Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai jenis mikroorganisme, terutama yang berasal dari bakteri, virus, dan jamur.
Rabu, 23 Apr 2025 10:25:24

Penyakit pneumonia menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat di seluruh dunia, meski tidak sepopuler COVID-19 atau tuberkulosis. Berdasarkan informasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pneumonia merupakan penyebab infeksi tunggal yang paling banyak menyebabkan kematian, dengan jutaan kasus kematian setiap tahun di seluruh dunia.
Di Indonesia, data dari Kementerian Kesehatan pada tahun 2022 menunjukkan terdapat sekitar 310 ribu kasus pneumonia.
"Pneumonia ini sebenarnya infeksi atau inflamasi yang terjadi pada jaringan paru, atau dalam bahasa medis disebut parenkim paru," jelas dosen dan spesialis paru dari Fakultas Kedokteran IPB University, dr. Desdiani, dalam podcast yang disiarkan di kanal YouTube IPB TV, dikutip pada Rabu (23/4).
Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, terutama bakteri, virus, dan jamur, yang merupakan penyebab utama terjadinya pneumonia. Meskipun terdengar seperti penyakit yang umum, pneumonia tidak boleh dianggap sepele. Oleh karena itu, penting untuk mewaspadai gejala pneumonia.
"Kalau kondisi tubuh tertentu, usia tertentu, dan ada komorbid, itu ternyata bisa berdampak berat, bahkan menyebabkan kematian," tegasnya.
Mengapa Pneumonia Berbahaya?
Dalam beberapa tahun terakhir, kasus pneumonia mengalami peningkatan dan mulai menarik perhatian masyarakat, terutama setelah beberapa tokoh publik meninggal akibat penyakit ini.
"Kasusnya makin banyak dan makin banyak juga yang meninggal karenanya. Itu yang bikin orang mulai aware," ungkap dr. Desdiani.
Salah satu alasan mengapa pneumonia berbahaya adalah karena gejalanya seringkali mirip dengan flu biasa. Awalnya, pasien mungkin hanya mengalami pilek, demam, atau batuk ringan. Namun, jika tidak segera ditangani, infeksi dapat menyebar ke saluran napas bagian bawah dan menyebabkan peradangan di paru-paru. Inilah yang kemudian dapat berkembang menjadi pneumonia.
"Jadi bisa dimulai dari flu biasa. Tapi kalau tidak diobati, infeksinya bisa turun ke paru-paru," tambahnya.
Penyakit ini Sangat Berbahaya dan Dapat Menyebabkan Kematian
Pneumonia merupakan penyakit yang tergolong akut, yang berarti dapat berkembang dengan sangat cepat, dalam waktu singkat antara beberapa hari hingga dua minggu. Kecepatan perkembangan ini menjadi salah satu penyebab tingginya angka kematian mendadak, terutama pada individu yang sebelumnya tampak sehat.
"Pneumonia ini sebenarnya lebih bersifat akut. Jadi kalau akut itu memang cepat ya, di bawah satu atau dua minggu," jelas dr. Desdiani.
Siapa yang Paling Rentan?
Menurut dr. Desdiani, ada beberapa kelompok yang memiliki risiko tinggi untuk mengalami pneumonia, di antaranya adalah:
- Balita, khususnya anak-anak yang berusia di bawah dua tahun
- Lansia
- Individu dengan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, atau gangguan autoimun
- Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
"Kalau pasien punya komorbid seperti diabetes atau hipertensi, begitu kena virus atau bakteri penyebab pneumonia, itu akan lebih cepat muncul gejalanya dan lebih berat dampaknya," jelasnya.
Gejala dan Tanda-Tanda Pneumonia
Gejala pneumonia dapat bervariasi berdasarkan penyebab dan keadaan pasien. Secara umum, gejala yang sering muncul meliputi:
- Demam
- Batuk, baik yang berdahak maupun kering
- Kesulitan bernapas
- Nyeri di dada saat bernapas
- Kelelahan dan kehilangan nafsu makan
Namun, tidak semua individu akan mengalami keseluruhan gejala tersebut. Menurut dr. Desdiani, hal ini sangat bergantung pada kondisi sistem kekebalan tubuh pasien.
"Setiap orang tidak semuanya akan kelihatan gejalanya. Tergantung dari imunitasnya, usia, dan kondisi tubuhnya," terangnya.
Cara Mencegah Pneumonia
Pneumonia merupakan penyakit yang dapat dicegah. Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah terjadinya infeksi ini. Beberapa langkah pencegahan yang disarankan antara lain:
- Vaksinasi: Vaksin untuk pneumonia, influenza, dan COVID-19 dapat membantu mengurangi risiko infeksi pernapasan yang serius.
- Menjaga kebersihan tangan dan lingkungan sekitar.
- Menghindari kontak dengan individu yang sedang sakit.
- Menjaga sistem imun dengan menerapkan pola makan sehat, cukup tidur, dan rutin berolahraga.
- Segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala flu yang tidak kunjung membaik dalam beberapa hari.
Kapan Harus ke Dokter?
Jangan sepelekan flu yang tidak kunjung sembuh, terutama jika disertai dengan demam tinggi, batuk yang parah, serta sesak napas. "Kalau ada gejala flu tapi tidak sembuh-sembuh, apalagi makin berat, segera periksa ke fasilitas kesehatan. Jangan menunggu sampai sesak berat atau pingsan," tegas dr. Desdiani.
Artikel ini ditulis oleh

D
Reporter
- Dyah Puspita Wisnuwardani


Apa Itu Pneumonia? Ketahui Penyebab, Faktor Risiko, serta Gejalanya
Salah satu penyakit yang menjadi ketakutan banyak orang adalah pneumonia. Penyakit ini memiliki sejumlah penyebab dan gejala yang perlu kita ketahui.

Gejala Mycoplasma Pneumoniae, Ketahui Cara Pencegahannya
Gejala yang muncul seperti batuk kering, sedikit demam, sakit tenggorokan, dan kadang-kadang disertai dengan ruam kulit.

Perbedaan antara Bronkopneumonia dan Pneumonia yang Perlu Kita Ketahui
Pneumonia dan bronkopneumonia adalah infeksi yang menyebabkan terjadinya peradangan pada jaringan paru-paru.


Gejala Pneumonia yang Khas pada Anak, Bedakan dari Gejala di Orang Dewasa
Pneumonia tidak hanya menyerang anak-anak, tetapi juga dapat menginfeksi orang dewasa dengan berbagai gejala dan dampak yang berbeda.

Apa Itu Pneumonia pada Anak? Simak Penyebab, Gejala, dan Penanganannya
Mengenal pneumonia pada anak, termasuk penyebab, gejala, dan cara penanganannya.

Waspadai Ciri Pneumonia pada Anak, Begini Cara Mencegahnya
Penting untuk mengenal ciri pneumonia pada anak, karena bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan segera setelah terinfeksi.