Amerika menganggap China tidak menghormati kebijakan tarif impor yang ditetapkan.
Kamis, 10 Apr 2025 07:02:00

Situasi perang dagang semakin memanas antara Amerika Serikat (AS) dan China, dengan kedua negara saling menaikkan tarif impor. Terbaru, pada hari Rabu waktu setempat, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa tarif untuk barang impor dari China akan meningkat menjadi 125%.
Pernyataan Donald Trump ini merupakan respons terhadap tindakan China yang menaikkan tarif impor barang dari AS menjadi 84%.
Menurut laporan dari CNBC pada Kamis (10/4), Trump menyampaikan melalui media sosial Truth Social bahwa kenaikan tarif ini akan segera berlaku.
Trump menjelaskan bahwa kenaikan tarif yang drastis hingga mencapai 125% tersebut disebabkan oleh kurangnya penghormatan China terhadap pasar internasional.
Dalam unggahan yang sama di media sosial, Trump juga menginformasikan bahwa ia telah mengesahkan jeda tarif selama 90 hari untuk lebih dari 75 negara yang telah berusaha bernegosiasi dengan Washington sejak paket kebijakan 'Hari Pembebasan' diumumkan.
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyampaikan kepada wartawan bahwa Presiden Trump menunda sementara penerapan tarif timbal balik untuk sebagian besar mitra dagang terbesar, tetapi tetap menerapkan pungutan 10% pada hampir semua barang impor.
Bessent menambahkan bahwa negara-negara yang tidak merespons pengumuman tarif AS minggu lalu akan mendapatkan imbalan.
"Jangan membalas, dan Anda akan diberi imbalan," ujarnya, seperti yang dikutip dari theguardian pada Kamis (10/4). Ia menjelaskan bahwa tarif untuk barang-barang dari China telah dinaikkan sebagai akibat dari eskalasi yang dilakukan oleh negara tersebut.
Berikut adalah unggahan lengkap Trump di platform Truth Social:
Mengingat kurangnya penghormatan yang ditunjukkan oleh China terhadap pasar global, saya memutuskan untuk menaikkan tarif yang dikenakan oleh Amerika Serikat kepada China menjadi 125%, dan kebijakan ini akan mulai berlaku segera. Saya berharap, dalam waktu dekat, China akan menyadari bahwa praktik menipu terhadap AS dan negara lain tidak bisa terus berlanjut atau diterima.
Di sisi lain, berdasarkan kenyataan bahwa lebih dari 75 negara telah meminta Perwakilan Amerika Serikat, termasuk Departemen Perdagangan, Keuangan, dan USTR, untuk mencari solusi terkait isu perdagangan, hambatan perdagangan, tarif, manipulasi mata uang, serta tarif non-moneter, dan bahwa negara-negara ini tidak memberikan balasan apapun terhadap Amerika Serikat, saya memutuskan untuk memberlakukan PENGHENTIAN selama 90 hari. Selain itu, tarif timbal balik akan diturunkan secara signifikan menjadi 10% selama periode ini, yang juga akan mulai berlaku segera. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini!
China meningkatkan tarif barang dari AS menjadi 84%

Baru-baru ini, China memberikan respons terhadap kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden AS, Donald Trump. Mereka meningkatkan tarif impor barang dari AS menjadi lebih dari 80%. Menurut informasi dari Kantor Komisi Tarif Dewan Negara yang dilansir oleh CNBC pada Rabu (9/12), tarif untuk barang-barang AS yang masuk ke China akan naik dari 34% menjadi 84% mulai 10 April 2025. Kenaikan tarif ini merupakan jawaban atas peningkatan tarif terbaru AS yang mencapai lebih dari 100% untuk barang-barang asal China. Tindakan saling menaikkan tarif ini berpotensi merusak hubungan perdagangan antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia.
Data dari Kantor Perwakilan Dagang AS menunjukkan bahwa pada tahun 2024, AS mengekspor barang senilai USD 143,5 miliar ke China, sementara nilai impor dari China mencapai USD 438,9 miliar. Minggu lalu, pemerintahan Trump mengumumkan serangkaian kebijakan tarif baru yang menyeluruh dan memperingatkan negara-negara lain agar tidak melakukan balasan. Meskipun beberapa negara, seperti Jepang, tampak bersedia untuk bernegosiasi mengenai tarif, China memilih untuk mengambil sikap yang lebih tegas dengan segera mengumumkan tarif balasan mereka.
Artikel ini ditulis oleh


China menuduh AS menggunakan praktik intimidasi sepihak untuk mengatur ulang aturan perdagangan global.
China 1 minggu yang lalu

Perang Dagang AS-China Memanas, Trump Naikkan Tarif Impor China Hingga 104%
Keputusan tersebut diumumkan oleh Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, dan diambil di awal masa jabatan kedua Trump.

Tak Mau Terus Ditekan Tarif Impor, China Lawan AS Lewat WTO
China mendesak AS untuk segera membatalkan tarif terbarunya.

Uni Eropa Memanas, Siap Balas Kebijakan Tarif Impor Trump
Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Uni Eropa, Maros Sefcovic, terus menjalin komunikasi dengan mitra Amerika.
Trump 1 minggu yang lalu

Ketegangan Perang Dagang Makin Tinggi, Trump Ancam China Kenakan Tarif Tambahan 50 Persen
Trump mengatakan bahwa jika China tidak membatalkan kenaikan tarif sebesar 34 persen pada 8 April, dia akan mengenakan tarif tambahan.

Berbeda dengan Indonesia yang sangat terbuka dengan merek mobil China, AS dan Kanada justru memperketat impor mobil China.

11 Negara Respons Kebijakan Tarif Impor Donald Trump, Ada yang Langsung Ambil Tindakan Balasan
Donald Trump juga telah memberlakukan tarif sebesar 20 persen untuk barang-barang yang berasal dari Uni Eropa.

Daftar Negara yang Paling Anjlok Akibat Kebijakan Tarif Impor Donald Trump
Situasi ini semakin runyam setelah China melakukan aksi balasan dengan menerapkan tarif tambahan.
