- PERISTIWA
- REGIONAL
Berdasarkan keterangan sementara, korban diduga berkali-kali dilecehkan.
Rabu, 09 Apr 2025 20:33:44

Penyidik Satreskrim Polres Garut hingga saat ini terus melakukan pemeriksaan terkait dugaan pencabulan dialami seorang bocah perempuan berusia lima tahun. Namun berdasarkan keterangan sementara, korban diduga berkali-kali dilecehkan.
Kasatreskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin mengatakan bahwa hingga saat ini kepolisian belum menetapkan tersangka dalam kasus dugaan pencabulan dengan korban anak di bawah umur tersebut.
"Hingga saat ini kami masih melakukan penyelidikan dan menunggu hasil visum yang dilakukan oleh pihak rumah sakit. Namun ketiga orang terduga pelaku hingga saat ini masih kami lakukan penahanan," kata Joko, Rabu (9/4/.
Meski hasil visum resmi belum dikeluarkan pihak rumah sakit, Joko menyebut bahwa muncul dugaan korban mendapatkan pelecehan seksual berkali-kali. Namun kaitan siapa yang melakukan pencabulan terhadap korban belum dapat disimpulkan.
"Memang dugaannya demikian (korban dicabuli dicabuli berulang kali), namun kaitan siapa yang melakukannya kami masih selidiki. Oleh karenanya kami hingga saat ini belum menetapkan tersangka dalam kasus dugaan pencabulan ini,” jelasnya.
Korban Diberi Pendampingan
Dalam penanganan perkara ini, Joko mengaku bahwa pihaknya dalam penanganan perkara ini pihaknya melibatkan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Korban anak pun menurutnya mendapatkan pendampingan langsung dari UPT PPA.
“Saat ini korban anak dalam pendampingan, termasuk untuk pengobatan baik fisik maupun psikisnya. Dalam pemeriksaan juga, korban anak didampingi oleh UPT PPA dan ibu kandungnya,” ucapnya.
Pengakuan Korban
Sebelumnya, seorang bocah perempuan yang masih berusia lima tahun asal Kecamatan Tarogong Kaler, Garut, Jawa Barat diduga menjadi korban pencabulan sejumlah lelaki. Parahnya, para lelaki yang mencabulinya masih memiliki hubungan darah dengannya, yaitu ayah, kakek, dan pamannya sendiri.
Terungkapnya aksi pencabulan tersebut terbongkar saat salah seorang saksi melihat kondisi celana korban dalam kondisi berdarah pada Senin (7/4) dini hari. Saat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, ternyata kondisi alat kelaminnya yang mengalami luka.
Di waktu yang sama, saksi pun menanyakan kepada korban apa yang menyebabkan alat kelaminnya luka. Saat itu juga korban menyatakan bahwa ada sesuatu yang masuk ke area alat kelaminnya sehingga langsung dibawa dibawa ke petugas Kesehatan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, diketahui ada luka robek di bagian kelamin korban. Ketika ditanyakan apa yang telah masuk ke kelaminnya sambil diperlihatkan alat kelamin laki-laku, korban menyatakan bahwa hal tersebutlah yang telah masuk ke dalam kelaminnya.
Ketika ditanya lebih lanjut tentang sosok yang telah melakukannya, korban menyebut bahwa ada tiga orang. Ketiga orang tersebut adalah ayah kandungnya, kakeknya, dan kakak dari ayah kandungnya (pamannya).
Saksi yang kaget atas pengakuan tersebut langsung membawa korban ke Puskesmas Cipanas untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pihak Puskesmas pun kemudian menyarankan agar korban dibawa ke Rumah Sakit untuk dilakukan visum.
Setelah itu, saksi yang pertama kali menemukan korban dalam kondisi celana berdara langsung memberitahukan kepada unsur aparat desa, Bhabinkamtibmas, hingga Babinsa terkait kejadian tersebut. Para pelaku yang diketahui berinisial ES (57, kakek), YMU (31, paman), dan YMA (25, ayah) akhirnya diamankan oleh Bhabinkamtibmas, aparat desa, dan Babinsa.
Diketahui, aksi pencabulan yang dilakukan oleh ketiga terduga pelaku saat korban sedang bersama ayah kandungnya. Selain itu, posisi ibu kandung korban pun diketahui telah bercerai dengan ayahnya sehingga pada saat kejadian ibunya sedang tidak ada.
Paska kejadian tersebut, korban pun sempat disembunyikan disembunyikan oleh aparat sambil mereka mencari keberadaan ibu kandungnya untuk membuat laporan resmi. Setelah ibu kandungnya ditemukan, ia pun langsung diantar untuk membuat laporan resmi ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Satuan Reserse Kriminal Polres Garut.
Artikel ini ditulis oleh


Parahnya, para lelaki yang mencabulinya masih memiliki hubungan darah dengannya, yaitu ayah, kakek, dan pamannya sendiri.

Kisah Pilu Gadis di Surabaya: Mengadu Dicabuli Kakak, Malah Digilir Ayah Kandung dan 2 Paman
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono menyatakan, keempat pelaku sudah ditangkap pihaknya.


RS Polri Temukan Ada Kekerasan Fisik pada Tubuh Balita Tewas Diperkosa di Jaktim
Balita korban pemerkosaan yang diduga dilakukan ayah kandungnya di Pasar Rebo, Jakarta Timur mengalami kekerasan fisik.

Bocah 13 Tahun Dicabuli Kakek Kandung dan Tetangganya
Pelaku berusia 70 tahun itu sudah tetapkan sebagai tersangka


Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Tunanetra
Saat pencabulan terjadi, istri pelaku turut memegani tangan korban.Seusai dicabuli, korban disuruh berjalan jongkok oleh terduga pelaku.

Ayah di Jasinga Tega Cabuli Anak Tiri hingga Lima Kali
Mengetahui peristiwa itu, ibu korban melaporkan kepada keluarganya dan pihak kepolisian.

Penganiayaan terhadap RML (5) dilakukan berbulan-bulan. Akibatnya, korban luka-luka di sekujur tubuh.
KDRT 1 tahun yang lalu

Ayah Kandung Terduga Pelaku Pemerkosaan Balita 5 Tahun di Jaktim Diperiksa Polisi
Anak lima tahun itu menjadi korban pemerkosaan yang diduga dilakukan oleh ayah kandungnya.


Miris, Bocah TK di Pekanbaru Dicabuli Teman Sekolah Sesama Jenis
Miris, Bocah TK di Pekanbaru Dicabuli Teman Sekolah Sesama Jenis