Kondisi arus lalu lintas di Jalan Malioboro, Minggu (26/1/2025). - Harian Jogja/Alfi Annissa Karin
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Pariwisata (Dispar) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tetap mengandalkan kunjungan rombongan pelajar sebagai salah satu pasar utama selama libur sekolah, meski pun sejumlah daerah tetangga menerapkan pembatasan kegiatan study tour.
"Salah satu pasar terbesar kita itu 'outing' [study tour] dari sekolah-sekolah provinsi tetangga," ujar Kepala Dispar DIY Imam Pratanadi, Kamis (19/6/2025).
Di tengah pembatasan "study tour" pada sejumlah daerah, seperti Jawa Barat dan Jawa Tengah, Imam mengaku tetap optimistis sebab masih ada provinsi lain, seperti Jawa Timur dan Lampung yang memungkinkan mengirimkan rombongan pelajar ke Yogyakarta karena secara geografis masih terjangkau.
BACA JUGA: Hasil Grup A Piala Dunia Antarklub 2025, Palmeiras vs Al-Ahly: Skor 2-0
"Masih terjangkau dengan kendaraan-kendaraan darat ya, walaupun dengan kapal feri atau apa, tapi itu masih terjangkau. Itulah yang kemudian kita masih bisa promosi ke sana," ujarnya.
Menurut Imam, kebijakan pembatasan di beberapa daerah tersebut bersifat sementara sebagai bagian dari evaluasi penyelenggaraan wisata pelajar menyusul sejumlah insiden keselamatan.
"Saya yakin itu sekadar untuk mendahului bagaimana kegiatan outing itu tidak merugikan murid maupun sekolah. Kalau itu nanti sudah selesai, saya rasa akan kembali diizinkan," ujar Imam.
Meski tidak menetapkan target khusus selama libur sekolah, Dispar DIY meyakini periode ini akan berkontribusi signifikan terhadap pencapaian target kunjungan wisatawan sepanjang 2025.
Hingga April 2025, Imam mencatat jumlah wisatawan mancanegara ke DIY baru mencapai sekitar 52.000 dari target 300 ribu-400 ribu kunjungan sepanjang tahun. Adapun wisatawan nusantara sudah berada di kisaran 2 juta dari target 10 juta kunjungan.
Dispar DIY telah menyiapkan sekitar 206 kegiatan sepanjang tahun, mulai dari ajang "sport tourism", festival budaya, hingga kegiatan tematik lainnya di berbagai kabupaten/kota. Agar kunjungan tidak menumpuk di lokasi tertentu, Dispar DIY juga akan mengarahkan rombongan pelajar ke destinasi-destinasi baru yang terus berkembang, khususnya di wilayah selatan DIY.
"Kami mencoba untuk kemudian mengarahkan wisatawan itu tidak bertumpuk di satu tempat itu. Lebih ke arah menikmati destinasi-destinasi wisata yang sudah berkembang di selatan DIY," ujarnya.
Selain pemerataan kunjungan, aspek keamanan turut menjadi perhatian, terutama bagi pelajar yang berwisata ke lokasi berisiko tinggi seperti kawasan pantai.
Imam meminta para pendamping dari sekolah benar-benar mengawasi siswa selama berada di lokasi, serta memastikan mereka mematuhi semua arahan dari petugas di lapangan.
"Kami mohonkan pendamping-pendampingnya yang kemudian mendampingi pelajar-pelajar itu betul-betul bisa mengendalikan anak-anaknya untuk mematuhi standar keamanan yang diberikan, baik dari pemda, desa wisata, maupun pokdarwis," ujarnya pula.
Ia mengingatkan, pantai selatan DIY yang kerap menjadi tujuan favorit rombongan pelajar juga memiliki potensi bahaya, sehingga edukasi sejak awal sangat penting untuk mencegah risiko kecelakaan.
"Anak bimbingannya itu harus dapat memahami betul bahaya yang kalau mereka langgar, yang kemudian disampaikan oleh teman-teman SAR di sana dan sebagainya," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara