Aktivitas kendaraan bermotor JJLS di ruas Girisekar-Planjan di Dusun Sawah, Girisekar, Panggang - Harian Jogja/David kurniawan
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemerintah Kalurahan Planjan, Saptosari berharap Bundaran Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) dilengkapi dengan sebuah patung ikonik untuk mempercantik kawasan. Selain itu, juga ada rencana membangun rest area di dekat bundaran dengan estimasi anggaran mencapai Rp20 miliar.
Lurah Planjan, Muryono Asih Sulistyo mengatakan, pembangunan bundaran JJLS di Kalurahan Planjan sudah selesai pada 2024 lalu. Keberadaan bundaran juga memberikan dampak yang positif karena mendorong tumbuhnya ekonomi baru. “Setiap sore ramai, khususnya anak-anak muda,” kata Muryono saat dihubungi, Selasa (10/6/2025).
BACA JUGA: Pantai Goa Cemara Siapkan Penambahan Fasilitas Wisata Seluas 20 Hektare
Meski demikian, ia menilai keberadaan bundaran belum sempurna. Pasalnya, bentuk bangunan baru sebatas bundaran yang ditengahnya masih dibiarkan kosong.
Pihaknya mendorong agar di lokasi bundaran dibangun patung ikonik untuk mempercantik kawasan. Usulan sudah disampaikan ke Komisi C DPRD DIY agar ide tersebut bisa direalisasikan.
“Mudah-mudahan ada patung ikoniknya di bundaran sehingga lebih indah dan cantik,” katanya.
Selain itu, Muryono juga mengakui ada wacana membangun rest area di dekat Bundaran JJLS Planjan. Guna mewujudkan rencana ini sudah membuat masterplan pembangunan dengan nilai pembangunan hampir Rp20 miliar.
“Sudah ada master plannya, lengkap dengan video tentang rest area di dekat Bundaran JJLS Planjan,” katanya.
Pihaknya juga sudah menyediakan lahan yang berasal dari tanah kas desa seluas tiga hektare untuk membangun rest area. Secara konsep, fasilitas ini tidak hanya menyediakan tempat parkir kendaraan, tapi juga dilengkapi dengan fasilitas bersantai dan kuliner bagi pengunjung yang lokasinya berada di atas perbukitan. “Jadi bisa melihat bundaran dari rest area,” katanya.
BACA JUGA: Manajamen PSIM Sowan Sultan Jogja, Minta Wejangan Agar Lebih Lama Bertahan di Liga 1
Meski demikian, keberadaan rest area masih sebatas wacana. Lurah Planjan mengakui tidak memiliki anggaran untuk membangun fasilitas ini
“Sudah kami mintakan persetujuan tentang tata ruang. Tapi, untuk pembangunan tidak ada anggarannya sehingga mengusulkan ke Pemerintah DIY. Kalau lahannya tidak ada masalah karena sudah disediakan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News