Jakarta (ANTARA) - Dunia pendidikan di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, sempat digegerkan oleh pencopotan Kepala sekolah SMP Negeri 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah, pada Senin (15/9). Keputusan mendadak tersebut mengejutkan banyak pihak, sebab Roni dikenal sebagai kepala sekolah yang kreatif dan berprestasi.
Namun, tanpa penjelasan yang jelas, jabatannya harus dilepas, sehingga menimbulkan tanda tanya besar di kalangan masyarakat. Berbagai spekulasi pun muncul, terutama setelah beredar kabar bahwa pencopotan itu berkaitan dengan teguran Roni terhadap anak seorang pejabat daerah yang memarkir mobil di lapangan sekolah.
Polemik yang juga menyeret petugas keamanan sekolah, Ageng Wintoro, akhirnya mendapat kejelasan. Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @rizky_irmansyah, Ajudan Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa keduanya tidak jadi dimutasi dan akan kembali menjabat di SMPN 1 Prabumulih.
Kabar ini disambut suka cita, terlebih setelah sebelumnya publik dihebohkan dengan video viral haru murid-murid SMPN 1 saat melepas kepala sekolah mereka. Dukungan luas warganet pun mengalir, hingga akhirnya mendorong campur tangan langsung dari Asisten Pribadi Presiden.
Berikut rangkuman informasi terbaru serta sejumlah fakta mengenai polemik yang belakangan ramai menjadi sorotan masyarakat, berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai sumber.
Baca juga: BGN perluas manfaat MBG untuk guru sesuai arahan Presiden
Viral video perpisahan kepala sekolah
Video perpisahan Roni Ardiansyah menjadi perbincangan hangat setelah dibagikan oleh akun Instagram @awreceh.id serta sejumlah akun media sosial lainnya. Dalam rekaman tersebut, terlihat suasana haru ketika Roni tak kuasa menahan tangis saat berpamitan dengan para siswanya.
Ia dikenal sebagai kepala sekolah yang berhasil membawa banyak prestasi untuk SMP Negeri 1 Prabumulih. "Tangis haru murid SMP Negeri 1 setelah mengetahui kepala sekolahnya diganti," tulis keterangan video tersebut, Selasa (16/9).
Sejumlah dugaan pun mencuat, salah satunya bahwa pencopotan Roni didasari insiden tegurannya kepada anak seorang pejabat daerah yang memarkir mobil di lapangan sekolah, area yang biasanya dipakai siswa untuk berlatih berbagai kegiatan.
Klarifikasi dan permintaan maaf Wali Kota Prabumulih
Setelah kabar pencopotan ini meluas dan viral, Wali Kota Prabumulih, H Arlan, bersama Wakil Wali Kota Franky Nasril, Sekda H Elman, serta beberapa pejabat lainnya menggelar konferensi pers. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan permohonan maaf kepada Roni Ardiansyah dan masyarakat Prabumulih.
"Saya selaku walikota Prabumulih menyampaikan permohonan maaf kepada Pak Roni dan seluruh masyarakat kota Prabumulih," ujar Arlan dalam konferensi pers, Selasa (16/9).
Arlan juga membantah isu bahwa pencopotan Roni terkait dengan anaknya yang ditegur. Ia menegaskan, kabar pemindahan jabatan tersebut tidak benar. "Semua berita yang mengatakan kepala sekolah SMPN 1 diganti itu tidak benar dan hoaks," tegasnya.
Baca juga: Gubernur Sumsel turunkan tim selidiki pencopotan kepsek di Prabumulih
Menurut penjelasan Arlan, ia hanya memberikan teguran kepada Roni terkait masalah lain di sekolah, yakni dugaan pesan tidak pantas dari seorang guru kepada murid. Ia menambahkan, guru tersebutlah yang akhirnya dipindahkan, bukan Roni.
Namun, alih-alih menenangkan situasi, klarifikasi itu justru menimbulkan kebingungan. Banyak pihak menilai pernyataan Arlan bertolak belakang dengan kondisi di lapangan.
Publik pun semakin curiga bahwa persoalan ini sebenarnya berawal dari teguran Roni terhadap anak pejabat, sehingga bantahan tersebut dianggap tidak selaras dengan kabar yang sudah beredar sebelumnya.
Roni dan petugas satpam sudah kembali ke jabatan asal
Polemik ini akhirnya mencapai titik terang. Ajudan Presiden Prabowo Subianto, Rizky Irmansyah, melalui unggahan status Instagram pribadinya @rizky_irmansyah pada, Selasa (16/9) malam, menyampaikan bahwa keputusan pencopotan Roni dibatalkan.
Roni dipastikan kembali menjabat sebagai Kepala SMP Negeri 1 Prabumulih. Selain itu, petugas keamanan sekolah yang sempat diberhentikan juga dipulihkan posisinya.
"Sudah selesai ya, kepala sekolahnya akan kembali bertugas ke sekolah asal, dan satpamnya juga akan kembali bertugas di sekolah asal," ungkap Rizky.
Kabar ini disambut hangat oleh masyarakat dan para siswa. Keputusan tersebut sekaligus menutup babak panjang polemik yang sebelumnya sempat memicu gelombang simpati luas di media sosial.
Baca juga: Pansus DPRD DKI: Peserta didik, sekolah dan guru dapat bantuan
Baca juga: DPR apresiasi langkah Kemenag tingkatkan kesejahteraan guru
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.