Wilayah di Arab Saudi yang Kini 'Dihidupkan' Kembali di Kepemimpinan MBS, Padahal Dulu Terlarang

1 day ago 6

  1. TRENDING

Mengupas sejarah kota-kota yang dihindari Nabi Muhammad SAW yang kini justru dihidupkan kembali.

Rabu, 23 Apr 2025 14:16:20

Wilayah di Arab Saudi yang Kini 'Dihidupkan' Kembali di Kepemimpinan MBS, Padahal Dulu Terlarang Kawasan Empty Quarter di Arab Saudi. (©Istimewa)

Arab Saudi, dalam upayanya mewujudkan Visi 2030, telah membuka kembali akses ke beberapa wilayah yang sebelumnya dianggap terlarang atau dihindari. Langkah ini bertujuan untuk mendorong sektor pariwisata dan mengurangi ketergantungan ekonomi pada minyak.

Meskipun memiliki nilai arkeologis tinggi dan sejarah yang kaya, wilayah ini memiliki riwayat yang kontroversial, termasuk cerita yang menyebutkan Nabi Muhammad SAW menghindari wilayah tersebut. Namun, pemerintah Arab Saudi fokus pada aspek sejarah dan arkeologi untuk menarik wisatawan internasional. Langkah ini diharapkan dapat menarik investasi asing dan mempromosikan warisan budaya Arab Saudi kepada dunia.

Padahal, beberapa kota tersebut sempat dihindari Nabi Muhammad SAW, bukan karena kebencian, melainkan sebagai pelajaran bagi umatnya. Hal ini terkait dengan sejarah kehancuran kota-kota tersebut akibat azab Allah SWT atas dosa-dosa penduduknya. Lantas, wilayah mana saja sebenarnya yang dulu sempat terlarang dan memilki sejarah kelam namun kini dihidupkan kembali di era kepemimpinan Muhammad bin Saleh itu? Melansir dari berbagai sumber, berikut ulasan selengkapnya.

Kota yang Dihidupkan Kembali

Wilayah di Arab Saudi yang Kini 'Dihidupkan' Kembali di Kepemimpinan MBS, Padahal Dulu Terlarang Kota Al-'ula © 2025 Liputan6.com

Mada'in Saleh, atau Hegra, merupakan kota kuno yang terletak di Provinsi Al Ula, Arab Saudi. Situs ini menyimpan reruntuhan bangunan Nabatea yang luar biasa, termasuk makam-makam yang diukir di tebing-tebing batu pasir. Meskipun memiliki nilai arkeologis yang sangat tinggi, kota ini memiliki sejarah yang kontroversial. Ada riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW menghindari wilayah tersebut. Namun, pemerintah Arab Saudi memilih untuk fokus pada aspek sejarah dan arkeologi Mada'in Saleh dalam upaya pengembangannya sebagai destinasi wisata.

Pembangunan infrastruktur pariwisata di sekitar Mada'in Saleh sedang berlangsung. Hotel-hotel baru dan museum modern dibangun untuk memberikan pengalaman wisata yang nyaman dan informatif bagi para pengunjung. Pemerintah Arab Saudi juga berinvestasi dalam pelestarian situs-situs bersejarah ini, memastikan bahwa pengembangan pariwisata tidak mengorbankan nilai sejarah dan arkeologisnya.

Pembukaan kembali Mada'in Saleh merupakan bagian integral dari Visi 2030 Arab Saudi, yang bertujuan untuk mendiversifikasi ekonomi negara dan mengurangi ketergantungan pada sektor minyak. Pariwisata dianggap sebagai sektor kunci dalam rencana ini, dan situs-situs bersejarah seperti Mada'in Saleh diharapkan dapat menarik wisatawan internasional dalam jumlah besar.

Namun, proses pembukaan kembali ini juga memicu diskusi dan perdebatan. Ada kekhawatiran mengenai potensi dampak negatif terhadap lingkungan dan budaya lokal. Pemerintah Arab Saudi perlu memastikan bahwa pengembangan pariwisata dilakukan secara berkelanjutan dan bertanggung jawab, melindungi warisan budaya sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.

Menurut sejarah ke belakang, Madain Saleh, atau Al-Ula, merupakan kota kuno yang pernah dihuni oleh kaum Tsamud. Kota ini dihindari Nabi Muhammad SAW sebagai peringatan akan azab Allah SWT yang menimpa kaum Tsamud karena kesombongan dan keingkaran mereka.

Kota-kota yang Dihindari Nabi Muhammad SAW

Wilayah di Arab Saudi yang Kini 'Dihidupkan' Kembali di Kepemimpinan MBS, Padahal Dulu Terlarang Kawasan Empty Quarter di Arab Saudi. Istimewa

Selain Mada'in Saleh, terdapat beberapa kota lain di Arab Saudi yang memiliki sejarah kontroversial atau dihindari di masa lalu. Meskipun tidak secara resmi 'terlarang', kota-kota ini memiliki riwayat yang kompleks dan seringkali terkait dengan konflik atau peristiwa bersejarah yang penting. Di antaranya yakni sebagai berikut,

Mekkah, sebelum penaklukan, menjadi simbol penentangan terhadap dakwah Islam. Namun, setelah penaklukan, Nabi menunjukkan sikap pemaaf dan memaafkan sebagian besar penduduknya. Hal ini menunjukkan bahwa sikap Nabi tidaklah statis dan selalu bergantung pada konteks situasi.

Ta'if, dengan penolakan keras terhadap dakwah Nabi, menjadi contoh nyata bagaimana penolakan terhadap kebenaran dapat berujung pada penderitaan. Sementara itu, Khaybar, meskipun terjadi konflik, tetap berada dalam konteks peperangan dan pertahanan diri.

Artikel ini ditulis oleh

Desi Aditia Ningrum

M

Reporter

  • Mutia Diah Anggraini
  • NAIS
Dulu Hampir Dihancurkan Malaikat Jibril, Kota ini Kini Begitu Indah & Subur
Potret Souk Okaz Pasar Terbesar di Mekkah, Tempat Jual Beli Manusia di Zaman Jahiliah

Potret Souk Okaz Pasar Terbesar di Mekkah, Tempat Jual Beli Manusia di Zaman Jahiliah

Arab Saudi menyimpan banyak cerita tak terduga. Ada sebuah pasar tua yang ternyata memiliki nilai bersejarah luar biasa.

Tidak Semua Tempat Dilarang, ini Potret Penginapan 'Sultan' di Al Ula Ramah di Kantong Berada di Bawah Gunung
Arkeolog Gali Kota Bersejarah Berusia 25.000 Tahun Lengkap dengan 11.000 Tulang di Dalamnya

Arkeolog Gali Kota Bersejarah Berusia 25.000 Tahun Lengkap dengan 11.000 Tulang di Dalamnya

Arkeolog Gali Kota Bersejarah Berusia 25.000 Tahun Lengkap dengan 11.000 Tulang di Dalamnya

Benarkah Arab Saudi Larang Masyarakat Palestina Haji dan Umrah? Cek Faktanya!

Benarkah Arab Saudi Larang Masyarakat Palestina Haji dan Umrah? Cek Faktanya!

Video mengklaim Arab Saudi memboikot ibadah haji masyarakat Palestina, simak penelusurannya

Kisah Goa Safarwadi di Tasikmalaya, Ada Pantangan Merokok untuk Pengunjung
Penampakan Sumur Bersejarah bagi Umat Islam, Pernah Ditaburi Racun & Dapat Mukjizat Rasulullah
Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |