Jakarta (ANTARA) - Nabi Muhammad SAW merupakan Rasul terakhir sekaligus teladan bagi seluruh umat Islam. Selain membawa risalah Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup, Rasulullah juga dikaruniai sejumlah mukjizat oleh Allah SWT sebagai bukti kenabiannya. Mukjizat ini terjadi dalam berbagai peristiwa yang disaksikan para sahabat, dan menjadi pelajaran berharga bagi umat Islam hingga kini.
Berikut 10 mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW sebagaimana tercatat dalam riwayat Islam:
1. Kitab suci Al-Qur’an
Mukjizat terbesar yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW adalah kitab suci Al-Qur’an. Kitab ini berfungsi sebagai pedoman hidup bagi umat Islam sekaligus penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya, seperti Taurat, Zabur, dan Injil. Keaslian Al-Qur’an tetap terjaga sejak diturunkan hingga kini, sehingga menjadikannya mukjizat abadi sepanjang masa.
2. Membelah bulan
Ketika orang-orang kafir menantang Nabi Muhammad untuk membuktikan kenabiannya, beliau menunjukkan mukjizat dengan membelah bulan. Dalam sebuah hadis riwayat al-Bukhari, disebutkan bahwa bulan terbelah menjadi dua bagian hingga terlihat Gua Hira di celahnya. Peristiwa ini terjadi dengan izin Allah SWT.
Baca juga: 5 contoh sambutan ketua panitia Maulid Nabi 2025: Penuh makna dan doa
3. Air mengalir dari jari tangan
Dalam riwayat Shahih Muslim, Rasulullah SAW mampu mengeluarkan air dari sela-sela jarinya. Mukjizat ini menjadi penolong bagi para sahabat yang kesulitan mendapatkan air untuk berwudu. Air tersebut bahkan cukup untuk digunakan oleh 60 hingga 80 orang.
4. Sedikit makanan cukup untuk banyak orang
Mukjizat ini terjadi ketika Rasulullah diundang oleh Abu Thalhah dan istrinya yang hanya menyiapkan makanan terbatas. Setelah Nabi mendoakan makanan tersebut, hidangan yang sedikit mampu mencukupi hingga 70 sampai 80 orang sahabat yang hadir, dan semuanya dapat makan dengan kenyang.
5. Segelas susu mengenyangkan banyak orang
Kisah serupa terjadi ketika Rasulullah mendapati segelas susu di rumahnya. Beliau meminta Abu Hurairah untuk mengundang para sahabat yang tinggal di masjid. Dengan izin Allah, segelas susu itu cukup untuk diminum oleh seluruh sahabat, termasuk Rasulullah dan Abu Hurairah, hingga mereka kenyang.
6. Doa meminta diturunkan hujan
Pada suatu khutbah Jumat, seorang laki-laki memohon kepada Rasulullah agar berdoa meminta hujan karena kemarau panjang. Rasulullah pun berdoa, lalu hujan turun terus-menerus hingga pekan berikutnya. Peristiwa ini menjadi bukti mustajabnya doa Nabi Muhammad SAW.
Baca juga: Sejarah Kota Mekkah sebagai tempat kelahiran Nabi Muhammad SAW
7. Mengobati sakit mata
Menjelang penaklukan Benteng Khaibar, Ali bin Abi Thalib menderita sakit mata. Rasulullah kemudian memanggil Ali, lalu meludahi matanya. Seketika itu, mata Ali sembuh total dan tidak lagi merasakan sakit, sehingga ia dapat ikut berperang bersama kaum Muslimin.
8. Ramalan tentang istri
Rasulullah pernah meramalkan bahwa istri yang paling rajin bersedekah akan wafat tak lama setelah beliau meninggal dunia. Ramalan itu terbukti dengan wafatnya Zainab RA, salah satu istri beliau yang dikenal sangat dermawan.
9. Petir Pelindung Tubuh
Dalam Perang Hunain, salah satu mukjizat Rasulullah adalah dilindungi oleh petir yang menyambar musuh. Peristiwa ini memperlihatkan bagaimana Allah SWT menjaga Nabi-Nya dari serangan lawan.
10. Isra’ Mi’raj
Mukjizat terbesar selain Al-Qur’an adalah peristiwa Isra’ Mi’raj. Rasulullah diperjalankan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu dinaikkan hingga Sidratul Muntaha. Dari perjalanan agung ini, beliau menerima perintah shalat lima waktu yang menjadi kewajiban utama umat Islam hingga kini.
Mukjizat-mukjizat tersebut tidak hanya menjadi bukti kerasulan Nabi Muhammad SAW, tetapi juga pengingat bagi umat Islam tentang kebesaran Allah SWT. Melalui peringatan Maulid Nabi, umat Islam diharapkan dapat meneladani akhlak beliau sekaligus memperkuat iman melalui kisah-kisah mukjizat yang penuh hikmah.
Baca juga: Hukum dan tata cara puasa sunnah 12 Rabiul Awal di hari Maulid Nabi
Baca juga: Panduan amalan yang dianjurkan saat memperingati Maulid Nabi 1447 H
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.