8000hoki.com List Login website Slots Gacor Myanmar Terkini Mudah Lancar Win Terus
hokikilat.com Data Login server Slots Maxwin Malaysia Terbaik Mudah Lancar Jackpot Setiap Hari
1000hoki Data Platform website Slot Maxwin Vietnam Terkini Gampang Menang Setiap Hari
5000hoki List Daftar situs Slots Gacor Vietnam Terkini Pasti Lancar Jackpot Full Non Stop
7000hoki.com Platform situs Slot Gacor China Terkini Gampang Win Full Online
9000hoki.com List Akun web Slot Gacor Myanmar Terpercaya Sering Lancar Jackpot Banyak
Login game Slots Maxwin Vietnam Terpercaya Pasti Lancar Win Full Non Stop
Idagent138 Daftar Slot Gacor Terbaik
Luckygaming138 login Slot Anti Rungkad Terbaik
Adugaming Daftar Id Slot Anti Rungkat
kiss69 login Akun Slot Maxwin Terbaik
Agent188 Slot Game Online
Moto128 Daftar Akun Slot Anti Rungkat Online
Betplay138 login Slot Maxwin Terpercaya
Letsbet77 login Slot Maxwin
Portbet88 login Id Slot Gacor
Jfgaming168 Daftar Slot Anti Rungkat Online
Mg138 login Id Slot
Adagaming168 Daftar Id Slot Maxwin Terpercaya
Kingbet189 Daftar Id Slot Terbaik
Summer138 Id Slot Game Terbaik
Evorabid77 Daftar Akun Slot Game Online
bancibet login Slot Anti Rungkad Terpercaya
adagaming168 login Slot Maxwin Online
Harianjogja.com, JAKARTA — Serangan Iran mampu menembus Iron Dome atau pelindung udara milik Israel dengan Rudal Shahab-3. Rudal ini menjadi salah satu pilar kekuatan strategis Iran dalam hal kemampuan balistik jarak menengah yang digunakan menggempur Israel.
Shahab-3 mencerminkan ambisi Iran dalam memperluas kekuatan strategisnya, memanfaatkan kemajuan teknologi rudal sebagai instrumen tekanan di Timur Tengah. Dalam konteks geopolitik saat ini, eksistensi dan potensi penggunaan Shahab-3 tetap menjadi perhatian serius komunitas internasional.
Teknologi Shahab-3
Dikutip dari Bisnis melalui laman Missilethreat, senjata ini memiliki jangkauan hingga 1.300 kilometer, rudal ini memungkinkan Iran untuk menyerang sasaran di luar perbatasan langsungnya, termasuk wilayah Israel dan sebagian Arab Saudi.
BACA JUGA: WNI di Iran, Israel Tetap Aman di Tengah Eskalasi Konflik
Pengembangan Shahab-3 dimulai pada pertengahan 1990 setelah Iran membeli rudal No Dong 1 dari Korea Utara. Meskipun pejabat Iran, termasuk mantan Menteri Pertahanan Ali Shamkhani, mengklaim bahwa Shahab-3 sepenuhnya dikembangkan oleh para insinyur dalam negeri, bukti fisik dan teknis menunjukkan kemiripan mencolok dengan rudal No Dong. Bahkan Pakistan turut menggunakan teknologi No Dong dalam pengembangan rudal Hatf-5 “Ghauri”-nya.
No Dong sendiri diduga merupakan hasil adopsi teknologi rudal Rusia SS-3 (R-5), terutama karena menggunakan jenis bahan bakar dan oksidator yang serupa. Korea Utara memulai pengujian No Dong pada 1990, dan pada 1993 Iran serta Pakistan diperkirakan menyaksikan langsung uji coba rudal tersebut sebelum melakukan perjanjian pembelian atau alih teknologi.
Shahab-3 merupakan rudal balistik berbahan bakar cair dan bermobilitas tinggi (road-mobile), dengan sistem peluncuran dari kendaraan Transporter-Erector-Launcher (TEL) atau silo. Rudal ini didesain oleh Iran Aviation Industries Organization (IAIO) dengan dukungan dari kelompok industri milik negara seperti Shahid Bagheri, Shahid Hermat, dan Shahid Karimi.
Spesifikasi Shahab-3
Beberapa spesifikasi teknis utama Shahab-3 memiliki panjang antara 15,6 hingga 16,58 meter dengan diameter 1,25–1,38 meter dan bobot peluncuran 17.410 kg.
Rudal ini memiliki jangkauan hingga 800–1.300 km. Dengan payload hingga 760–1.200 kg. Serta memiliki jenis hulu ledak konvensional, nuklir, kimia, atau submunisi.
Untuk sistem navigasi rudal ini menggunakan inertial guidance (INS), dengan peningkatan akurasi pada varian lanjut menggunakan teknologi China.
Adapun, kemampuan hulu ledak nuklir dimungkinkan, dengan pengembangan sistem fuzing dan arming di awal 2000-an
Shahab-3 juga menggunakan kendaraan reentry terpisah, suatu langkah signifikan menuju kemampuan multi-tahap dan pengiriman hulu ledak lebih berat.
Uji coba pertama Shahab-3 dilakukan pada Juli 1998, namun dinyatakan gagal. Keberhasilan signifikan mulai tercatat pada 2000 dan 2002. Pada Juli 2003, Iran mengumumkan bahwa rudal tersebut telah memasuki fase operasional, setelah uji coba kesembilan berhasil menempuh jarak lebih dari 1.300 km.
Antara 1998 dan 2017, Iran tercatat melakukan 21 kali uji coba penerbangan Shahab-3 dan variannya. Produksi awal diperkirakan sebanyak 12–15 unit per tahun. Hingga pertengahan 2017, jumlah peluncur Shahab-3 yang dikerahkan diperkirakan di bawah 50 unit, sebagian besar dioperasikan oleh Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), bukan oleh militer konvensional.
Dengan kemampuan menjangkau sasaran sejauh 1.300 km dan kemungkinan membawa hulu ledak nuklir, Shahab-3 menjadi komponen vital dalam doktrin pencegahan Iran. Meski akurasinya pada varian awal masih rendah (sekitar 2.500 meter Circular Error Probable/CEP), peningkatan sistem kendali dan pengembangan varian lanjut memperkuat peran rudal ini sebagai alat politik dan militer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com