Profil PT CDIA & sosok Prajogo Pangestu di balik kesuksesan perusahaan

6 days ago 8

Jakarta (ANTARA) - Dalam perdagangan saham pada awal Oktober 2025, PT Chandra Daya Investasi (CDIA) mencatatkan sepak terjang baru di pasar modal. Perusahaan ini ramai diborong oleh investor dan berhasil mencatat nilai transaksi reguler terbesar.

CDIA merupakan perusahaan besar milik Prajogo Pangestu, salah satu orang terkaya di Indonesia bahkan di dunia. Kesuksesan Prajogo dalam dunia bisnis dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk sukses berbisnis dan meraih tujuan.

Untuk mengenalnya, berikut profil PT CDIA dan sosok pemiliknya, Prajogo Pangestu.

Profil PT CDIA

PT Chandra Daya Investasi (CDI Group) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang investasi infrastruktur, bagian dari Chandra Asia Group dan Electricity Generating Public Company Limited (EGCO).

Chandra Asia Group dikenal sebagai penyedia solusi energi, kimia, dan infrastruktur terkemuka di Asia Tenggara. Sementara EGCO merupakan perusahaan induk asal Thailand yang berfokus pada investasi di sektor ketenagalistrikan.

CDI Group beroperasi dalam empat pilar bisnis yang saling terintegrasi, yaitu energi, air, kepelabuhan dan penyimpanan, serta logistik.

Pada sektor energi, CDI Group menjadi penyedia tenaga listrik dengan jaringan interkoneksi ke PLN untuk memastikan pasokan listrik yang andal. Perusahaan ini juga melakukan transmisi dan distribusi jaringan kabel bawah tanah menggunakan sistem redundan serta menyediakan berbagai jasa ketenagalistrikan.

Pilar energi ini dijalankan oleh PT Krakatau Chandra Energi (KCE) yang memiliki kerja sama eksklusif dengan CDI Group.

Di sektor air, CDI Group bergerak dalam pengelolaan air secara terintegrasi, mencakup proses dari hulu hingga hilir, yang dikelola oleh PT Krakatau Tirta Industri (KTI).

Untuk sektor kepelabuhan dan penyimpanan, CDI Group melalui PT Redeco Petrolin Utama (RPU) menyediakan layanan pelabuhan serta tangki penyimpanan untuk produk kimia dan olahan minyak bumi.

Sementara pada sektor logistik, CDI Group menjadi pelopor dalam layanan pengiriman dan pergudangan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan industri dan pelanggan di masa depan.

Visi CDI Group adalah menjadi perusahaan solusi infrastruktur pilihan di Asia Tenggara. Sedangkan misinya ialah menciptakan nilai melalui kemitraan strategis dan memaksimalkan aset perusahaan untuk mengejar peluang pertumbuhan berkelanjutan.

Sejarah PT CDIA

CDI Group lahir dari tingginya permintaan terhadap infrastruktur yang kuat dan berkelanjutan di Indonesia. Kondisi ini membuka peluang besar bagi CDI Group untuk turut berkontribusi dalam pengembangan infrastruktur nasional.

Cilegon dipilih sebagai pusat industri karena lokasinya yang strategis di pesisir selatan Pulau Jawa, Provinsi Banten. Kawasan ini memiliki akses yang mudah ke pelabuhan internasional dan ke Jakarta, sehingga mendukung efisiensi distribusi dan logistik.

Sejak 1970-an, Cilegon terus berkembang menjadi pusat industri utama dengan dukungan infrastruktur yang kuat dan fasilitas industri modern. Saat ini, Cilegon dikenal sebagai rumah bagi berbagai sektor industri, termasuk kimia, energi, dan baja.

Pemerintah Indonesia juga berperan besar dalam mendukung pertumbuhan kawasan ini melalui kebijakan peningkatan infrastruktur dan insentif investasi. Dukungan tersebut berhasil menarik banyak perusahaan besar, baik lokal maupun internasional, untuk beroperasi di Cilegon.

Dengan portofolio yang mencakup sektor energi, air, pelabuhan, penyimpanan, dan logistik, CDI Group menjadi salah satu perusahaan yang kuat di bidang infrastruktur.

Profil pemilik PT CDIA

Prajogo Pangestu, atau yang bernama asli Phang Djoen Phen, lahir pada 13 Mei 1944 di Bengkayang, Kalimantan Barat. Ia merupakan keturunan Hakka asal Guangdong, China. Prajogo diketahui berasal dari keluarga sederhana, di mana sang ayah bekerja sebagai penebang karet.

Ia sempat menempuh pendidikan di sekolah Tionghoa Indonesia sebelum pindah ke Jakarta pada 1965. Namun, ia hanya menyelesaikan pendidikan hingga tingkat menengah.

Sebelum meniti karier di dunia bisnis, Prajogo pernah bekerja sebagai sopir angkot dan berdagang hasil bumi.

Pada 1970, ia bergabung dengan Djajanti Group, perusahaan kayu milik Burhan Uruy. Kariernya menanjak pesat hingga menjadi General Manager PT Nusantara di Surabaya pada 1976. Namun setahun kemudian, ia memutuskan keluar untuk membangun bisnis sendiri di sektor kayu.

Pada 1977, Prajogo mendirikan Barito Pacific Timber dan tahun 1993 berhasil menjadi perusahaan kayu terbesar di Bursa Efek Jakarta. Seiring waktu, ia memperluas bisnisnya ke sektor petrokimia, energi, dan sumber daya alam lainnya. Pada 2007, perusahaan tersebut berganti nama menjadi Barito Pacific.

Di tahun yang sama, Barito Pacific mengakuisisi 70 persen saham perusahaan petrokimia Chandra Asri. Kemudian, Chandra Astri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia pada 2011 dan menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia.

Tak berhenti di situ, Prajogo juga mengembangkan bisnis energi terbarukan melalui anak perusahaan Star Energy. Melalui perusahaan swasta asal Singapura, Green Era, ia mengakuisisi 33,33 persen saham Star Energy dari BCPG Thailand. Kemudian menjadikannya sebagai pemilik penuh perusahaan tersebut.

Pada 2023, Prajogo kembali mencatat sejarah dengan membawa dua perusahaan miliknya, Petrindo Jaya Kreasi (tambang batu bara) dan Barito Renewables Energy ke pasar publik.

Sosoknya kini sukses sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia. Menurut data Forbes per 10 Agustus 2025, kekayaan bersih Prajogo Pangestu mencapai USD 45,9 miliar. Ia menempati posisi ke-37 dalam daftar miliarder dunia dan posisi ke-2 di Indonesia.

Sumber kekayaan Prajogo pun berasal dari berbagai sektor, mulai dari petrokimia, energi, hingga investasi yang telah ia bangun selama puluhan tahun.

Baca juga: BEI suspend saham CDIA, manajemen tegaskan komitmen pada regulasi

Baca juga: Prajogo Pangestu, orang terkaya di Indonesia versi Forbes saat ini

Baca juga: 10 orang terkaya Indonesia 2025 versi Forbes: Siapa saja mereka?

Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |