Jakarta (ANTARA) - Puasa Rajab merupakan ibadah sunnah yang dianjurkan bagi umat Islam untuk dilaksanakan pada bulan Rajab, bulan ketujuh dalam kalender Hijriah. Tahun ini, bulan Rajab 1446 H diperkirakan akan dimulai pada Rabu, 1 Januari 2025, dan berakhir pada Kamis, 30 Januari 2025.
Puasa sunnah Rajab dapat dilakukan kapan saja selama bulan tersebut. Namun, terdapat beberapa hari yang memiliki keutamaan khusus, seperti puasa Ayyamul Bidh pada tanggal 13, 14, dan 15 Rajab, yang jatuh pada 13- 15 Januari 2025.
Niat Puasa Rajab
Niat puasa Rajab sebaiknya diucapkan pada malam hari sebelum melaksanakan puasa. Berikut adalah bacaan niat puasa Rajab:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma ghadin an ada'i sunnati rajaba lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Rajab esok hari karena Allah SWT."
Keutamaan puasa di bulan Rajab
Puasa Rajab memiliki keutamaan yang istimewa karena merupakan amalan sunnah yang mendatangkan pahala besar serta menjadi sarana untuk mengumpulkan amal kebaikan sebelum bulan Ramadan. Keutamaan bulan Rajab, yang termasuk dalam bulan-bulan mulia, juga disebutkan dalam Al-Quran, tepatnya pada surat At-Taubah ayat 36.
عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةًۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ ٣٦
inna ‘iddatasy-syuhûri ‘indallâhitsnâ ‘asyara syahran fî kitâbillâhi yauma khalaqas-samâwâti wal-ardla min-hâ arba‘atun ḫurum, dzâlikad-dînul-qayyimu fa lâ tadhlimû fîhinna anfusakum wa qâtilul-musyrikîna kâffatang kamâ yuqâtilûnakum kâffah, wa‘lamû annallâha ma‘al-muttaqîn.
Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa.
Puasa Rajab merupakan amalan sunnah yang memiliki banyak keutamaan. Berdasarkan penjelasan Imam al-Ghazali dalam kitab Ihyâ 'Ulumiddîn (juz 3, h. 431), yang mengutip sebuah hadis, berikut beberapa keutamaan puasa Rajab:
1. Pahala seperti berpuasa sebulan
Berpuasa satu hari di bulan Rajab setara dengan berpuasa selama sebulan penuh. Ini menjadi peluang besar untuk memperoleh pahala yang melimpah. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sehari, maka laksana ia puasa selama sebulan." (HR At-Thabrani).
2. Lebih utama dari puasa di bulan lain
Satu hari puasa di bulan haram (Rajab, Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharram) lebih utama dibandingkan dengan puasa 30 hari di bulan selain itu. Sementara itu, puasa satu hari di bulan Ramadan lebih utama dibandingkan dengan puasa 30 hari di bulan haram.
3. Membuka pintu surga
Berpuasa selama 8 hari di bulan Rajab akan membuka delapan pintu surga bagi pelakunya, sebuah anugerah luar biasa.
4. Pahala setara puasa 60 bulan
Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa puasa pada tanggal 27 Rajab, Allah mencatatnya sebagaimana orang yang puasa selama 60 bulan." (HR Abu Hurairah).
5. Perlindungan dari pintu neraka
Berpuasa tujuh hari di bulan Rajab akan menutup pintu-pintu neraka Jahanam bagi yang melaksanakannya.
Dengan memahami waktu, niat, dan keutamaan puasa Rajab, umat Islam dapat memanfaatkan bulan yang penuh berkah ini. Hal ini menjadi kesempatan yang baik untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Meningkatkan kualitas ibadah di bulan Rajab juga diharapkan dapat menjadi sarana untuk memperbaiki diri dan memperkuat ketakwaan. Semoga setiap amal yang dilakukan selama bulan tersebut dapat diterima dan membawa keberkahan.
Baca juga: Perkiraan awal puasa Ramadhan 1446 H dan Idul Fitri 2025
Baca juga: Kalender Hijriah 2025 dan hari-hari besar umat Islam 1446/1447 H
Baca juga: Penetapan Idul Adha tahun 2025, jatuh di bulan apa?
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024