- GAYA
- TRAVEL
Tips atasi post holiday blues usai libur panjang, kenali tandanya dan cara beradaptasi kembali ke rutinitas dengan sehat dan penuh semangat.
Selasa, 08 Apr 2025 20:02:27

Setelah euforia libur panjang Idul Fitri usai, masyarakat kembali dihadapkan pada kenyataan: rutinitas yang menanti. Suara alarm pagi, lalu lintas yang padat, hingga tumpukan pekerjaan yang tertunda, semua kembali hadir seperti sebelumnya. Bagi sebagian orang, masa transisi ini terasa begitu berat hingga menimbulkan perasaan malas, cemas, bahkan stres. Dilansir dari Liputan6, fenomena ini dikenal dengan istilah post holiday blues.
Istilah post holiday blues merujuk pada kondisi psikologis yang dialami seseorang setelah melewati masa liburan yang menyenangkan, kemudian kembali menghadapi realitas hidup yang penuh tanggung jawab dan tekanan. Perubahan suasana yang kontras ini dapat memicu gejala emosional yang tak jarang mengganggu keseharian.
Menurut psikolog klinis dewasa lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Teresa Indira Andani, M.Psi., meskipun banyak orang berharap liburan dapat membawa kebahagiaan jangka panjang, nyatanya efek positif liburan sering kali tidak bertahan lama.
"Setelah menikmati liburan yang menyenangkan, banyak orang mengalami post-holiday blues, yaitu perasaan malas, kurang bersemangat, atau bahkan stres saat harus kembali ke rutinitas kerja atau sekolah. Hal ini wajar terjadi karena adanya kesenjangan besar antara suasana liburan yang bebas dengan rutinitas yang penuh tanggung jawab," ujar Teresa seperti dilansir Antara pada Jumat, 4 April 2025.
Liburan memang sering kali menjadi momen yang sangat ditunggu. Bagi mereka yang merantau, kesempatan pulang kampung dan berkumpul bersama keluarga menjadi kebahagiaan tersendiri. Perjalanan yang telah direncanakan jauh-jauh hari, suasana baru, serta kesempatan untuk “melarikan diri” dari beban pekerjaan memberikan kebahagiaan emosional yang kuat.
Namun, seperti yang dijelaskan Teresa, hal tersebut justru menjadi pemicu munculnya post holiday blues. "Liburan kerap memberikan excitement tinggi, terutama jika itu adalah perjalanan impian atau momen berkumpul dengan keluarga yang jarang ditemui. Setelah kembali, terjadi gap emosional yang besar, sehingga muncul perasaan kosong atau kehilangan," jelasnya.
Gejala dan Dampak Psikologis Usai Liburan
Post holiday blues tidak hanya sebatas rasa malas atau enggan kembali bekerja. Dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa berkembang menjadi gangguan kesehatan mental yang lebih serius, terutama bila tidak ditangani dengan tepat.
Teresa menjelaskan bahwa kelelahan fisik akibat perjalanan panjang, perubahan zona waktu, hingga tumpukan pekerjaan yang menanti bisa memperparah kondisi tersebut. Sementara itu, perasaan kesepian setelah berpisah dari keluarga atau teman selama liburan juga turut memperburuk suasana hati.
Beberapa tanda-tanda yang perlu diwaspadai sebagai indikasi post holiday blues antara lain:
- Perasaan cemas atau sedih yang menetap.
- Sulit berkonsentrasi dalam bekerja atau belajar.
- Gangguan tidur dan perubahan pola makan yang ekstrem.
- Hilangnya minat terhadap aktivitas yang sebelumnya menyenangkan.
"Jika gejala di atas berlangsung lebih dari dua minggu, mengganggu aktivitas sehari-hari, membuat sulit bekerja, belajar, atau berinteraksi dengan orang lain, maka sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental seperti psikolog," ujar Teresa yang saat ini praktik di salah satu klinik di kawasan Jakarta Selatan.
Kondisi ini tidak boleh dianggap sepele. Pasalnya, jika dibiarkan berlarut, post holiday blues dapat berkembang menjadi depresi, gangguan kecemasan, bahkan burnout. Oleh karena itu, mengenali tanda-tandanya sejak awal sangat penting agar penanganannya bisa dilakukan lebih cepat dan tepat.
T.R.A.N.S.I.S.I: Strategi Adaptasi Pasca Liburan

Agar masa transisi dari liburan ke rutinitas tidak menjadi beban, Teresa membagikan strategi adaptasi sederhana namun efektif yang dirangkainya dalam akronim T.R.A.N.S.I.S.I. Strategi ini bertujuan untuk membuat peralihan kembali ke rutinitas terasa lebih nyaman dan menyenangkan.
Berikut penjelasan lengkap dari setiap huruf dalam strategi T.R.A.N.S.I.S.I:
- Tidur teratur: Kembalikan pola tidur ke waktu yang ideal untuk meningkatkan energi dan memperbaiki suasana hati.
- Rencanakan: Susun rencana harian secara bertahap agar tidak merasa kewalahan.
- Atur ekspektasi: Jangan memaksakan diri untuk langsung produktif penuh. Beri ruang untuk beradaptasi.
- Nikmati hal kecil: Temukan kebahagiaan dalam rutinitas sederhana, seperti menyeduh kopi atau mendengarkan musik favorit.
- Susun jadwal: Prioritaskan tugas-tugas yang paling penting dan mendesak lebih dahulu.
- Ingat motivasi: Refleksikan kembali tujuan bekerja atau belajar, seperti cita-cita, kebebasan finansial, atau keinginan membahagiakan keluarga.
- Sisihkan waktu: Sediakan waktu untuk diri sendiri, seperti beristirahat, membaca buku, atau melakukan hobi ringan.
- Interaksi: Jalin kembali komunikasi sosial dengan rekan kerja, teman, atau keluarga agar tidak merasa sendiri.
"Mengatasi post holiday blues bukanlah tentang memaksakan diri untuk langsung produktif, melainkan memberikan waktu bagi diri sendiri untuk beradaptasi secara bertahap. Dengan menerapkan strategi T.R.A.N.S.I.S.I, transisi dari liburan ke rutinitas bisa lebih nyaman dan menyenangkan," jelas Teresa.
Kembali Menemukan Semangat dalam Hal-Hal Sederhana
Memulai hari kerja pertama setelah liburan memang tak mudah. Namun, kunci mengembalikan semangat sering kali justru terletak pada hal-hal kecil yang mungkin selama ini dianggap sepele.
Teresa menyarankan untuk mulai hari dengan menikmati rutinitas ringan seperti menyeduh kopi, menyalakan aroma terapi favorit, atau mendengarkan lagu yang membangkitkan semangat. Aktivitas seperti ini terbukti mampu membantu otak melepaskan hormon dopamin yang dapat meningkatkan suasana hati secara alami.
Tak hanya itu, menyusun jadwal aktivitas secara bertahap juga penting untuk menghindari tekanan berlebihan. Hindari mengambil terlalu banyak tugas sekaligus. Fokuskan energi untuk menyelesaikan hal-hal yang mendesak terlebih dahulu.
"Ingat kembali motivasi bekerja atau sekolah, apa yang membuat Anda menikmati pekerjaan atau pendidikan? Apakah itu interaksi dengan teman, kesempatan belajar, atau tujuan jangka panjang? Mengingat alasan mengapa kita bekerja atau belajar bisa menjadi motivasi internal untuk kembali semangat," terang Teresa.
Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?

Meskipun post holiday blues umumnya bersifat sementara dan cenderung membaik dalam beberapa hari, penting untuk mewaspadai jika gejalanya berlangsung lebih dari dua minggu. Perasaan hampa, kehilangan semangat, kecemasan berlebih, atau stres yang mulai mengganggu produktivitas, hubungan sosial, dan kualitas hidup secara keseluruhan adalah tanda untuk segera mencari bantuan profesional. Jangan menunggu hingga kondisi memburuk atau tidak tertangani.
Konsultasi dengan psikolog kini semakin mudah diakses, baik secara tatap muka maupun daring. Deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat mencegah berkembangnya gangguan mental yang lebih serius seperti depresi atau burnout. Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik, jangan abaikan sinyalnya.
Liburan merupakan momen yang menyenangkan, penuh makna, dan sering kali menjadi pelarian dari penatnya rutinitas. Saat berkumpul dengan keluarga, menikmati suasana baru, atau sekadar beristirahat dari pekerjaan, kita merasa lebih hidup dan bebas. Namun, kembali ke rutinitas adalah bagian dari realitas yang tak terelakkan.
Perubahan suasana yang drastis inilah yang kerap memicu post holiday blues. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali gejala-gejalanya dan memahami cara mengatasinya dengan tepat. Dengan kesiapan mental dan strategi adaptasi yang baik, masa transisi pasca-liburan dapat dilalui dengan lebih tenang, sehat secara emosional, dan kembali membangun semangat untuk menjalani hari-hari ke depan dengan optimisme.
Artikel ini ditulis oleh


Alami Post-Holiday Blues Setelah Libur Lebaran? Simak Cara Mengatasinya
Post-holiday blues bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan ritme aktivitas, hingga kelelahan setelah perjalanan mudik.


Terjebak dalam Mood Pasca-Liburan? Temukan Penyebab Psikologis yang Memburukkannya!
Banyak orang mengalami sakit atau motivasi yang menurun usai liburan. Kondisi ini bisa terjadi akibat faktor psikologis yang terjadi.

Sulit Kembali Bekerja Setelah Liburan? Kenali Apa Itu Post-Holiday Blues
Usai berlibur, kita akan kesulitan untuk kembali ke rutinitas haria atau dikenal sebagai post-holiday blues.

8 Cara untuk Melakukan "Reset" Terhadap Diri Sendiri Usai Liburan
Melakukan reset dan memulihkan kondisi tubuh usai liburan bisa dicapai dengan berbagai hal berikut ini:

Cara Mengembalikan Motivasi Kerja dan Kebugaran Usai Liburan Panjang
Rasa lelah dan enggan untuk kembali bekerja setelah liburan merupakan hal wajar. Ketahui sejumlah cara mengatasinya berikut ini:

6 Cara Membangkitkan Semangat Kerja Setelah Libur Panjang, Efektif
Rasa malas beraktivitas sering kali muncul setelah libur panjang.

Tips Ampuh Menjaga Semangat Kerja Setelah Liburan Panjang Idul Fitri
Banyak orang mengalami sindrom malas bekerja setelah liburan, di mana semangat dan produktivitas menurun karena masih terbawa suasana santai saat liburan.

Psikolog Bagikan Tips Mencegah Kesedihan Pada Anak Usai Liburan
Anak dengan gejala berupa sedih, lebih mudah marah, takut, cemas berkepanjangan usai liburan.
Anak 1 tahun yang lalu

Penyebab Terjadinya Burnout Usai Berlibur, Hindari Agar Liburan Tidak Sia-sia
Burnout bisa terjadi walau kita baru saja berlibur. Kenali sejumlah penyebab dan cara mencegahnya:

Kembali ke Rutinitas Kantor Usai Lebaran, Ini Tips Agar Selalu On Fire
Liburan Lebaran telah usai, kini saatnya kembali produktif! Atasi rasa malas pasca liburan dengan tips jitu agar semangat kerja tetap terjaga.