Perbedaan komunisme dan sosialisme, serta negara penganutnya

4 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Komunisme dan sosialisme merupakan dua sistem ideologi yang kerap disamakan karena sama-sama menekankan pentingnya kepemilikan bersama dan pemerataan kesejahteraan. Namun, keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam hal struktur pemerintahan, kepemilikan aset, serta kebebasan individu. Hingga kini, sejumlah negara masih menganut salah satu atau perpaduan dari kedua sistem tersebut.

Pengertian komunisme dan sosialisme​​​​​

Komunisme adalah sistem politik dan ekonomi yang menolak kepemilikan pribadi atas alat produksi seperti tanah, pabrik, dan mesin. Dalam komunisme, semua kekayaan dan sumber daya dikelola oleh negara atau komunitas demi menciptakan masyarakat tanpa kelas. Pemerintahan dalam sistem komunis umumnya berbentuk satu partai, tanpa kompetisi politik dari partai lain, serta membatasi kebebasan individu dalam berbagai aspek.

Prinsip dasar komunisme dirumuskan oleh Karl Marx dan Friedrich Engels pada pertengahan abad ke-19, dan pertama kali diterapkan secara nyata dalam Revolusi Rusia tahun 1917 yang melahirkan Uni Soviet. Komunisme sempat berkembang pesat pada abad ke-20, terutama di Eropa Timur dan Asia, sebelum akhirnya mengalami penurunan drastis setelah keruntuhan Uni Soviet pada 1991.

Sementara itu, sosialisme adalah doktrin sosial dan ekonomi yang menyerukan pengelolaan sumber daya dan kepemilikan aset publik oleh negara atau masyarakat luas demi kepentingan bersama. Berbeda dengan komunisme, sosialisme memungkinkan kepemilikan pribadi dalam batas tertentu dan seringkali diterapkan dalam sistem demokrasi multi-partai. Negara sosialis umumnya menyediakan jaminan sosial seperti pendidikan gratis, layanan kesehatan, dan subsidi kesejahteraan bagi rakyatnya.

Baca juga: AnalisTurki: Modernisasi sosialis China berfungsi dengan baik

Perbedaan utama antara komunisme dan sosialisme

1. Kepemilikan aset

  • Komunisme: Semua alat produksi dimiliki negara; tidak ada kepemilikan pribadi.
  • Sosialisme: Negara mengelola sektor-sektor strategis, tetapi kepemilikan pribadi tetap diizinkan, terutama untuk usaha kecil dan rumah tangga.

2. Struktur pemerintahan

  • Komunisme: Sistem satu partai, dengan kontrol penuh oleh partai komunis.
  • Sosialisme: Diterapkan dalam sistem demokrasi multi-partai dengan kebebasan politik.

3. Distribusi kekayaan

  • Komunisme: Kekayaan dibagi secara merata, setiap orang mendapat bagian yang sama tanpa mempertimbangkan kontribusi individu.
  • Sosialisme: Kekayaan dibagikan sesuai kontribusi dan kebutuhan, dengan intervensi negara untuk memastikan keadilan sosial.

4. Kebebasan individu

  • Komunisme: Sangat dibatasi untuk menjaga kontrol negara.
  • Sosialisme: Umumnya tetap menghormati kebebasan sipil dan hak asasi manusia.

Baca juga: PDIP identifikasi sebagai partai kiri, tapi bukan sosialis-komunis

Negara-negara penganut komunisme saat ini

Hingga tahun 2025, terdapat lima negara yang secara resmi masih menganut ideologi komunis:

1. Tiongkok (Republik Rakyat Tiongkok)
Sejak 1949, Tiongkok menjadi negara komunis di bawah kepemimpinan Mao Zedong. Meski saat ini telah membuka sektor ekonominya dan mengakui kepemilikan pribadi, kekuasaan politik tetap dikuasai oleh Partai Komunis Tiongkok.

2. Kuba (Republik Kuba)
Dipimpin oleh Fidel Castro pasca-revolusi 1959, Kuba menetapkan diri sebagai negara komunis dan sempat menjadi sekutu utama Uni Soviet. Meskipun ekonomi mulai terbuka, sistem satu partai tetap dipertahankan.

3. Vietnam (Republik Sosialis Vietnam)
Setelah bersatu pada 1976, Vietnam menjadi negara komunis yang kini menerapkan reformasi ekonomi berorientasi pasar terbuka.

4. Laos (Republik Demokratik Rakyat Laos)
Menjadi negara komunis pada 1975, Laos dikelola oleh satu partai dengan kekuatan militer mendominasi pemerintahan. Sejak 1988, Laos mulai membuka peluang kepemilikan pribadi dan perdagangan bebas.

5. Korea Utara (Republik Rakyat Demokratik Korea)
Meski tidak lagi menyebut diri sebagai negara komunis sejak 2009, Korea Utara tetap dikategorikan demikian oleh dunia internasional karena sistem partai tunggal dan ekonomi tertutup. Negara ini menganut ideologi Juche, atau kemandirian nasional, yang dikembangkan oleh Kim Il-sung.

Baca juga: Ketua MPR temui Sekretaris Partai Komunis Shanghai, bahas kolaborasi

Negara-negara sosialis

Berbeda dengan negara komunis, negara sosialis lebih fleksibel dalam penerapan ideologi. Mereka mengedepankan fungsi sosial negara tanpa meniadakan kebebasan politik dan kepemilikan pribadi. Negara-negara yang menganut sistem sosialisme antara lain:

1. India
Menganut sosialisme demokratis dengan sistem multi-partai dan ekonomi campuran.

2. Sri Lanka
Mengintegrasikan prinsip sosialisme dalam kebijakan ekonomi dan kesejahteraan sosial.

3. Portugal
Meski tergolong negara Eropa Barat yang demokratis, Portugal mempertahankan prinsip perlindungan kelas pekerja dalam konstitusinya.

4. Tanzania dan Guinea-Bissau
Menerapkan sosialisme dalam bentuk kepemilikan publik atas sektor strategis dan program kesejahteraan rakyat.

Kesimpulan

Meskipun komunisme dan sosialisme sering dianggap serupa karena sama-sama memperjuangkan kesetaraan, keduanya memiliki perbedaan prinsipil. Komunisme menekankan kontrol penuh oleh negara dan penghapusan kepemilikan pribadi, sedangkan sosialisme cenderung lebih demokratis dan fleksibel dalam mengatur kepemilikan serta kebijakan sosial.

Hingga kini, komunisme hanya bertahan di segelintir negara, sedangkan sosialisme tetap relevan dan berkembang di banyak negara melalui berbagai pendekatan sistem pemerintahan dan ekonomi, demikian merangkum dari sejumlah sumber.

Baca juga: Daftar negara komunis yang ada di dunia: Asia Tenggara ada dua

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |