Ekonom Nilai Ultimatum Trump ke Iran Akan Memperburuk Ketegangan Kawasan

5 hours ago 4

Harianjogja.com, JAKARTA—Ekonom menilai ultimatum Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menyerang Iran jika tak mau berdamai merupakan kesalahan kalkulasi yang justru dapat memperburuk ketegangan kawasan.

Untuk diketahui, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan melakukan serangan jauh lebih besar kepada Iran, jika Iran tak melakukan perdamaian. Hal itu diumumkan Trump dalam pidato yang disiarkan di akun X, The White House, Sabtu (21/6/2025) waktu setempat.

Kepala Negara AS itu menyatakan bahwa tiga fasilitas nuklir utama Iran kini telah dihancurkan oleh pasukan militer AS, yaitu Fordow, Natanz, dan Esfahan.

BACA JUGA: PBB Khawatir Perang Meluas

Ekonom dari Universitas Paramadina Wijayanto Samirin memandang ancaman Trump merupakan sikap yang tidak rasional dan emosional. Di sisi lain, Wijayanto menilai AS juga membutuhkan invasi darat skala besar untuk mengalahkan Iran.

“Trump salah kalkulasi, negara seperti Iran tidak bisa diultimatum seperti itu, dan untuk mengalahkan Iran, perlu serangan darat yang masif. Saya tidak yakin EU dan AS mau melakukan. Mereka hanya bisa menyerang dari udara saja,” kata Wiyanto kepada Bisnis, Minggu (22/6/2025).

Menurutnya, hal itu justru akan menimbulkan konflik AS dan Iran, bahkan bisa memperburuk stabilitas kawasan di Timur Tengah.

”Apa yang terjadi hanya akan semakin mendestabilisasi kawasan. Israel semakin tidak aman, rakyat makin gelisah, apalagi Iran mempunyai senjata canggih yang tidak bisa dihalangi oleh pertahanan Israel,” ujarnya.

Di sisi lain, sambung dia, dinamika ini juga membuat pertumbuhan ekonomi global berpotensi menjadi semakin melemah akibat kenaikan harga energi dan disrupsi rantai pasok (supply chain).

“AS akan menjadi pihak yang palig dirugikan,” imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, Trump menyatakan akan memberikan serangan lebih besar kepada Iran jika perdamaian tak dilakukan.

“Tetapi sekarang saatnya berdamai. Jika mereka tidak melakukannya, serangan di masa depan akan jauh lebih besar dan jauh lebih mudah,” kata Trump dalam pidato yang disiarkan di akun X, The White House, Sabtu (21/6/2025) waktu setempat.

Dia kembali memberikan ultimatum bahwa Iran harus memilih antara menerima perdamaian atau menghadapi serangan yang jauh lebih parah dari apa yang telah terjadi dalam delapan hari terakhir.

“Tetapi jika perdamaian tidak segera datang, kami akan mengejar target lainnya dengan kecepatan dan keterampilan presisi, sebagian besar dari mereka dapat disingkirkan dalam hitungan menit,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |