Harianjogja.com, JOGJA—Pemuda Theravāda Indonesia akan menggelar Pekan Olahraga & Seni Nasional (PORSENI) VI Patria 2025 pada 25-28 Juni 2025 di GOR Amongrogo. Kegiatan ini menjadi ajang untuk memberi ruang penguatan persatuan dan kebersamaan bagi umat Buddha.
Ketua Umum Panitia Pelaksana, Ponco Widyatmoko, menyampaikan bahwa perhelatan ini adalah ajang olahraga dan seni terbesar bagi Pemuda Theravāda Indonesia. “Telah mendapatkan pengakuan dari Museum Rekor Indonesia sebagai penyelenggaraan pekan olahraga dan seni agama Buddha terbesar di Indonesia,” ujarnya, Senin (16/6/2025).
Acara yang digelar setiap empat tahun sekali ini akan diikuti oleh sekitar 1.000 peserta dari berbagai daerah. Sebanyak 22 medali akan diperebutkan dalam berbagai cabang olahraga dan seni. Cabang olahraga meliputi bulu tangkis, tenis meja, futsal, basket, Mobile Legends, dan catur.
BACA JUGA: Panitia SPMB SMP di Klaten Temukan Dugaan Kecurangan Pendaftar, Tanggal KK Diubah
Sementara itu, cabang seni mencakup pembacaan kitab suci, vocal group, public speaking, seni tari kreasi, serta cabang baru yang sedang populer di kalangan muda, yaitu stand up comedy. “Jogja dipilih menjadi tuan rumah karena daya dukung fasilitas dan kesiapan masyarakatnya yang sangat baik,” jelasnya.
Selain ajang kompetisi, PORSENI VI Patria 2025 juga menghadirkan program promosi wisata. Semua peserta akan mendapatkan kesempatan mengikuti tur gratis mengelilingi kota Jogja di akhir acara. Ajang ini menjadi momentum penting bagi generasi muda Pemuda Theravāda Indonesia untuk berkarya, berprestasi, dan memperluas jejaring.
“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya mempererat kebersamaan antar pemuda Buddha, tapi juga berkontribusi dalam menggerakkan sektor pariwisata dan ekonomi lokal Jogja,” tambahnya.
Wakil Gubernur DIY sekaligus Ketua KONI DIY, KGPAA Paku Alam X, menyambut baik dan memberikan dukungan PORSENI VI Patria 2025. Menurutnya, acara ini menjadi sarana penting untuk memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan antar umat Buddha di Indonesia, yang berasal dari berbagai majelis dan latar belakang.
“Olah raga ini akan dihadiri 1.000 peserta dari majelis-majelis yang berbeda. Ini menjadi ruang untuk membangun kesatuan dan persatuan. Melalui ajang seperti ini kita belajar membuka ruang dialog,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News