3 peristiwa suci di balik makna peringatan Hari Raya Waisak

7 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Hari Waisak bukan sekadar perayaan keagamaan bagi umat Buddha, melainkan momentum suci yang sarat makna spiritual. Di balik perayaan ini, terdapat tiga peristiwa agung yang diperingati sekaligus, yakni kelahiran Pangeran Siddhartha, pencapaian Pencerahan sebagai Buddha, dan wafatnya Sang Buddha Gautama menuju Parinirwana.

Ketiganya menjadi inti dari Hari Waisak yang diperingati setiap tahun, sebagai pengingat akan jalan kebijaksanaan, welas asih, dan pembebasan dari penderitaan.

Untuk memahami lebih dalam tentang makna tiga peristiwa suci dalam peringatan Hari Waisak, berikut ini ulasan lengkapnya yang telah dilansir dari berbagai sumber.

Baca juga: Sejarah Hari Raya Waisak dan tujuan perayaannya

Tiga peristiwa suci dalam peringatan Hari Raya Waisak

1. Kelahiran pangeran Siddhartha Gautama

Makna pertama dari perayaan Hari Waisak adalah kelahiran Siddhartha Gautama. Siddhartha adalah putra seorang raja, yakni Raja Suddhodana, dan Ratu Mahamaya. Ia lahir di Taman Lumbini pada tahun 623 SM.

Kelahiran Siddhartha berlangsung dengan cara yang luar biasa, di mana ia tidak hanya lahir dalam keadaan bersih, tetapi juga dapat berdiri tegak dan berjalan segera setelah kelahirannya, hal yang jarang terjadi pada bayi pada umumnya. Kelahiran ini menjadi simbol bahwa ia kelak akan menjadi Buddha yang akan mencapai kebahagiaan tertinggi.

2. Pangeran Siddhartha mencapai pencerahan agung dan menjadi Buddha

Pada usia 35 tahun, tepatnya pada bulan purnama Waisak, Siddhartha Gautama berhasil mencapai pencerahan sempurna dan menjadi Sammasambuddha. Ketika mencapai pencerahan, tubuhnya memancarkan enam sinar Buddha yang masing-masing memiliki makna, yakni:

• Biru: Melambangkan bakti
• Kuning: Menunjukkan kebijaksanaan dan pengetahuan
• Merah: Berarti kasih sayang dan belas kasih
• Putih: Melambangkan kesucian
• Jingga: Menggambarkan ketekunan, serta kombinasi dari kelima warna tersebut.

Baca juga: Waisak 2025 dipusatkan di Borobudur, ini tema dan rangkaian acaranya

3. Buddha Gautama mencapai Parinibbana (wafat)

Makna ketiga dari Hari Waisak adalah Parinibbana, yaitu saat Sang Buddha Gautama mengakhiri kehidupannya secara fisik. Peristiwa ini terjadi pada tahun 543 SM ketika beliau telah berusia 80 tahun.

Kepergian Sang Buddha menjadi momen penuh penghormatan, di mana para murid dan pengikutnya bersujud sebagai bentuk penghormatan terakhir atas ajaran dan teladan yang telah beliau wariskan.

Sebagai tindak lanjut dari ketiga peristiwa penting tersebut, pada tahun 1950 diadakan sebuah konferensi di Sri Lanka yang menetapkan Hari Waisak diperingati setiap tahun pada bulan Mei, bertepatan dengan saat bulan purnama. Karena bergantung pada siklus bulan, tanggal perayaan Waisak bisa berbeda-beda tiap tahunnya, meski bulan-nya tetap konsisten, yakni bulan Mei.

Setiap komunitas Buddha di berbagai daerah memiliki cara tersendiri dalam merayakan Waisak. Meski tradisinya beragam, satu hal yang pasti adalah Waisak dirayakan secara luas di sejumlah negara Asia seperti Korea Utara, Korea Selatan, India, dan Thailand.

Di Indonesia sendiri, perayaan Waisak berlangsung meriah, terutama di Candi Borobudur. Ribuan umat Buddha dari berbagai penjuru dunia berkumpul untuk mengikuti rangkaian prosesi dan ritual yang dimulai sejak pagi hingga malam hari. Puncak perayaan ditandai dengan refleksi bersama serta pelepasan ribuan lampion ke langit, sebagai simbol doa dan harapan untuk kedamaian dunia.

Waisak bukan hanya sekadar seremoni, tetapi juga momen penting untuk merenung dan memperbarui semangat spiritual. Umat Buddha diajak kembali menghayati nilai-nilai ajaran Buddha, seperti empati, welas asih, dan kebijaksanaan. Hari suci ini juga menjadi kesempatan untuk memperteguh tekad dalam menapaki Dhamma, jalan menuju pencerahan sejati.

Baca juga: Jateng siap sambut biksu Thudong peringati Waisak

Baca juga: Jadwal libur dan cuti bersama Hari Waisak 2025

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |