Jakarta (ANTARA) - Di musim penghujan seperti di akhir tahun ini, wilayah-wilayah pesisir rentan sekali terjadi banjir rob atau banjir yang disebabkan oleh meluapnya air laut ke daratan. Salah satunya adalah wilayah Utara Jakarta, yang akhir-akhir ini sedang dilanda fenomena tersebut.
Namun, apa sebenarnya banjir rob itu? dan bagaimana dampak serta cara mengatasinya? simak selengkapnya di bawah ini.
Banjir rob adalah peristiwa genangan air laut yang terjadi di daratan akibat pasang naik permukaan air laut. Fenomena ini sering terjadi di wilayah pesisir dan dapat mengakibatkan kerusakan infrastruktur, gangguan aktivitas ekonomi, dan ancaman kesehatan bagi masyarakat yang terdampak.
Banjir rob berbeda dari banjir biasa karena penyebab utamanya adalah fenomena pasang surut air laut, bukan hujan lebat atau meluapnya sungai.
Banjir rob umumnya terjadi di wilayah pesisir yang memiliki ketinggian rendah atau dataran yang berada di bawah permukaan laut, seperti Jakarta Utara, Semarang, Pekalongan, dan beberapa wilayah di pesisir utara Jawa.
Baca juga: Banjir kembali melanda dan merusak ratusan hektare sawah di Indramayu
Penyebab utama banjir rob
1. Pasang Surut Air Laut
Fenomena pasang surut air laut disebabkan oleh gravitasi bulan dan matahari terhadap bumi. Ketika posisi bulan, matahari, dan bumi sejajar (pasang purnama), tarikan gravitasi menjadi lebih kuat sehingga air laut mencapai ketinggian maksimum. Ini sering memicu banjir rob di wilayah pesisir.
2. Kenaikan permukaan air laut (sea level rise)
Perubahan iklim global menyebabkan es di kutub mencair, sehingga volume air laut meningkat. Akibatnya, wilayah pesisir menjadi lebih rentan terhadap banjir rob karena peningkatan ketinggian permukaan laut yang terus berlangsung.
3. Penurunan permukaan tanah (land subsidence)
Penurunan permukaan tanah yang sering terjadi akibat eksploitasi air tanah berlebihan, membuat wilayah pesisir lebih mudah tergenang oleh air laut. Di kota seperti Semarang dan Jakarta, land subsidence menjadi salah satu faktor utama terjadinya banjir rob.
Baca juga: BPBD: Tiga RT di Pluit terendam banjir rob 20-50 cm pada Rabu sore
4. Kerusakan ekosistem pesisir
Mangrove dan ekosistem pesisir lainnya berfungsi sebagai pelindung alami dari gelombang laut. Kerusakan mangrove akibat penebangan liar atau alih fungsi lahan mengurangi kemampuan wilayah pesisir dalam menahan gelombang pasang atau abrasi di wilayah pesisir.
5. Angin kencang dan gelombang tinggi
Angin kencang yang terjadi akibat cuaca ekstrem dapat mendorong air laut ke daratan, sehingga memicu banjir rob. Fenomena ini sering terjadi saat musim hujan atau badai tropis.
Dampak Banjir Rob
1. Kerusakan infrastruktur
Jalan, rumah, dan fasilitas umum sering mengalami kerusakan akibat genangan air asin yang bersifat korosif.
2. Gangguan terhadap aktivitas ekonomi
Wilayah pesisir yang merupakan pusat ekonomi, seperti pelabuhan dan tambak, sering terganggu operasionalnya karena banjir rob.
3. Kesehatan masyarakat
Banjir rob dapat mencemari sumber air bersih dan memicu penyakit seperti diare, infeksi kulit, dan leptospirosis yang bisa berakibat pada kesehatan masyarakat sekitar.
Baca juga: DKI gencar tanam mangrove di pesisir utara untuk cegah banjir rob
4. Migrasi penduduk
Wilayah yang sering terkena banjir rob dapat membuat penduduknya terpaksa pindah karena tempat tinggal mereka tidak lagi layak huni setelah terendam.
Upaya untuk mengatasi dan mencegah banjir rob
1. Rehabilitasi ekosistem mangrove
Penanaman kembali mangrove dapat membantu mengurangi dampak gelombang pasang.
2. Pembangunan tanggul laut
Infrastruktur tanggul atau dinding laut dapat melindungi daratan dari gelombang pasang yang keluar.
3. Pengelolaan air tanah yang berkelanjutan
Mengurangi eksploitasi air tanah untuk mencegah penurunan permukaan tanah.
4. Edukasi dan kesadaran masyarakat
Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan pesisir dan dampak perubahan iklim akan berdampak baik bagi pencegahan terjadinya banjir rob di daerah pesisir.
Dengan memahami penyebab dan dampak banjir rob, semua elemen baik masyarakat, pemerintah, dan pihak terkait diharapkan dapat bekerja sama untuk mengurangi risiko dan menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi penduduk pesisir.
Baca juga: Banjir rob tak halangi penyaluran bantuan di Kepulauan Seribu
Baca juga: 166 rumah warga Ampenan Mataram terdampak banjir rob
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2024