Bakso tidak hanya lezat, tetapi juga dapat menimbulkan masalah kesehatan jika terbuat dari bahan yang tidak layak, seperti daging tikus.
Selasa, 22 Apr 2025 12:30:06

Bakso merupakan salah satu makanan yang sangat disukai oleh masyarakat Indonesia, dan dapat ditemukan di hampir setiap tempat, mulai dari pedagang kaki lima hingga restoran berbintang. Keberagaman dalam penyajian dan rasa bakso menjadikannya makanan yang istimewa dan selalu diminati oleh banyak orang.
Meski begitu, di balik kepopulerannya, muncul kekhawatiran mengenai kualitas dan keamanan bakso yang beredar di pasaran, terutama terkait dengan kemungkinan adanya penggunaan daging tikus sebagai bahan baku. Isu tentang penggunaan daging tikus dalam pembuatan bakso bukanlah masalah sepele, karena selain melanggar standar keamanan pangan, hal ini juga dapat mengancam kesehatan konsumen.
Daging tikus diketahui berisiko mengandung berbagai penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara membedakan bakso yang terbuat dari daging tikus dengan bakso yang menggunakan daging sapi atau ayam yang aman untuk dikonsumsi.
Simak beberapa ciri-ciri yang telah dirangkum dari berbagai sumber pada Selasa (22/4/2025), untuk membantu Anda dalam memilih bakso yang berkualitas dan aman. Dengan memahami ciri-ciri tersebut, diharapkan konsumen dapat lebih bijak dalam memilih makanan yang mereka konsumsi sehari-hari.
Kenali Ciri-Ciri Bakso Tikus

Mengenali bakso yang terbuat dari daging tikus sangat penting untuk melindungi diri dari risiko mengonsumsi makanan yang tidak aman. Dengan mengetahui ciri-ciri fisik bakso tikus, Anda dapat lebih berhati-hati dan membuat keputusan yang bijak sebelum membeli makanan tersebut. Berikut adalah beberapa karakteristik yang dapat membantu Anda menentukan apakah bakso yang Anda beli terbuat dari bahan yang tidak diinginkan, seperti daging tikus.
1. Warna Bakso yang Cenderung Pucat
Salah satu ciri paling jelas yang dapat Anda perhatikan adalah warna bakso. Bakso yang terbuat dari daging tikus umumnya memiliki warna yang lebih pucat atau keabu-abuan jika dibandingkan dengan bakso dari daging sapi atau ayam yang biasanya berwarna lebih gelap atau kemerahan. Pada bakso daging sapi, warna yang khas adalah merah kecokelatan, sedangkan bakso tikus cenderung lebih putih pucat. Perbedaan warna ini bisa menjadi indikasi awal bahwa bakso tersebut tidak terbuat dari bahan yang seharusnya.
2. Tekstur Bakso yang Lebih Keras dan Padat
Perbedaan tekstur juga bisa menjadi tanda yang jelas. Jika bakso terasa lebih keras, padat, dan kurang kenyal, kemungkinan besar itu adalah bakso tikus. Ketika ditekan, bakso tikus tidak akan elastis seperti bakso daging sapi atau ayam. Sebaliknya, bakso yang terbuat dari daging hewan ternak biasanya memiliki tekstur yang lebih lembut dan kenyal. Selain itu, bakso tikus cenderung lebih mudah hancur atau pecah ketika dibelah, menunjukkan kualitas bahan yang berbeda dengan daging ternak.
3. Aroma yang Tidak Sedap dan Menyengat
Aroma juga menjadi indikator penting dalam mengenali bakso tikus. Meskipun sudah dimasak dengan berbagai bumbu, bakso tikus sering kali mengeluarkan bau yang lebih menyengat dan amis. Bau khas tikus yang tidak sedap bisa saja masih terasa meskipun bakso telah diolah dengan bumbu yang kuat. Jika Anda mencium aroma yang tidak biasa atau agak mencurigakan, itu bisa menjadi tanda bahwa bakso yang Anda konsumsi terbuat dari bahan yang tidak seharusnya.
4. Serat Daging yang Halus dan Rapat
Ciri fisik lain yang perlu diperhatikan adalah serat daging pada bakso. Jika Anda membelah bakso, Anda akan melihat bahwa serat pada bakso tikus lebih halus dan rapat dibandingkan dengan bakso daging sapi. Hal ini disebabkan oleh struktur otot tikus yang berbeda dengan hewan ternak lainnya. Pada daging sapi, seratnya lebih kasar dan lebih terpisah, sementara pada bakso tikus, seratnya lebih halus dan terkompresi.
5. Rasa yang Kurang Gurih
Walaupun bumbu yang kuat dapat menutupi rasa asli dari bakso, Anda mungkin akan menemukan bahwa bakso tikus cenderung memiliki rasa yang lebih hambar dan kurang gurih dibandingkan dengan bakso yang terbuat dari daging sapi atau ayam. Bakso daging sapi biasanya lebih lezat dan memiliki rasa yang lebih kaya. Oleh karena itu, jika Anda merasa bakso terasa kurang gurih meskipun sudah diberi bumbu, bisa jadi itu adalah tanda bahwa bahan bakso tersebut bukan berasal dari daging yang umum digunakan.
Perlu diingat bahwa meskipun ciri-ciri di atas dapat membantu Anda mengidentifikasi bakso tikus, dalam beberapa kasus, ciri-ciri tersebut mungkin sulit dikenali. Hal ini terutama terjadi jika bakso tikus dicampur dengan daging lain atau telah diolah dengan bumbu yang kuat yang dapat menutupi rasa dan bau aslinya. Oleh karena itu, sangat disarankan bagi konsumen untuk selalu berhati-hati saat membeli bakso, terutama di tempat yang tidak terjamin kebersihannya atau dari penjual yang reputasinya kurang baik.
Selain itu, penting juga untuk memperhatikan kebersihan tempat penjualan bakso dan memastikan bahwa penjual memiliki reputasi yang baik. Membeli dari tempat yang terjamin kualitasnya dapat meminimalkan risiko mengonsumsi bakso yang tidak aman atau terbuat dari bahan yang meragukan.
Risiko yang Muncul dari Mengonsumsi Bakso Tikus

Mengonsumsi bakso yang terbuat dari daging tikus dapat berdampak serius pada kesehatan. Daging tikus, terutama jika tidak diolah dengan baik, memiliki risiko tinggi terkontaminasi penyakit dan zat berbahaya yang dapat merugikan kesehatan manusia. Berikut ini adalah beberapa bahaya yang harus diperhatikan:
1. Penyakit Zoonosis yang Dapat Menular ke Manusia
Tikus dikenal sebagai pembawa berbagai penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Beberapa penyakit berbahaya yang dapat ditularkan melalui konsumsi daging tikus antara lain leptospirosis, salmonellosis, dan hantavirus. Leptospirosis dapat menyebabkan gejala seperti demam, sakit kepala, dan nyeri otot yang parah, bahkan dapat berujung pada kerusakan hati dan ginjal jika tidak segera ditangani. Di sisi lain, salmonellosis dapat menyebabkan keracunan makanan yang ditandai dengan diare, demam, dan sakit perut. Hantavirus, yang juga dapat ditularkan melalui daging tikus, dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang serius, berpotensi mengancam jiwa. Konsumsi daging tikus yang terkontaminasi dengan bakteri atau virus ini dapat memicu penularan penyakit-penyakit tersebut, yang sangat berbahaya bagi kesehatan Anda.
2. Risiko Keracunan Makanan Akibat Bakteri Patogen
Daging tikus yang tidak diolah dengan baik dapat mengandung banyak bakteri patogen yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Salah satu contoh bakteri yang umum adalah Escherichia coli (E. coli) dan Campylobacter, yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Jika bakteri ini masuk ke dalam tubuh, gejala keracunan makanan dapat muncul, seperti mual, muntah, diare, dan demam tinggi. Jika tidak ditangani dengan baik, keracunan makanan dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius dan memerlukan perawatan medis. Oleh karena itu, mengonsumsi daging tikus yang tidak melalui prosedur sanitasi yang ketat sangat berisiko bagi kesehatan.
3. Infeksi Parasit Berbahaya dari Tikus
Tikus sering menjadi inang bagi berbagai jenis parasit yang dapat menginfeksi manusia, salah satunya adalah cacing pita. Parasit-parasit ini hidup di dalam tubuh tikus dan dapat berpindah ke manusia jika daging tikus yang terinfeksi dikonsumsi. Infeksi parasit ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, seperti gangguan pencernaan, penurunan berat badan yang drastis, serta rasa sakit di bagian tubuh tertentu. Beberapa parasit juga dapat menimbulkan komplikasi yang lebih berat jika tidak segera diobati, yang mungkin memerlukan penanganan medis jangka panjang.
4. Reaksi Alergi Terhadap Daging Tikus
Selain risiko infeksi, beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi akibat konsumsi daging tikus. Alergi terhadap daging tikus bisa disebabkan oleh adanya protein tertentu dalam daging yang tidak umum ditemukan pada daging hewan lain, seperti daging sapi atau ayam. Reaksi alergi ini dapat bervariasi, mulai dari gejala ringan seperti gatal-gatal atau ruam kulit, hingga gejala yang lebih serius, seperti sesak napas, pembengkakan, atau bahkan syok anafilaksis. Oleh karena itu, bagi mereka yang memiliki alergi terhadap protein tertentu, konsumsi bakso tikus bisa menimbulkan risiko yang sangat berbahaya.
5. Paparan terhadap Kontaminasi Kimia
Tikus yang hidup di lingkungan perkotaan atau tempat-tempat yang tercemar sering terpapar berbagai bahan kimia berbahaya. Tikus dapat mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bahan kimia beracun, seperti pestisida, rodentisida, atau bahan berbahaya lainnya yang ada di sekitar lingkungan tempat mereka tinggal. Jika daging tikus ini dikonsumsi oleh manusia, dapat terjadi paparan tidak langsung terhadap zat-zat kimia berbahaya tersebut. Paparan terhadap bahan kimia ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan pencernaan hingga kerusakan organ dalam tubuh, tergantung pada tingkat keparahan paparan.
Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari konsumsi bakso tikus: 1. **Beli dari Penjual Terpercaya**: Pastikan membeli bakso hanya dari pedagang yang memiliki reputasi baik dan dikenal bersih. 2. **Periksa Penampilan Bakso**: Perhatikan warna dan tekstur bakso. Bakso yang baik biasanya berwarna cerah dan tidak memiliki bau yang menyengat. 3. **Tanya tentang Bahan**: Jangan ragu untuk bertanya kepada penjual mengenai bahan baku yang digunakan dalam pembuatan bakso. 4. **Cek Kebersihan Tempat**: Pilih tempat makan yang bersih dan terawat, karena kebersihan mencerminkan kualitas makanan yang disajikan. 5. **Hindari Bakso yang Terlalu Murah**: Jika harga bakso jauh lebih murah dibandingkan dengan yang lain, sebaiknya waspada. 6. **Perhatikan Proses Pembuatan**: Jika memungkinkan, lihat langsung proses pembuatan bakso untuk memastikan kebersihan dan kualitas bahan. 7. **Gunakan Rasa dan Aroma**: Kenali rasa dan aroma bakso yang biasa Anda konsumsi untuk dapat membedakan jika ada yang tidak biasa. Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat mengurangi risiko mengonsumsi bakso yang tidak berkualitas

Untuk menghindari risiko mengonsumsi bakso tikus yang berpotensi membahayakan kesehatan, konsumen perlu lebih berhati-hati dan teliti dalam memilih penjual bakso. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk melindungi diri dari bahaya tersebut:
1. Pilih Penjual yang Terpercaya
Langkah awal yang sangat penting adalah membeli bakso dari penjual yang sudah Anda kenal dan percayai. Hindari membeli dari pedagang yang tidak memiliki reputasi yang jelas atau yang baru pertama kali Anda temui. Penjual yang sudah lama beroperasi dan dikenal luas oleh masyarakat cenderung lebih memperhatikan kualitas bahan baku dan kebersihan, sehingga risiko mendapatkan bakso tikus dapat diminimalkan.
2. Perhatikan Harga dengan Seksama
Salah satu cara untuk menghindari bakso tikus adalah dengan memperhatikan harga yang ditawarkan. Jika harga bakso terlalu murah atau jauh di bawah harga pasar, Anda perlu waspada. Harga yang sangat rendah sering kali menunjukkan bahwa bahan baku yang digunakan tidak terjamin kualitasnya dan bisa jadi melibatkan penggunaan bahan yang tidak aman, termasuk daging tikus. Oleh karena itu, pastikan harga yang Anda bayar sebanding dengan kualitas yang diterima.
3. Cek Sertifikasi Halal Jika Diperlukan
Bagi konsumen yang beragama Islam, penting untuk memastikan bahwa bakso yang dibeli memiliki sertifikasi halal yang sah dari lembaga terpercaya. Sertifikasi halal menunjukkan bahwa produk tersebut telah melalui pengawasan ketat dan diproses sesuai dengan ketentuan agama. Penjual yang memiliki sertifikasi halal biasanya lebih memperhatikan proses produksi dan bahan baku yang digunakan, sehingga mengurangi risiko tercampurnya bahan yang tidak sesuai standar.
4. Amati Kebersihan Tempat Penjualan
Kebersihan merupakan faktor penting dalam pemilihan tempat membeli bakso. Tempat penjualan yang bersih sering kali menunjukkan bahwa penjual peduli terhadap kualitas bahan yang digunakan. Pastikan area pembuatan dan penyajian bakso terjaga kebersihannya. Penjual yang tidak memperhatikan kebersihan dapat berisiko menggunakan bahan yang tidak layak, yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan.
5. Tanyakan Asal Usul Daging yang Digunakan
Jangan ragu untuk bertanya kepada penjual mengenai asal-usul daging yang digunakan dalam pembuatan bakso. Penjual yang jujur dan transparan akan dengan senang hati memberikan informasi yang Anda butuhkan tentang sumber daging mereka. Jika penjual kesulitan atau enggan memberikan penjelasan, ini bisa menjadi sinyal bahwa ada yang perlu dipertanyakan mengenai kualitas atau asal-usul bahan yang digunakan.
6. Kenali Ciri-Ciri Fisik Bakso Tikus
Dengan mempelajari ciri-ciri fisik bakso tikus, Anda dapat lebih mudah mengidentifikasi bakso yang tidak layak konsumsi. Misalnya, bakso tikus biasanya memiliki warna pucat, tekstur keras, dan aroma tidak sedap. Saat membeli bakso, pastikan untuk memeriksa ciri-ciri ini untuk memastikan kualitas dan keamanannya.
7. Pilih Merek Bakso yang Terpercaya
Jika Anda membeli bakso dalam kemasan, pastikan untuk memilih merek yang terkenal dan memiliki izin edar resmi dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Merek-merek yang telah teruji kualitasnya biasanya telah melewati berbagai pengujian dan proses produksi yang ketat, sehingga Anda bisa lebih yakin akan keamanan dan kualitas produknya.
8. Buat Bakso Sendiri di Rumah
Salah satu cara terbaik untuk memastikan bahwa bakso yang Anda konsumsi aman dan berkualitas adalah dengan membuatnya sendiri di rumah. Dengan cara ini, Anda dapat mengontrol langsung bahan baku yang digunakan dan memastikan kebersihan proses pembuatannya. Meskipun memerlukan waktu dan usaha lebih, membuat bakso sendiri adalah pilihan yang sangat aman dan memberikan Anda kebebasan untuk menyesuaikan bahan sesuai kebutuhan.
Artikel ini ditulis oleh

S
Reporter
- Silvia Estefina Subitmele

Cara Mudah Membedakan Bakso yang Mengandung Pengawet Boraks
Kenali cara membedakan bakso berboraks dari yang aman dengan tips aroma, tekstur, dan rasa.

Bahaya Kesehatan dari Konsumsi Sejumlah Hewan Ekstrem Seperti Ular dan Biawak
Karena akasan kesehatan, sejumlah hewan ekstrem dikonsumsi manusia. Walau begitu ada bahayanya.
hewan 2 tahun yang lalu


5 Makanan Enak ini Ternyata Berbahaya Bagi Tubuh, Penting Untuk Dihindari
Anda perlu membatasi dan menghindari makanan enak ini agar tidak berbahaya bagi tubuh


10 Makanan Paling Berbahaya di Dunia, Jangan Asal Santap!
Pecinta petualangan kuliner, hati-hati! Eksplorasi hidangan eksotis dan sehari-hari dapat membawa risiko bahaya kesehatan.