Kepadatan di SMPN 1 Galur dan SMPN 2 Wates yang dipenuhi para pendaftar bersama orang tuanya di hari pertama SPMB Kulonprogo, Senin (23/6/2025). Harian Jogja - Khairul Ma'arif /
Harianjogja.com, KULONPROGO—Seleksi penerimaan murid baru (SPMB) di Kabupaten Kulonprogo dimulai, Senin (23/6/2025) baik untuk tingkat SD maupun SMP. Sejumlah sekolah terutama dipadati para siswa pendaftar untuk mendaftar ataupun verifikasi berkas.
Banyaknya pendaftar yang datang, tak ayal menimbulkan antrean panggilan yang memakan waktu berjam-jam. Seperti misalnya seorang ibu, Marniyati yang mendaftarkan anaknya di SMP Negeri 1 Galur. "Daftarnya lancar tetapi antrenya lumayan lama dari jam 8 pagi baru selesai setengah 12 siang," katanya saat ditemui di SMPN 1 Galur, Senin (23/6/2025).
Perempuan berusia 42 tahun tersebut membeberkan, anaknya ingin bersekolah di SMPN 1 Galur melalui jalur prestasi. Padahal, rumahnya sendiri beralamat di Srikayangan, Sentolo. Meskipun pendaftaran dilakukan secara online dan bisa dilakukan secara mandiri, dia lebih memilih untuk dibantu pendaftaran ke sekolah yang dituju.
"Jadi saya ke sini daftar dibantu pak guru biar lebih jelas khawatir ada kesalahan, verifikasi juga tadi di sini," sambungnya sambil berharap anaknya dapat lolos ke SMPN 1 Galur.
Orang tua siswa lainnya, Siti Zumrodah memilih untuk mendaftarkan anaknya ke SMPN 2 Wates. Diakuinya, SPMB tahun ini merupakan pertama kalinya mendaftarkan anak. "Saya kan belum pernah daftar SPMB jadi agak bingung," tuturnya.
Beruntungnya, petugas dan rekan sesama pendaftar lainnya dapat membantunya dalam proses pendaftaran SPMB. Kehadirannya di SMPN 2 Wates hanya untuk verifikasi saja lantaran pendaftarannya dilakukan di SD asal anaknya.
Perempuan berusia 52 tahun ini sempat bolak-balik rumah ke SMPN 2 Wates. "KK saya kan lama jadi harus pulang dulu untuk ambil KK yang asli tadi bawa fotocopy saja," ucap warga Kalurahan Garongan, Panjatan ini.
Zumrodah mengaku, saat daftar sempat terkendala karena jaringan agak lemot. Namun, itu tidak sampai memakan waktu yang lama sehingga tidak terlalu mengganggu.
Cabut Berkas
Sementara itu, Kepala SMPN 2 Wates, Budi Maheni menjelaskan, menyiapkan dua ruang. Ruang satu untuk pendaftaran dan ruang dua untuk verifikasi dengan jumlah personel 22 petugas. "Ada yang mendaftar ke sini juga tetap difasilitasi tetapi mayoritas di sini yang datang untuk verifikasi," bebernya.
Dia mengungkapkan, di hari pertama saja sudah ada sejumlah orang tua yang cabut berkas dari SMPN 2 Wates. Penyebabnya karena nama anaknya sudah tidak lolos masuk atau terlempar sehingga mencoba mencari peruntungan di sekolah lainnya. Situasi tersebut dialami oleh pendaftar semua jalur karena dinamikanya bisa dicek langsung secara online.
"Dari sistem sudah terdeteksi terlempar karena memang di SMPN 2 Wates peminatnya cukup tinggi juga sedangkan daya tampungnya hanya 128 siswa dengan empat rombongan belajar," tuturnya.
Untuk jalur domisili radius SMPN 2 Wates memberdayakan tenaga pendidik yang rumahnya dekat. Upaya tersebut sebagai antisipasi kecurangan pendaftar jalur radius yang sering dimanfaatkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News