PSI: Menghormati Presiden Sebelumnya Adalah Tradisi Demokrasi

2. POLITIK

Andy menegaskan, kunjungan-kunjungan sejumlah menteri kabinet merah putih dilakukan dalam kapasitas informal.

Jumat, 18 Apr 2025 16:36:00

Andy Budiman (©©2023 Merdeka.com)

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berpandangan tak ada yang salah jika para menteri menemui Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Apalagi dalam suasana Idulfitri kemarin.

“Jika ada menteri atau pejabat lain menemui Pak Jokowi itu adalah bentuk penghormatan. Dalam tradisi demokrasi, menghormati mantan presiden adalah bagian dari budaya politik yang sehat. Pak Jokowi adalah sosok yang telah memimpin sebagai presiden dua periode dan tetap menjadi tokoh nasional yang dihormati, baik secara personal maupun politik,” kata Wakil Ketua Umum DPP PSI Andy Budiman dalam keterangannya, Jumat (18/4).

Beberapa hari terakhir, sejumlah pihak menyebut soal matahari kembar di perpolitikan Indonesia, terkait kunjungan sejumlah menteri ke Jokowi. Salah satunya Ketua DPP PDI-P Ganjar Pranowo.

Ganjar menyatakan tidak boleh ada matahari kembar dalam pemerintahan karena dapat menimbulkan kebingungan di antara para penyelenggara negara

Bukan Sebagai Pejabat Negara

Andy menegaskan, kunjungan-kunjungan sejumlah menteri kabinet merah putih dilakukan dalam kapasitas informal, bukan dalam sebagai pejabat negara. Tidak ada pelanggaran hukum, protokol atau etika dalam konteks pertemuan-pertemuan tersebut.

“Jangan menjalankan politik pecah belah. Persatuan dan nasionalisme jangan sekadar menjadi jargon ideologi, harus dipraktikkan secara nyata dan konsisten,” lanjut Andy.

PSI menyesalkan jika ada ada kekuatan politik yang mengaku berideologi persatuan tapi kader dan elitnya gemar menjalankan politik devide et impera.

“Negeri ini lebih memerlukan kerja sama, bukan politik pecah belah. Mohon diingat bahwa Pak Jokowi mendukung penuh pemerintahan saat ini — bukan bagian dari oposisi atau kelompok di luar pemerintahan,” pungkas Andy.