Jalan di Kulonprogo yang Ditanami Pohon Pisang Akhirnya Berbuah Material Uruk

3 hours ago 3

Jalan di Kulonprogo yang Ditanami Pohon Pisang Akhirnya Berbuah Material Uruk Warga Srikayangan swadaya melakukan pengurukan jalan yang ditanami pohon pisang, Rabu (18/6/2025). Ist - harianjogja

Harianjogja.com, KULONPROGO—Jalan Srikayangan di Sentolo, Kulonprogo yang ditanami pohon pisang pada Minggu (15/6/2025) akhirnya sekarang sudah berbuah.

Pohon pisang tersebut tidak berbuah pisang melainkan material pasir yang bercampur bahan batu. Pohon pisang yang ditanami warga agar jalan rusak itu mendapat penanganan sementara berupa pengurukan bagian yang berlubang akhirnya tercapai.

Warga sekitar Tujono saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Dia menjelaskan, pengurukan material batuan dan pasir tersebut dilakukan, Rabu (18/6/2025) mulai pagi hingga siang hari.

"Pohon pisangnya yang berjumlah sekitar 26 kami cabuti tadi malam karena mendapat informasi akan diuruk pagi ini. Pengurukannya kami lakukan secara swadaya," katanya, Rabu (18/6/2026).

BACA JUGA: Jalur Trans Jogja Sampai Terminal Wates Kulonprogo Sulit Terealisasi, Ini Kendalanya

Menurutnya, pengurukan dilakukan oleh warga lintas padukuhan di Kalurahan Srikayangan yang biasa memanfaatkan jalan tersebut. Selain itu, dari kalangan TNI-Polri setempat pun turut serta melakukan.

Pria yang juga menjabat Dukuh Karangasem Kulon, Srikayangan tersebut menyampaikan, material uruk yang didatangkan sebanyak 11 dump truk.

"Sekarang pengurukan sudah selesai sehingga jalan sudah rata dilakukan pemadatan urukan juga mesin," sambung Tujono. Walaupun baru uruk atau yang bersifat penanganan sementara dia sangat bersyukur. Menurutnya, sudah tidak ada pohon pisang yang tertanam pasca dilakukan pengurukan. Sementara spanduknya masih ada di sekitar Jalan Srikayangan.

Tujono mengaku, memang belum dilepas spanduk berisi kalimat-kalimat protes tersebut lantaran Wakil Bupati Kulonprogo, Ambar Purwoko mengarahkan dipasang dahulu. "Spanduk dibiarkan dipasang sebagai pengingat karena penanganan permanennya baru bisa 2026 nanti," tuturnya. Seluruh lobang di jalan sudah diuruk sehingga untuk dilalui roda dua sampai empat aman dan nyaman.

Tujono mengungkapkan, pengurukan ini memang menjadi tuntutan dalam aksi penanaman pohon pisang yang dilakukan warga. Menurutnya, para warga sudah memahani penanganan pengerasan baru bisa dilakukan 2026.

Dia pun mengapresiasi penanganan yang cepat atas aksi penanaman pohon pisang ini. "Terpenting tuntutan awal kami tercapai yakni diuruk dahulu. Semoga di 2026 bisa dicor atau diaspal," ungkapnya. Tujono menegaskan, prosesi uruk yang sudah terlaksana dapat awet.

Menurutnya, ketika ada kerusakan sebelum ada penanganan permanen agar dimintakan uruk lagi biar rata terus. Ketika disinggung material uruknya bersumber dari mana Tujono tidak dapat memastikannya. Bagi warga yang terpenting sudah ada uruknya bagus dan bersyukur sehingga jalannya rata.

"Kurang begitu tau uruknya dari mana, intinya kami dikasih uruk warga langsung kerja bakti," bebernya.

Sementara itu, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulonprogo turut serta dalam proses pengurukan. Pasalnya, ada mesin pemadatan dan pemerata yang diterjunkan untuk membantu proses uruk.

Kepala DPUPKP Kulonprogo, Didik Wijanarto saat dikonfirmasi mengenai material tersebut mengaku bukan dari instansinya. "Material uruknya bukan dari kami, DPUPKP hanya bantu pemadatan dengan alat baby roller," jelasnya. Didik membeberkan, material uruk Polsek Sentolo diberikan dalam rangka menyambut hari Bhayangkara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |