Jakarta (ANTARA) - Helikopter militer Black Hawk yang digunakan oleh sejumlah negera, termasuk Amerika Serikat, merupakan salah satu helikopter serbaguna yang paling diandalkan dalam operasi militer modern.
Dirancang dan diproduksi oleh Sikorsky Aircraft, Black Hawk dikenal dengan keandalan, daya tahan, dan kemampuannya dalam berbagai misi, mulai dari transportasi pasukan hingga evakuasi medis dan pertempuran.
Helikopter ini memiliki spesifikasi serta desain yang modular dan kokoh, menjadikannya pilihan utama bagi banyak negara untuk memperkuat armada militer udara mereka.
Baca juga: Tabrakan pesawat AS: Awak helikopter disebut punya ribuan jam terbang
Berikut spesifikasi helikopter militer Black Hawk
Desain dan kinerja
Black Hawk memiliki desain aerodinamis dengan empat bilah rotor utama dan rotor ekor canted yang memberikan stabilitas dan kontrol yang lebih baik. Helikopter ini ditenagai oleh dua mesin turboshaft General Electric T700-GE-701C/D yang masing-masing menghasilkan daya sebesar 1.902 shp (1.418 kW).
Dengan bobot lepas landas maksimum mencapai 22.000 lb (9.979 kg), helikopter ini dapat membawa hingga 11 pasukan bersenjata lengkap atau muatan kargo seberat 9.000 lb (4.100 kg) secara eksternal.
Performa penerbangan
Black Hawk memiliki kecepatan maksimum 159 knot (183 mph, 294 km/jam) dan kecepatan jelajah 152 knot (175 mph, 282 km/jam). Dengan tangki bahan bakar eksternal, jangkauan helikopter ini mencapai 1.199 mil laut (2.221 km).
Helikopter ini juga dapat beroperasi pada ketinggian hingga 19.000 kaki (5.800 m) dengan tingkat pendakian 1.646 kaki per menit (8,36 m/detik).
Baca juga: Black Hawk mendarat darurat di desa Polandia
Persenjataan dan kemampuan tempur
Untuk keperluan tempur, Black Hawk dapat dipersenjatai dengan berbagai sistem senjata, antara lain:
- Senapan mesin: 2 × M240 kaliber 7,62 mm, M134 Minigun, atau GAU-19 Gatling Gun kaliber 12,7 mm.
- Roket: Pod roket Hydra 70 mm dalam konfigurasi 7 atau 19 tabung.
- Misil: Hingga 4 AGM-114 Hellfire atau 2 AIM-92 Stinger per hardpoint.
- Lainnya: Sistem penyebar ranjau VOLCANO dan pod meriam M230 kaliber 30 mm.
Penggunaan operasional
Helikopter Black Hawk telah digunakan dalam berbagai operasi militer di seluruh dunia, termasuk di Irak, Afghanistan, dan Somalia. Selain digunakan oleh Angkatan Darat Amerika Serikat, berbagai negara lain juga mengoperasikan varian Black Hawk sesuai dengan kebutuhan mereka.
Berikut adalah daftar negara yang mengoperasikan UH-60 Black Hawk:
Afghanistan
-
Taliban (diambil alih dari Angkatan Udara Afghanistan pada Agustus 2021)
Albania
-
Angkatan Udara Albania - 2 unit (4 dalam pesanan)
Australia
-
Angkatan Darat Australia - 39 S-70A-9 (dipesan tahun 1986 dan 1987, pensiun tahun 2021, 5 unit hilang). 40 UH-60M dipesan pada 2023, 10 dikirim pada akhir 2024.
-
Angkatan Laut Australia (lihat H-60 Seahawk).
Baca juga: Black Hawk jatuh di Yaman
Austria
-
Angkatan Udara Austria
Bahrain
-
Angkatan Udara Kerajaan Bahrain
Brasil
-
Angkatan Udara Brasil
-
Angkatan Darat Brasil
-
Angkatan Laut Brasil (lihat SH-60)
Brunei
-
Angkatan Udara Kerajaan Brunei - S-70i
Chili
-
Angkatan Udara Chili
China
-
Tentara Pembebasan Rakyat (lihat juga Harbin Z-20)
Kolombia
-
Angkatan Udara Kolombia - AH-60L Arpía (24 unit)
-
Angkatan Darat Kolombia - S-70i (7 unit per 2013)
Kroasia
-
Angkatan Udara Kroasia - 8 UH-60M dipesan, 4 diterima per Maret 2024, 8 tambahan dalam pesanan.
Baca juga: Helikopter Black Hawk AS jatuh, seorang tewas
Mesir
-
Angkatan Udara Mesir
Yunani
-
Angkatan Darat Hellenic - 35 UH-60M dipesan pada 2024
Indonesia
-
Angkatan Darat Indonesia - 22 S-70M Black Hawks dalam pesanan per 2023
Israel
-
Angkatan Udara Israel
Jepang
-
Angkatan Udara Bela Diri Jepang - UH-60J
-
Angkatan Darat Bela Diri Jepang - UH-60JA
-
Angkatan Laut Bela Diri Jepang - UH-60J (lihat juga SH-60J/K/L)
Yordania
-
Angkatan Udara Kerajaan Yordania
Latvia
-
Angkatan Udara Latvia - UH-60M (2 diterima, 2 dalam pesanan)
Baca juga: TNI AD usulkan beli helikopter Osprey dan Black Hawk
Lithuania
-
Angkatan Udara Lithuania - UH-60M (4 dalam pesanan, pengiriman mulai akhir 2024)
Malaysia
-
Angkatan Darat Malaysia - UH-60A+ (4 unit disewa, pengiriman dimulai 2023, dibatalkan pada November 2024 karena masalah anggaran)
-
Angkatan Udara Malaysia
Meksiko
-
Angkatan Udara Meksiko
-
Angkatan Laut Meksiko
Maroko
-
Gendarmerie Kerajaan Maroko
Filipina
-
Angkatan Udara Filipina - S-70i (21 unit, 27 dalam pesanan)
Polandia
-
Pasukan Khusus Polandia - 4 S-70i (4 dalam pesanan)
Portugal
-
Angkatan Udara Portugal - UH-60A (9 dipesan untuk pemadam kebakaran, 2 diterima per 2023)
Baca juga: Dua helikopter militer AS jatuh saat latihan di Kentucky
Arab Saudi
-
Angkatan Udara, Darat, Laut, dan Garda Nasional Kerajaan Arab Saudi
Korea Selatan
-
Angkatan Udara, Darat, dan Laut Korea Selatan
Slovakia
-
Angkatan Udara Slovakia
Swedia
-
Angkatan Udara Swedia
Taiwan
-
Angkatan Udara, Darat, dan Laut Taiwan
Thailand
-
Angkatan Darat, Udara, dan Laut Thailand
Tunisia
-
Angkatan Udara Tunisia
Baca juga: Helikopterp black hawk bersiap operasi padamkan karhutla di Riau
Turki
-
Berbagai cabang militer dan pemerintahan Turki
Uni Emirat Arab
-
Angkatan Udara UEA
Ukraina
-
Direktorat Intelijen Ukraina - 2 UH-60A
Amerika Serikat
-
Berbagai cabang militer AS termasuk Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan Departemen Keamanan Dalam Negeri
Operator Sebelumnya
-
Afganistan (sebelum 2021)
-
Hong Kong (Royal Hong Kong Auxiliary Air Force, Government Flying Service)
Sebagai helikopter yang terus berkembang, Black Hawk tetap menjadi tulang punggung operasi militer modern dengan berbagai peningkatan dalam hal teknologi, daya tahan, dan fleksibilitas misinya.
Baca juga: RI siap rakit Heli S-70M Black Hawk yang bakal dibeli dari AS
Baca juga: PT DI harap pembelian Black Hawk kontrak efektif Triwulan III 2024
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025