- UANG
- EKONOMI
Selain Indonesia, terdapat beberapa negara, yang juga sudah berbicara dengan Amerika Serikat, yakni Vietnam, Jepang, dan Italia.
Jumat, 18 Apr 2025 15:42:00

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap Indonesia menjadi salah satu negara, yang diterima lebih awal oleh Amerika Serikat (AS) untuk melakukan negosiasi soal tarif resiprokal yang sebelumnya diumumkan Presiden Donald Trump.
"Indonesia ini merupakan salah satu negara yang diterima lebih awal," ucap Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (18/4).
Selain Indonesia, terdapat beberapa negara, yang juga sudah berbicara dengan Amerika Serikat, yakni Vietnam, Jepang, dan Italia.
Airlangga menyampaikan delegasi Pemerintah Indonesia secara aktif berupaya mengakses para pejabat terkait di Amerika Serikat untuk melakukan negosiasi, salah satunya dengan melakukan pertemuan daring dengan Secretary of Commerce Amerika Serikat Howard Lutnick.
Amerika Serikat dan Indonesia sepakat untuk menyelesaikan negosiasi soal tarif resiprokal yang sebelumnya diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump dalam 60 hari ke depan.
Airlangga mengatakan AS memberikan respons yang positif terhadap usulan-usulan Indonesia tersebut, sehingga dalam 60 hari ke depan, AS menyatakan kesediaannya untuk menindaklanjuti pembahasan di tingkat teknis guna mencapai solusi yang konstruktif dan saling menguntungkan bagi kedua negara.
Hal yang Diusulkan Indonesia
Pada kesempatan yang sama, Menko Perekonomian juga mengungkap sejumlah hal yang diusulkan oleh Indonesia dalam negosiasi dengan para pejabat AS, seperti yang sudah tercantum dalam surat resmi bahwa Indonesia akan meningkatkan pembelian energi dari Amerika Serikat, antara lain LPG, minyak mentah, dan gasoline.
"Indonesia juga berencana untuk memberi produk agrikultur, antara lain gandum, soya bean, soya bean milk, dan Indonesia juga akan meningkatkan pembelian barang-barang modal dari Amerika," ucapnya.
Kemudian, Indonesia juga memfasilitasi perusahaan-perusahaan Amerika Serikat yang selama ini beroperasi di Indonesia, khususnya terkait perizinan dan insentif.
Di sisi lain, Indonesia juga menawarkan kerja sama terkait dengan mineral kritis dan prosedur impor untuk produk-produk, termasuk hortikultura dari Amerika Serikat. Lebih lanjut, pemerintah Indonesia juga mendorong agar investasi dilakukan secara business to business.
"Indonesia juga mendorong pentingnya perkuatan kerja sama di sektor pengembangan sumber daya manusia, antara lain untuk sektor pendidikan, sains, teknologi, engineering, matematika, ekonomi digital, serta Indonesia juga mengangkat terkait dengan financial services yang lebih cenderung untuk menguntungkan negara Amerika Serikat," kata Airlangga.
Artikel ini ditulis oleh


Dihantam Tarif Impor Donald Trump, Indonesia Bakal Tingkatkan Impor Produk Amerika
Indonesia juga sedang melakukan revitalisasi terhadap perjanjian perdagangan dan investasi.

Negosiasi Tarif Dagang Trump, Presiden Prabowo Tawarkan Relaksasi TKDN untuk Perusahaan AS
Pemberian fasilitas tersebut bertujuan untuk memberi kemudahan berusaha (ease of doing business) dan meningkatkan daya saing Indonesia.

Siap Berangkat ke Amerika, Ini Tawaran Pemerintah Buat Negosiasi Tarif Impor
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa delegasi Indonesia siap melakukan negosiasi.


Demi Kurangi Beban Tarif Impor, Indonesia Siap Borong Produk Amerika Senilai USD17 Miliar
Indonesia akan memperbanyak jumlah barang dari Amerika Serikat yang diimpor ke pasar Tanah Air.

Luhut Turun Tangan, Siapkan Kebijakan Bantu Industri Terdampak Tarif Resiprokal Trump
Untuk menanggapi kebijakan AS tersebut, Indonesia disebut telah menyiapkan proposal untuk negosiasi tarif dengan Amerika Serikat.
Luhut 1 minggu yang lalu

Negosiasi Kebijakan Tarif Trump, Bahlil Bakal Perbanyak Impor LPG dan Minyak dari AS
Arahan penambahan porsi impor LPG dan minyak dari Negeri Paman Sam tersebut datang langsung dari Presiden Prabowo Subianto.