Asal usul dan sejarah nama-nama bulan Hijriah

3 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Selain penanggalan dan kalender masehi, umat Islam di dunia juga memiliki kalender dan penanggalan khusus yang digunakan dalam menentukan hari-hari besar agama Islam. Penanggalan tersebut adalah Hijriah.

Jika dalam kalender masehi dikenal nama-nama bulan seperti Januari, Februari, Maret, hingga seterusnya sampai Desember. Kalender Hijriah juga memiliki nama-nama bulannya sendiri.

Nama-nama bulan Hijriah memiliki sejarah yang kaya dan bermakna, banyak yang terkait dengan kondisi dan tradisi masyarakat Arab pra-Islam. Beberapa nama bulan, seperti Muharram, Safar, dan Rabiul Awal, memiliki arti yang mengacu pada musim atau peristiwa tertentu, sementara yang lain, seperti Dzulhijjah, memiliki makna yang lebih filosofis.

Penanggalan Hijriah merupakan sistem kalender yang digunakan umat Islam dalam menentukan hari-hari besar keagamaan seperti Idul Fitri, Idul Adha, Ramadan, dan sebagainya. Kalender ini juga dikenal sebagai kalender Islam atau kalender lunar (berbasis peredaran bulan), berbeda dengan kalender Masehi yang berbasis peredaran matahari.

Dalam kalender Hijriah terdapat 12 bulan yang masing-masing memiliki sejarah dan makna tersendiri, banyak di antaranya berasal dari tradisi masyarakat Arab sebelum datangnya Islam. Nama-nama bulan Hijriah tetap dipertahankan oleh Nabi Muhammad SAW, dan tidak diubah karena telah dikenal luas di tengah masyarakat saat itu.

Baca juga: Beda hisab dan rukyat dalam penentuan awal bulan Hijriah

Berikut adalah asal usul dan makna dari nama-nama bulan Hijriah:

1. Muharram
Muharram berarti "yang dihormati". Bulan ini merupakan salah satu dari empat bulan haram dalam Islam, di mana peperangan dilarang. Bulan ini sangat dimuliakan oleh masyarakat Arab pra-Islam dan tetap dipertahankan dalam Islam.

2. Shafar
Shafar berasal dari kata "ashfar" yang berarti kuning, merujuk pada wabah penyakit kuning yang terjadi pada masa lalu. Ada pula pendapat bahwa nama ini berasal dari kata "shifrun" yang berarti kosong, karena rumah-rumah menjadi kosong ditinggal penduduknya yang pergi berperang.

3. Rabi'ul Awwal
Nama bulan ini mengacu pada musim semi, di mana kata "rabi'" berarti musim semi, hujan, atau rerumputan hijau. Rabi'ul Awwal juga dikenal sebagai bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

4. Rabi'uts Tsani (Rabi'ul Akhir)
Bulan ini mengikuti Rabi'ul Awwal, dan namanya masih merujuk pada musim semi. Ada yang menyebutnya sebagai pertengahan atau inti dari musim semi dalam penanggalan masyarakat Arab.

5. Jumadil Awwal
"Jumadi" merujuk pada musim dingin. Pada bulan ini, air diyakini membeku karena suhu ekstrem. Hal ini mencerminkan kondisi alam di sebagian wilayah Arab.

6. Jumadits Tsani (Jumadil Akhir)
Seperti bulan sebelumnya, nama bulan ini juga merujuk pada musim dingin yang berkepanjangan. Kata "jumad" berarti beku, menandakan kondisi dingin yang ekstrem.

Baca juga: Memahami Rukyatul Hilal, definisi dan metode pengamatannya

7. Rajab
Rajab termasuk bulan haram dalam Islam. Nama ini berasal dari kata "tarjib" yang berarti menghormati atau mengagungkan. Pada bulan ini, masyarakat Arab menghentikan peperangan sebagai bentuk penghormatan.

8. Sya'ban
Sya'ban berasal dari kata "sya'aba" yang berarti berpencar. Pada bulan ini, masyarakat Arab berpencar untuk mencari air atau melakukan perjalanan. Bulan ini berada di antara dua bulan mulia, yakni Rajab dan Ramadan.

9. Ramadhan
Ramadhan berasal dari kata "ramadha" yang berarti panas yang membakar. Bulan ini sering bertepatan dengan musim panas. Dalam Islam, Ramadhan adalah bulan suci di mana umat Muslim menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh.

10. Syawwal
Syawwal berasal dari kata "syawwala" yang berarti naik atau meninggi. Salah satu penafsiran menyebutkan gerakan ekor unta saat musim kawin. Di masa Jahiliyah, bulan ini dianggap sial untuk menikah, namun Islam membatalkan kepercayaan ini.

11. Dzul Qa'dah
Nama ini berarti "bulan duduk" karena masyarakat Arab dahulu berhenti berperang dan berpergian jauh, sebagai persiapan menjelang haji. Bulan ini juga termasuk salah satu dari bulan haram.

12. Dzul Hijjah
Dzul Hijjah berarti "bulan haji" karena pelaksanaan ibadah haji terjadi di bulan ini. Bulan ini juga termasuk bulan haram, dan menjadi penutup rangkaian tiga bulan haji: Syawwal, Dzul Qa'dah, dan Dzul Hijjah.

Melalui pemahaman tentang asal usul nama-nama bulan Hijriah, umat Islam diharapkan dapat lebih menghargai makna historis dan spiritual dari kalender yang menjadi pedoman dalam menjalankan syariat agama.

Baca juga: Apa itu sidang isbat? Ini pengertian dan sejarahnya

Baca juga: Peniliti BRIN menilai metode hisab dan rukyat saling melengkapi

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |