Toko Swalayan Banyak Tutup, Masyarakat Kini Tak Lagi Belanja Bulanan, Beli Sesuai Kebutuhan

2 days ago 7

  1. UANG
  2. EKONOMI

Septo mengatakan bahwa masyarakat kini memiliki kecenderungan untuk tidak lagi berbelanja bulanan, melainkan hanya sesuai kebutuhan.

Rabu, 16 Apr 2025 21:02:00

Toko Swalayan Banyak Tutup, Masyarakat Kini Tak Lagi Belanja Bulanan, Beli Sesuai Kebutuhan Toko Swalayan Banyak Tutup, Masyarakat Kini Tak Lagi Belanja Bulanan, Beli Sesuai Kebutuhan (©merdeka.com)

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat adanya perubahan perilaku berbelanja masyarakat. Kondisi ini menjadi salah satu penyebab yang membuat sebagian pasar swalayan besar terpaksa menutup usahanya.

Direktur Bina Usaha Perdagangan Septo Soepriyatno mengatakan, Kemendag telah berdiskusi dengan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengenai tantangan yang dihadapi pengusaha, khususnya waralaba sektor ritel modern.

"Memang pada dasarnya saat ini sudah terjadi perubahan perilaku masyarakat dalam berbelanja," ujar Septo dikutip dari Antara di Jakarta, Rabu (16/4).

Septo mengatakan bahwa masyarakat kini memiliki kecenderungan untuk tidak lagi berbelanja bulanan, melainkan hanya sesuai kebutuhan. Oleh karena itu, pengusaha pusat perbelanjaan harus mulai mencari strategi baru untuk meramaikan bisnisnya. Menurut dia, saat ini pusat perbelanjaan tidak hanya untuk mencari barang kebutuhan, tetapi juga menjadi tempat berinteraksi sosial.

"Pusat perbelanjaan juga harus terus melakukan inovasi untuk memenuhi kebutuhan dari pasar tersebut," katanya.

Dia mengatakan, sampai saat ini pihaknya bersama asosiasi terkait, terus berdiskusi untuk mencari solusi untuk menghadapi tantangan tersebut.

Kemendag mendukung pengembangan wirausaha nasional, salah satunya melalui penguatan kemitraan usaha berbasis waralaba.

Potensi Bisnis Waralaba

Septo mengatakan, bisnis waralaba memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Menurutnya, hal ini dapat membantu memperkuat perekonomian nasional.

"Waralaba kita harapkan dapat menjadi solusi untuk memperkuat fondasi ekonomi nasional melalui akses yang mudah untuk memulai usaha," ucap.

Kemendag berkomitmen mendukung pertumbuhan kewirausahaan di Indonesia dengan memperkenalkan berbagai konsep bisnis, peluang usaha, kemitraan dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), khususnya sektor waralaba.

Menurut dia, sistem bisnis waralaba yang terstandarisasi, dan bisa direplika akan membuat sektor ini berkelanjutan. Lebih lanjut, kata Septo, Kemendag terus mencari potensi-potensi usaha di berbagai daerah untuk bisa didorong menjadi waralaba.

Artikel ini ditulis oleh

Idris Rusadi Putra

I

Reporter

  • Idris Rusadi Putra
Bukan Daya Beli Masyarakat Turun, Ini Faktor Buat Pasar Modern Sepi Pembeli

Bukan Daya Beli Masyarakat Turun, Ini Faktor Buat Pasar Modern Sepi Pembeli

Menteri Maman mengatakan, pasar tradisional yang sudah direvitalisasi oleh pemerintah menjadi pasar modern di beberapa daerah Indonesia malah sepi pembeli.

Penjelasan Pemerintah soal Pasar Tanah Abang Masih Sepi Jelang Lebaran 2025

Penjelasan Pemerintah soal Pasar Tanah Abang Masih Sepi Jelang Lebaran 2025

Maman menekankan, perubahan ini harus dipahami sebagai salah satu faktor utama dalam penurunan jumlah pengunjung pasar tradisional dan modern.

Konsumen RI Sudah Melek Berbelanja, Pelaku Usaha Diminta Lakukan Ini

Konsumen RI Sudah Melek Berbelanja, Pelaku Usaha Diminta Lakukan Ini

Pelaku usaha diharapkan beradaptasi dengan perubahan pola konsumsi masyarakat.

Fenomena Pasar Tradisional Sepi, Menteri UMKM Ungkap Penyebab Utamanya

Fenomena Pasar Tradisional Sepi, Menteri UMKM Ungkap Penyebab Utamanya

Menteri UMKM Maman Abdurrahman angkat bicara mengenai fenomena sepinya pasar tradisional

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |