Jakarta (ANTARA) - Investasi merupakan salah satu strategi keuangan paling efektif untuk membangun kekayaan. Namun, banyak orang masih bingung dalam memilih antara investasi jangka pendek dan jangka panjang.
Keduanya memiliki karakteristik, kelebihan, dan risiko masing-masing, yang perlu disesuaikan dengan tujuan keuangan, risiko, serta jangka waktu pencapaian target.
Investasi jangka pendek biasanya ditujukan untuk kebutuhan dalam waktu dekat, seperti liburan, dana darurat, atau pembelian barang tertentu. Sementara itu, investasi jangka panjang lebih cocok untuk tujuan finansial besar seperti dana pensiun, pendidikan anak, atau membeli properti.
Memahami perbedaan keduanya dapat membantu Anda mengambil keputusan yang lebih bijak dalam mengelola keuangan dan mengoptimalkan hasil investasi.
Berikut ini akan membahas secara menyeluruh mengenai perbedaan mendasar antara investasi jangka pendek dan jangka panjang, yang telah dihimpun dari berbagai sumber.
Baca juga: Apa saja keuntungan investasi emas?
Perbedaan mendasar investasi jangka panjang dengan jangka pendek
1. Durasi waktu
Jangka panjang:
Investasi jangka panjang umumnya dilakukan dalam kurun waktu lebih dari lima tahun, bahkan bisa mencapai puluhan tahun. Contoh instrumennya meliputi saham, obligasi, properti, serta reksa dana saham. Tujuan utama dari jenis investasi ini adalah untuk mendorong pertumbuhan nilai aset secara signifikan dalam jangka waktu panjang.
Jangka pendek:
Sebaliknya, investasi jangka pendek dilakukan dalam rentang waktu yang lebih singkat, biasanya kurang dari lima tahun atau bahkan hanya beberapa bulan.
Instrumen seperti deposito berjangka, obligasi jangka pendek, dan reksa dana pasar uang termasuk di dalamnya. Fokus utamanya adalah memperoleh keuntungan dalam waktu cepat tanpa perlu menunggu lama.
Baca juga: Cara main saham online untuk para pemula
2. Tujuan investasi
Jangka panjang:
Investasi jangka panjang biasanya dimanfaatkan untuk mencapai tujuan keuangan berskala besar, seperti menyiapkan dana pensiun, membiayai pendidikan anak, atau mengakumulasi kekayaan secara bertahap. Karena bersifat jangka panjang, gejolak pasar dalam waktu singkat umumnya tidak terlalu mempengaruhi strategi investasi ini.
Jangka pendek:
Sementara itu, investasi jangka pendek lebih cocok digunakan untuk kebutuhan yang mendesak atau bersifat sementara, seperti liburan, pembelian kendaraan, atau keperluan mendadak lainnya. Prioritas utamanya adalah menjaga keamanan dana, sehingga instrumen yang dipilih cenderung memiliki tingkat risiko yang rendah.
Baca juga: Cara "simpan" uang dan investasi selain menabung di bank
3. Kebutuhan modal
Jangka panjang:
Investasi jangka panjang umumnya memerlukan dana yang lebih besar karena potensi keuntungannya juga lebih tinggi. Jenis investasi ini juga memungkinkan Anda untuk menambah modal secara berkala guna memaksimalkan hasil dalam jangka panjang.
Jangka pendek:
Di lain pihak, investasi jangka pendek tidak membutuhkan modal besar. Tujuannya lebih kepada mendapatkan imbal hasil yang cepat, sering kali sebagai alternatif dari menabung secara konvensional. Biasanya, hanya sebagian kecil dari portofolio investor yang dialokasikan untuk investasi jenis ini.
4. Tingkat risiko
Jangka panjang:
Investasi jangka panjang dinilai lebih stabil dalam hal risiko. Meski tetap menghadapi ketidakpastian pasar, waktu yang memberi peluang untuk mengatasi gejolak dan menyeimbangkan kerugian yang mungkin terjadi.
Jangka pendek:
Sebaliknya Investasi jangka pendek umumnya memiliki risiko lebih tinggi karena nilai instrumennya dapat berubah dengan cepat dalam waktu singkat.
Misalnya, jika Anda berinvestasi pada saham dalam jangka pendek, maka kemungkinan fluktuasi-nya sangat tinggi. Namun, jika memilih deposito, risikonya cenderung rendah.
Baca juga: Kapan waktu terbaik untuk membeli emas? Ini jawabannya
5. Imbal hasil (Return)
Jangka panjang:
Walaupun kedua jenis investasi sama-sama dapat memberikan keuntungan, besarannya tentu berbeda. Return dari investasi jangka panjang cenderung lebih stabil karena fluktuasi nilainya terjadi secara bertahap.
Jangka pendek:
Sedangkan return dari investasi jangka pendek biasanya lebih tidak menentu karena dipengaruhi oleh pergerakan harga yang cepat
Pilihan mana yang cocok sebagai instrumen investasi Anda?
Pemilihan instrumen investasi, baik jangka pendek maupun panjang, sangat ditentukan oleh tujuan keuangan serta profil risiko masing-masing individu. Bagi Anda yang membutuhkan dana dalam waktu dekat dan memiliki toleransi risiko rendah, investasi jangka pendek bisa menjadi pilihan tepat.
Sementara itu, jika Anda lebih siap menghadapi risiko dan menargetkan hasil yang lebih besar dalam jangka panjang, maka investasi jangka panjang lebih cocok untuk dipilih.
Baca juga: Ini alasan kenapa harga saham fluktiatif & bagaimana tips investasinya
Baca juga: Inilah 5 tips investasi emas untuk pemula
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.