Lulusan SMP Asal Jaten Karanganyar Kesulitan Cari SMA/SMK, Ini Penyebabnya

5 hours ago 3

Harianjogja.com, KARANGANYAR—Siswa lulusan SMP asal Jaten, Kabupaten Karanganyar, kesulitan mencari sekolah menengah atas (SMA) atau sekolah menengah kejuruan (SMK) dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026.

Pasalnya tidak adanya SMA/SMK negeri di wilayah Jaten. Warga Ngringo, Masykuri, yang mengaku kesulitan mencari sekolah untuk putranya melanjutkan ke jenjang SMA atau SMK melalui jalur domisili.

"Tidak ada SMA/SMK di jalur domisili. Cari sekolah harus ke Solo atau Karanganyar kota, itupun sulit. Karena harus menggunakan jalur prestasi," kata dia dilansir Espos, Senin (16/6/2025).

BACA JUGA: Koperasi Desa Merah Putih Bisa Jadi Solusi Praktik Perdagangan Tidak Adil di Sleman

Persaingan melalui jalur prestasi cukup ketat. Putranya yang awalnya mendaftar di SMA Negeri 5 Kota Solo harus terlempar. Kemudian berganti ke SMA Negeri 6 dan kembali terlempar. Kini, di hari ketiga pendaftaran, mendaftarkan putranya ke SMA Negeri 8 Kota Solo. Namun demikian, posisinya masih rawan. 

"Sekarang sudah di posisi peringkat 48 dari 119 kuota prestasi. Kalau ini tidak lolos, bingung mau cari sekolah dimana lagi. Bisanya ya ke sekolah swasta," katanya.

Senada disampaikan warga Jaten, Bambang yang juga kesulitan mencarikan SMA untuk putranya dengan nilai pas-pasan. "Putra saya nilainya hanya 82,03. Sekarang posisi daftar di SMA Negeri 8 Solo, lewat jalur domisili reguler," katanya.

Ia menuturkan masih ketir-ketir putranya terlempar dari SMA Negeri 8 Solo. Apalagi melalui jalur domisili, yang jaraknya dari rumah ke SMA Negeri 8 Kota Solo lebih dari 5 kilometer. Dia juga bingung akan mencari alternatif sekolah mana lagi, jika terlempar dari SMA Negeri 8 Kota Solo.

"Harusnya minimal ada SMA/SMK yang menampung warga Jaten. Karena dengan sistem domisili ini, sangat menyulitkan anak-anak lulusan dari Jaten mencari sekolahan," ucapnya.

Beberapa warga menyiasati dengan numpang domisili kartu keluarga (KK) di sanak saudara di Kota Solo agar dapat menyekolahkan putra putrinya di SMA/SMK Negeri. Dia berharap ini menjadi perhatian serius Pemkab Karanganyar agar kedepan dibangunkan SMA/SMK di wilayah Jaten.

Bupati Karanganyar Rober Christanto sebelumnya mengatakan Pemkab telah mengusulkan pembangunan Sekolah Rakyat (SR) ke pemerintah pusat di wilayah Jaten. Dimana Pemkab mengusulkan sekolah rakyat dibangun di atas lahan SMK Tunas Nusantara di Jaten. Namun usulan tersebut ditolak pemerintah pusat dengan alasan ketersedian luasan lahan kurang memenuhi syarat.

"Kami upayakan membangun sekolah di Jaten. Karena Jaten itu belum ada SMA atau SMK," kata Bupati. 

Bupati akan kembali mengusulkan pembangunan sekolah rakyat di wilayah Jaten ke pemerintah pusat. Harapannya di tahun depan, Jaten sudah memiliki SMA/SMK. Diakuinya siswa lulusan SMP di Jaten terpaksa harus menempuh jenjang pendidikan SMA di luar wilayah Karanganyar dengan jalur prestasi maupun jalur lainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |