Pemkot Jogja Minta Hotel Buat Paket Wisata Libatkan Masyarakat

6 hours ago 2

Pemkot Jogja Minta Hotel Buat Paket Wisata Libatkan Masyarakat Walikota Jogja, Hasto Wardoyo bersama Wakil Walikota Jogja. - istimewa

Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja terus mendorong berbagai pihak dalam peningkatan pengembangan wilayah berbasis potensi lokal, termasuk pihak perhotelan. Hal ini sebagai upaya menjadikan kampung sebagai magnet kunjungan wisatawan.

BACA JUGA: Jelang Libur Sekolah, PHRI DIY Gencarkan Promo Paket Wisata

Wakil Wali Kota Jogja, Wawan Harmawan meminta kepada seluruh hotel agar membuat paket wisata yang melibatkan masyarakat di sekitar hotel.

Pihaknya menegaskan selama ini Kota Jogja sebagai kota wisata mengandalkan sektor pariwisata. Terutama dalam menggerakan roda ekonomi dan pendapatan asli daerah.

Oleh sebab itu pihaknya berpesan agar hotel-hotel lebih memperhatikan dan memajukan pariwisata dan pemberdayaan masyarakat. Dengan itu diharapkan kegiatan perekonomian akan berjalan serta meningkatkan taraf hidup kesejahteraan masyarakat.

“Kita ketahui bersama Kota Jogja punya andalan pariwisata. Saya berharap perhotelan juga ikut perhotelan dapat ikut memajukan pariwisata di Kota Jogja,” katanya dikutip dari laman Pemkot Jogja.

Sebelumnnya, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY menggencarkan promosi beragam paket wisata untuk menarik minat wisatawan ke wilayah ini pada masa libur sekolah tahun ajaran 2025/2026.

Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono, mengatakan promosi antara lain telah dilakukan melalui "table top" di Malang, Jawa Timur.

Meski begitu, Deddy mengakui hingga pertengahan Juni ini reservasi hotel untuk masa libur sekolah masih stagnan di angka 25 hingga 30 persen.

Dia menilai tren tersebut menunjukkan antusiasme masyarakat untuk bepergian pada momen libur sekolah belum signifikan.

Menurut dia, selain daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih, kebijakan larangan "study tour" yang diberlakukan di sejumlah daerah juga turut mempengaruhi rendahnya permintaan reservasi, terutama dari segmen pelajar dan rombongan sekolah.

Kondisi tersebut tercermin pula pada tingkat hunian hotel selama libur panjang Idul Adha 1446 H yang berlangsung pada 5 hingga 9 Juni lalu dengan okupansi hanya berada di kisaran 20 hingga 40 persen.

"Menurun jika dibanding Iduladha tahun lalu bisa mencapai 50 persen, padahal tahun ini lebih panjang liburnya," ucap Deddy.

Dia menilai salah satu faktor yang turut mempengaruhi rendahnya tingkat hunian adalah karena sebagian masyarakat telah memanfaatkan libur panjang Waisak pada Mei lalu untuk bepergian, sehingga tidak melakukan perjalanan lagi saat Iduladha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |