Pantauan SPMB SMP di Bantul, SMPN 1 Sanden Bantul Buka 160 Kuota

4 hours ago 3

Pantauan SPMB SMP di Bantul, SMPN 1 Sanden Bantul Buka 160 Kuota Antrian para pendaftar SPMB di SMPN Negeri 1 Sanden, Bantul. Kiki Luqman - Harian Jogja

Harianjogja.com, BANTUL—Proses SPMB 2025 tingkat SMP se-DIY sudah dimulai. Di kabupaten Bantul sendiri, hari ini para pendaftar dan orang tua harus sudah menjalani proses pembuatan akun atau penyerahan berkas di sekolah pilihan masing-masing.

Kepala sekolah SMPN 1 Sanden Windarti mengaku pada tahun ini sekolahnya membuka kuota sebanyak 160 siswa. Dari angka itu dibagi menjadi beberapa jenis jalur pendaftaran.

"Untuk yang afirmasi dan disabilitas 25 persen atau 32 anak, domisil wilayah 35 persen. Lalu ada radius 5 persen, mutase 5 persen, prestasi 35 persen atau 56 anak," ucap Windarti.

"Sebelumnya kami juga sudah sosialisasi ke 50 SD yang berada di wilayah ini," lajutnya.

Windarti mengaku untuk kecurangan di sekolah itu sudah tidak pernah terjadi, pasalnya kecurangan terakhir pada 2 tahun lalu. Menurutnya, kecurangan ditemukan di jalur disabilitas.

"Kecurangan di sini udah tidak pernah ada lagi, kalau dulu, dua tahun yang lalu, ada beberapa murid yang curang dengan membawa surat disabilitas tapi sekarang sudah tidak pernah ada," katanya.

"Jadi, mereka dapat surat disabilatas yang akhirnnya bisa lolos masuk ke sekolah ini, karena disabilitas pasti langsung diterima kan, setelah lolos ternyata anaknya normal," tambah Windarti.

"Tapi sekarang sudah tidak bisa, karena surat rekomendasi atau identifikasi disabilitas wajib dari RSUD pemerintah yang artinya tidak bisa diakali lagi," jelasnya.

Selain itu SMPN 1 Sanden juga menyediakan fasilias untuk para wali murid yang tidak memiliki akses internet. Pantauan Harian jogja di lapangan, pada hari ini SMPN 1 Sanden sudah dikerumuni oleh para wali murid dan juga anaknya.

Sementara itu, salah satu wali murid Dariyanti yang mendampingi anaknya mengaku tidak mengalami kesulitan saat mendaftarkan anaknya. Katanya, ia sudah dibantu oleh pihak SD terkait pembuatan akun dan akhirnya hari ini hanya tinggal menyerahkan berkas.

"Enggak ada kesulitan, karena sudah dibantu sama SD anak saya. Kalau tidak bantu mungkin saya kesulitan di pembuatan akun, aktivasi token dan tetek bengek lainnya. Beruntung sekolah anak saya sudah bantu duluan, hari ini cuma ngumpulin berkas aja," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |