Profil Agung Laksono dan perjalanan karier politiknya

2 weeks ago 22

Jakarta (ANTARA) - Agung Laksono, seorang politikus senior yang memiliki pengaruh besar di dunia politik Indonesia, khususnya di Partai Golkar. Agung Laksono telah lama berkecimpung dalam dunia politik, menjabat berbagai posisi penting dalam pemerintahan, serta aktif di partai nya.

Dirinya saat ini tengah terlibat perselisihan dengan Jusuf Kalla, Wakil Presiden Indonesia pada periode ke-10 dan ke-12. Konflik ini berawal dari perebutan posisi Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), yang melibatkan keduanya.

Persaingan tersebut memperebutkan posisi strategis di PMI yang telah memunculkan dinamika politik tak terduga. Hal ini menjadi menarik perhatian berbagai kalangan dan memperdebatkan proses pengambilan keputusan dalam organisasi kemanusiaan tersebut.

Lantas, siapa sebenarnya Agung Laksono? Simak profil dan perjalanan karir politik di Indonesia.

Baca juga: Daftar ketua umum PMI dari masa ke masa, sampai sebelum Munas 2024

Profil Agung Laksono

Pria kelahiran Semarang 23 Maret 1949 dengan memiliki nama Agung Laksono memiliki perjalanan karir dan riwayat pendidikan yang baik. Namanya sudah tidak asing lagi di dunia perpolitikan terlebih pada fraksi Golongan Karya.

Agung Laksono menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 4 Medan sebelum melanjutkan ke Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia (UKI). Ketertarikan nya pada dunia organisasi mulai tumbuh saat kuliah, yang kemudian menjadi dasar bagi kariernya di bidang politik dan organisasi.

Selain pendidikan formal, Agung juga mengikuti pelatihan internasional seperti Eisenhower Programme di Amerika Serikat. Pengalaman ini memperluas wawasannya secara global, yang turut mendukung keberhasilan nya di berbagai sektor.

Agung Laksono mulai aktif di dunia politik pada masa orde baru dengan bergabung di Partai Golkar. Lalu dirinya terpilih menjadi anggota DPR dari tahun 1987-2009.

Baca juga: Agung Laksono: Dualisme di PMI tak boleh ganggu program kemanusiaan

Pada tahun 2004, Agung Laksono diangkat menjadi Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) dalam kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Dalam posisi ini, Ia memiliki tanggung jawab untuk mengkoordinasikan berbagai program kesejahteraan sosial, termasuk di sektor kesehatan, pendidikan, dan penanggulangan bencana.

Kepemimpinan Agung di Menko Kesra ditandai dengan sejumlah inisiatif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.

Kemudian di tahun 2009, Agung terpilih sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), sebuah posisi yang memberinya pengaruh lebih besar dalam pembentukan kebijakan nasional.

Sebagai Ketua DPR, Ia dikenal sebagai pemimpin yang tegas dan berkomitmen untuk memperkuat peran legislatif dalam sistem pemerintahan Indonesia.

Dari saat itulah dirinya cukup aktif di lembaga pemerintahan dengan mengisi jabatan-jabatan publik lainnya dari mulai parlemen ataupun pemerintahan.

Baca juga: Laporkan Agung Laksono ke polisi, JK: PMI harus ada satu dalam negara

Agung juga terlibat aktif dalam berbagai organisasi, seperti AMPI dan HIPMI, di mana Ia pernah menjabat sebagai ketua umum. Ia memimpin Kosgoro 1957, salah satu pilar utama Partai Golkar, yang mencerminkan dedikasi nya terhadap pengembangan kader.

Sebelumnya di tahun 2019-2024 Agung sempat menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di masa pemerintahan Joko Widodo.

Pada periode kedua kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Agung terpilih menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) di tahun 2012-2013.

Hingga saat terakhir pemerintahan SBY, Agung dipercaya menjadi Plt Menteri Agama (Menag) pada 2014. Dirinya pun menggantikan Suryadharma Ali yang tersandung kasus korupsi penyelenggaraan ibadah haji.

Namun dari beberapa kariernya yang baik, Agung Laksono juga dikenal sebagai sosok yang sering terlibat dalam sejumlah dinamika politik salah satunya yang baru-baru ini sedang terjadi perselisihan dengan Jusuf Kalla polemik terkait penetapan Ketua Umum PMI.

Dirinya sedang menjadi sorotan karena Jusuf Kalla melaporkannya ke polisi mengenai polemik tersebut, langkah yang dilakukan oleh Agung dianggap ilegal dan inkonstitusional oleh sejumlah tokoh PMI.

Baca juga: Agung Laksono maju sebagai kandidat ketua umum PMI

Baca juga: Airlangga mundur, Agung Laksono tegaskan tak ada tekanan partai

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2024

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |