkah ini penting untuk mencegah kesalahan identifikasi yang bisa berakibat serius bila pasien menerima tindakan yang keliru.
Perlu diketahui juga, masing-masing rumah sakit atau fasilitas kesehatan dapat menggunakan kode warna gelang yang berbeda. Meski begitu, secara umum penerapannya sebagai berikut:
• Merah muda: Dipakai untuk pasien perempuan.
• Biru muda: Menandakan pasien laki-laki.
• Putih: Digunakan bagi pasien dengan jenis kelamin ganda.
• Kuning: Menunjukkan pasien memiliki risiko jatuh (fall risk).
• Merah: Menandakan pasien memiliki alergi tertentu.
• Hijau: Dipakai bila pasien alergi terhadap lateks.
• Abu-abu: Biasanya digunakan dalam situasi dengan banyak korban. Gelang ini diberikan pada pasien yang sudah berhasil diidentifikasi.
• Ungu: Berarti pasien berstatus DNR (Do Not Resuscitate) atau menolak tindakan resusitasi.
• Biru: Menandakan pasien dengan risiko tinggi, yang membutuhkan perhatian lebih atau perawatan intensif, sehingga mendapat prioritas dari tenaga medis.
Baca juga: RS Kapal PIS layani 4.099 pasien di pelosok Raja Ampat
Baca juga: Respons aduan pasien, Anggota DPRD DKI datangi RSUD Cengkareng
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.