Profil Velix Wanggai, Ketua Komite Percepatan Pembangunan Papua

5 days ago 7

Jakarta (ANTARA) - Velix Vernando Wanggai dilantik sebagai Ketua Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua oleh Presiden RI Prabowo Subianto, Jakarta, Rabu (8/10).

Pelantikan itu didasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 110/P Tahun 2025 tentang Pengangkatan Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua.

Velix dilantik bersama sembilan anggota Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua, yaitu John Wempi Wetipo, Ignatius Yogo Triyono, Paulus Waterpauw, Ribka Haluk, Ali Hamdan Bogra, Gracia Josaphat Jobel Mambrasar, Yanni, John Gluba Gebze, dan Juharson Estrella Sihasale.

Pelantikan ketua dan sembilan anggota Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua ini menandai langkah strategis pemerintah dalam mempercepat pembangunan yang adil, merata, dan berkelanjutan di Tanah Papua.

Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua juga akan berperan sebagai jembatan koordinasi antara pemerintah pusat dan enam provinsi di Tanah Papua, memastikan seluruh program pembangunan berjalan sinergis dan membawa dampak nyata bagi masyarakat Papua.

Velix mengatakan bahwa lembaganya akan mengawal delapan agenda besar dalam kerangka asta cita kontekstual Papua, yang meliputi pembangunan politik, ekonomi, infrastruktur, dan pemerintahan.

Selain itu, Velix menjelaskan bahwa lembaga baru yang memiliki anggota dengan latar belakang beragam ini juga akan mengurus terkait dengan beragam aspek sosial budaya mulai dari olahraga, kesetaraan gender, hingga ekonomi kreatif untuk pembangunan papua.

Profil Velix Vernando Wanggai

Velix Vernando Wanggai merupakan putra daerah asli Papua. Ia lahir di Jayapura pada 16 Februari 1972. Sosok Velix Wanggai tak begitu asing bagi publik karena ia sebelumnya menjabat sebagai Penjabat Gubernur Papua Pegunungan sejak November 2023 hingga Maret 2025.

Velix menempuh pendidikan sejak kecil hingga besar di Papua. Ia menimba ilmu di SD Negeri Inpres Angkasa Jayapura, SMP Negeri 1 Jayapura, hingga SMA Negeri 2 Jayapura Papua.

Setamat SMA pada 1991, ia pun merantau ke Yogyakarta untuk berkuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol). Velix pun melanjutkan studi untuk jenjang Magister di Flinders University, Australia.

Ia diketahui pernah mengambil jenjang Doktor di The Australian National University (ANU), serta mendapatkan gelar Doktor bidang Hubungan Internasional dari Universitas Padjajaran pada 2017.

Selama mengenyam studi, ia pun turut aktif dalam sejumlah kegiatan organisasi di antaranya Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) sewaktu SMA di Jayapura, Ketua Senat Mahasiswa Fisipol UGM hingga ikut mendeklarasikan pendirian Dewan Mahasiswa UGM. Ia juga aktif di berbagai organisasi mahasiswa Islam selama berkuliah di Yogyakarta.

Adapun saat menempuh studi di Australia, ia dipercaya menjadi Presiden Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Autralia tahun 2004 hingga 2006. Velix diketahui menikah dengan Herwin Meiliantina, seorang birokrat di Kementerian Sekretariat Negara, dan dikaruniai empat orang anak.

Velix mengantongi rekam jejak panjang dalam mengurusi kebijakan pembangunan dan otonomi daerah. Velix mengawali karirnya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sebagai Staf Perencana pada Direktorat Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal.

Di Bappenas, ia pernah ikut terlibat dalam berbagai kajian pembangunan wilayah terpadu di Papua, seperti di Sorong, Fakfak, Merauke, Jayapura, dan Jayawijaya, termasuk terlibat dalam perumusan kebijakan alokasi dana satu persen dari PT Freeport Indonesia untuk masyarakat adat di sekitar Timika.

Ia kemudian ditunjuk menjadi Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah era Presiden Ke-6 RI Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2009 hingga 2014.

Velix diketahui sempat masuk dalam Tim Transisi PSSI tahun 2015 bentukan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi kala itu, meski demikian memutuskan mundur. Ia juga pernah mengampu jabatan Kepala Biro Komunikasi Publik di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada 2015-2016.

Ia pernah pula menjabat sebagai Kepala Pusat Analisis Kebijakan dan Kinerja (PAKK) Bappenas tahun 2020-2021, dan Staf Ahli Menteri Bidang Pembangunan Sektor Unggulan dan Infrastruktur Bappenas tahun 2021-2022.

Velix lalu menjabat sebagai Deputi Bidang Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan (PWK) Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia era Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada 2022.

Tahun 2023, ia ditunjuk Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk menjadi Penjabat (Pj) Gubernur Papua Pegunungan. Pada akhir 2024, ia lalu menjadi Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi di Kementerian Transmigrasi.

Baca juga: Ketua Komite: Prabowo beri perhatian besar pada pembangunan Papua

Baca juga: Prabowo lantik ketua dan sembilan anggota Komite Percepatan Pembangunan Papua

Baca juga: Peserta Ekspedisi Patriot termuda simbol keberlanjutan transmigrasi

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |