Berapa hari puasa Syawal dan apa keutamaannya? simak penjelasannya

1 day ago 7

Jakarta (ANTARA) - Setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa Ramadhan, umat Islam memasuki bulan Syawal dengan semangat dan harapan baru. Suasana kemenangan masih terasa, silaturahmi dengan keluarga dan kerabat pun masih berlangsung.

Namun, ada satu amalan yang sayang jika dilewatkan di bulan ini, yaitu puasa Syawal. Bukan sekadar ibadah sunnah biasa, puasa Syawal memiliki keutamaan besar bagi siapa saja yang melaksanakannya. Banyak yang bertanya, berapa hari sebaiknya menjalankan puasa ini dan kapan waktu terbaiknya? simak panduan berikut.

Berapa hari puasa Syawal?

Puasa Syawal merupakan salah satu amalan sunnah yang dianjurkan setelah bulan Ramadhan. Puasa ini dapat dilakukan mulai tanggal 2 Syawal atau sehari setelah Idul Fitri.

Banyak yang bertanya, apakah puasa Syawal harus dilakukan selama enam hari berturut-turut atau boleh dipisah? Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun." (HR Muslim)

Menurut ulama, puasa Syawal yang ideal dilakukan berturut-turut dari tanggal 2 hingga 7 Syawal. Namun, Syekh Ibnu Hajar al-Haitami dalam Tuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj berpendapat bahwa puasa ini juga boleh dilakukan secara terpisah selama masih dalam bulan Syawal.

Artinya, seseorang bisa menjalankan puasa Syawal dengan jadwal yang fleksibel, seperti berpuasa Senin-Kamis atau ayyamul bidh (tanggal 13, 14, 15 dalam kalender Hijriah). Yang terpenting, enam hari puasa Syawal tetap terlaksana dalam bulan tersebut.

Keutamaan puasa Syawal

Puasa Syawal memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:

1. Penyempurna puasa Ramadhan

Sebagaimana shalat sunnah rawatib menyempurnakan kekurangan dalam shalat fardhu, puasa Syawal juga berfungsi melengkapi ibadah puasa Ramadhan. Dalam hadis riwayat Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda:

"Amalan seorang hamba yang pertama kali dihisab di hari kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik, maka dia beruntung dan selamat. Jika shalatnya buruk, maka dia celaka dan rugi. Jika ada kekurangan pada shalat wajibnya, Allah Ta’ala berfirman, ‘Periksalah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah yang dapat menyempurnakan kekurangan ibadah wajibnya?’" (HR Tirmidzi)

2. Pahala seperti puasa setahun

Hadis sahih Muslim menyebutkan bahwa orang yang berpuasa enam hari di bulan Syawal setelah Ramadhan akan mendapatkan pahala seperti puasa selama satu tahun penuh.

"Siapa saja yang berpuasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka pahalanya seperti pahala berpuasa setahun." (HR Muslim)

3. Tanda diterimanya puasa Ramadhan

Melanjutkan ibadah setelah Ramadhan, seperti puasa Syawal, merupakan tanda bahwa ibadah Ramadhan diterima. Para ulama mengatakan:

"Ganjaran perbuatan baik adalah perbuatan baik setelahnya. Siapa saja yang berbuat kebaikan lalu mengikutinya dengan kebaikan lain, maka itu adalah tanda diterimanya amalan sebelumnya."

Sebaliknya, jika setelah Ramadhan seseorang malah jauh dari ibadah, hal itu bisa menjadi pertanda kurangnya keberkahan dari ibadah Ramadhan yang telah dilaksanakan.

4. Wujud rasa syukur

Puasa Syawal merupakan bentuk rasa syukur atas limpahan rahmat dan ampunan di bulan Ramadhan. Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

"Siapa saja yang berpuasa Ramadhan dengan iman dan berharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR Bukhari dan Muslim)

5. Menjaga konsistensi ibadah

Puasa Syawal menjadi salah satu cara untuk menjaga kesinambungan ibadah dan mempertahankan kebiasaan baik setelah Ramadhan. Dalam hadis qudsi, Allah berfirman:

"Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan sunnah sehingga Aku pun mencintainya." (HR Bukhari)

Dengan tetap beribadah setelah Ramadhan, kita menunjukkan kesungguhan dalam mendekatkan diri kepada Allah.

Baca juga: Puasa qadha Ramadhan harus didahulukan dari puasa Syawal

Baca juga: Mengenal puasa sunnah Syawal: Pengertian dan bacaan niatnya

Baca juga: Amalan puasa sunnah Syawal: Keutamaan dan perolehan manfaatnya

Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |