Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah DIY terus meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya mengonsumsi air bersih yang bersumber dari Perusahaan Daerah Air Bersih (PDAB) Tirtamarta DIY. Sebab, masih ada masyarakat yang menganggap bahwa air sumur yang jernih cenderung lebih sehat dan aman.
Ditemui di kantornya, Direktur Utama PDAB Tirtamarta DIY, Teddy Kustriyanto Widodo mengatakan masyarakat masih banyak yang menilai bahwa air sumur yang jernih lebih sehat. Padahal air jernih belum tentu aman karena masih bisa mengandung bakteri E.coli.
BACA JUGA: PDAB Tirtatama Terus Berusaha Perluas Cakupan Penyediaan Air Bersih di Wilayahnya
“Ada pula yang takut dengan kaporit atau klorin. Begitu mencium airnya seperti ada bau kimianya, masyarakat takut. Padahal kalau orang asing [luar negeri] itu, air yang tidak bau malah dia curiga, jangan-jangan enggak ada disinfektannya. Nah, ini beda sama pemikiran kita [orang Indonesia],” kata dia, Jumat (25/4/2025).
Teddy mengatakan kaporit dan klorin di dalam air justru akan membuat bakteri-bakteri mati. Dari segi bau memang menyengat, namun bau tersebut jika didiamkan akan menguap dan hilang dengan sendirinya. “Selama [kandungan kaporit dan klorin] dalam batas yang diperbolehkan, dari Kemenkes di bawah 0,5 mg/L, itu malah sehat,” terang dia.
Batas maksimal 0,5 mg/L tersebut ditetapkan untuk memastikan air minum aman dikonsumsi dan tidak menimbulkan efek samping pada kesehatan. Edukasi lain yang tidak kalah penting adalah tentang jarak antara sumur dengan kamar mandi/toilet. Hingga saat ini masih dijumpai di rumah-rumah penduduk yang mana lokasi sumur berdampingan atau berdekatan dengan saluran pembuangan. Hal ini tanpa disadari akan memberikan kontaminasi buruk pada air.
BACA JUGA: Korban Gempa Myanmar Butuh Obat-obatan, Air Bersih hingga Tempat Tinggal
Oleh karena itu diperlukan edukasi dan sosialisasi untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya air bersih dan cara mengenalinya. Diperlukan konten-konten di media sosial yang bisa menjelaskan hal tersebut agar mudah dipahami oleh semua kalangan.
Pimpinan Redaksi Harian Jogja Anton Wahyu Prihartono mengatakan konten-konten tentang edukasi air bersih memang perlu digenjot untuk memberikan pemahaman yang tepat kepada masyarakat. Jangan sampai masyarakat salah paham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News