YOLO, FOMO, dan Lainnya: Bagaimana Tren Digital Mempengaruhi Kesehatan Mental Generasi Muda?

4 weeks ago 27

  1. SEHAT

Akronim-akronim seperti YOLO, FOMO, FOBO, JOMO, dan YONO, yang populer di kalangan generasi muda, berdampak signifikan pada kesehatan mental.

Jumat, 11 Apr 2025 08:00:00

 Bagaimana Tren Digital Mempengaruhi Kesehatan Mental Generasi Muda? Ilustrasi FOBO (©Grok)

Generasi muda saat ini dihadapkan pada berbagai tren digital yang memengaruhi kesehatan mental mereka. Akronim-akronim seperti YOLO (You Only Live Once), FOMO (Fear of Missing Out), FOBO (Fear of Better Options), JOMO (Joy of Missing Out), dan YONO (You Only Need One) merepresentasikan filosofi hidup dan cara pandang yang dapat berdampak positif maupun negatif pada kesejahteraan mental. Artikel ini akan mengupas bagaimana masing-masing akronim tersebut mempengaruhi kesehatan mental generasi muda dan strategi untuk menghadapinya.

Tren ini muncul di tengah perkembangan pesat teknologi digital dan media sosial, yang menciptakan lingkungan hiper-terhubung dan kompetitif. Perbandingan sosial yang tak terhindarkan melalui platform media sosial seringkali memicu perasaan cemas dan tidak aman, terutama terkait dengan pencapaian, hubungan sosial, dan pengalaman hidup. Akibatnya, generasi muda rentan terhadap tekanan untuk selalu ‘berprestasi’ dan ‘terlihat baik’ di mata orang lain, yang dapat berujung pada masalah kesehatan mental.

Pemahaman yang komprehensif mengenai dampak tren digital ini sangat penting untuk menciptakan strategi intervensi yang efektif. Perlu adanya kolaborasi antara individu, keluarga, komunitas, dan pihak terkait lainnya untuk membangun lingkungan yang mendukung kesehatan mental generasi muda di era digital.

FOMO: Ketakutan Akan Kehilangan

FOMO, atau Fear of Missing Out, merupakan salah satu tren yang paling berpengaruh pada kesehatan mental generasi muda. Rasa takut ketinggalan pengalaman menyenangkan yang dialami orang lain dapat memicu kecemasan, depresi, dan perasaan tidak puas dengan kehidupan sendiri. Penggunaan media sosial yang berlebihan sering memperburuk FOMO karena menampilkan highlight kehidupan orang lain, menciptakan persepsi yang tidak realistis tentang kebahagiaan dan kesuksesan.

Studi menunjukkan korelasi kuat antara penggunaan media sosial yang intensif dan peningkatan FOMO. Konstannya paparan terhadap postingan yang menampilkan momen-momen menyenangkan dan pencapaian orang lain dapat memicu perbandingan sosial yang negatif dan menurunkan rasa percaya diri. Akibatnya, individu mungkin merasa tertekan untuk selalu mengikuti tren dan terlibat dalam berbagai aktivitas, meskipun hal tersebut dapat membahayakan kesejahteraan mereka.

Untuk mengatasi FOMO, penting untuk membatasi penggunaan media sosial, mempraktikkan kesadaran diri (mindfulness), dan fokus pada hubungan nyata. Menyadari bahwa media sosial hanya menampilkan sebagian kecil dari kehidupan seseorang dapat membantu mengurangi perasaan iri dan tidak puas.

YOLO: Hidup Hanya Sekali

YOLO, atau You Only Live Once, seringkali diinterpretasikan sebagai justifikasi untuk mengambil risiko dan mengejar kesenangan sesaat. Meskipun filosofi ini dapat memotivasi seseorang untuk mengejar impian dan pengalaman baru, penerapannya yang ekstrem dan tanpa perencanaan dapat menyebabkan perilaku impulsif, pengambilan keputusan yang buruk, dan konsekuensi negatif bagi kesehatan fisik dan mental.

Contohnya, pengambilan keputusan finansial yang buruk karena dorongan untuk membeli barang mewah atau melakukan perjalanan yang mahal tanpa perencanaan keuangan yang matang. Hal ini dapat menyebabkan stres keuangan dan masalah hubungan sosial lainnya. Oleh karena itu, penting untuk menyeimbangkan semangat petualangan dengan perencanaan yang matang dan tanggung jawab.

Penerapan YOLO yang sehat melibatkan perencanaan yang matang dan pengambilan risiko yang terukur. Mengejar impian dan pengalaman baru tetap penting, tetapi harus diimbangi dengan pertimbangan yang matang terhadap konsekuensinya.

FOBO: Ketakutan Akan Pilihan yang Lebih Baik

FOBO, atau Fear of Better Options, adalah ketakutan akan adanya pilihan yang lebih baik daripada pilihan yang telah diambil. Hal ini dapat menyebabkan penundaan, keraguan diri, dan ketidakpuasan dengan keputusan yang telah dibuat, yang pada akhirnya dapat menimbulkan stres dan kecemasan.

FOBO seringkali dikaitkan dengan perfeksionisme dan kesulitan dalam membuat keputusan. Individu yang mengalami FOBO cenderung menghabiskan waktu berlama-lama untuk mempertimbangkan berbagai pilihan, tanpa mengambil tindakan nyata. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan mental dan menurunkan produktivitas.

Strategi untuk mengatasi FOBO meliputi penerimaan ketidaksempurnaan, pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang cukup, dan fokus pada tindakan daripada hasil. Menerima bahwa tidak ada pilihan yang sempurna dan fokus pada proses pengambilan keputusan dapat membantu mengurangi kecemasan yang terkait dengan FOBO.

 Bagaimana Tren Digital Mempengaruhi Kesehatan Mental Generasi Muda? Ilustrasi FOBO Grok

JOMO: Kegembiraan Karena Melewatkan Sesuatu

JOMO, atau Joy of Missing Out, merupakan kebalikan dari FOMO. JOMO adalah perasaan senang karena memilih untuk tidak terlibat dalam aktivitas tertentu dan menikmati waktu untuk diri sendiri. JOMO dapat meningkatkan kesejahteraan mental dengan mengurangi stres dan kecemasan yang terkait dengan FOMO.

JOMO mendorong individu untuk memprioritaskan kesejahteraan mental mereka sendiri dan menghindari tekanan sosial untuk selalu terlibat dalam berbagai aktivitas. Menghabiskan waktu untuk relaksasi, hobi, atau kegiatan yang disukai dapat meningkatkan mood dan mengurangi stres.

Mempraktikkan JOMO melibatkan kesadaran diri dan kemampuan untuk mengatakan “tidak” terhadap aktivitas yang tidak diinginkan. Memprioritaskan waktu untuk diri sendiri dan kegiatan yang memberikan kebahagiaan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan mental.

YONO: Fokus Pada Satu Hal

YONO, atau You Only Need One, menekankan pentingnya fokus pada satu hal dan menghindari keinginan untuk melakukan banyak hal sekaligus. YONO dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan produktivitas dengan mendorong individu untuk memprioritaskan tujuan dan komitmen mereka.

Di era digital yang penuh dengan informasi dan pilihan, YONO dapat membantu individu untuk menghindari kelelahan mental dan meningkatkan efisiensi. Dengan fokus pada satu tujuan utama, individu dapat mengalokasikan waktu dan energi mereka secara efektif dan mencapai hasil yang lebih baik.

Menerapkan YONO melibatkan perencanaan yang matang dan prioritas yang jelas. Dengan menetapkan tujuan yang spesifik dan terukur, individu dapat menghindari rasa terbebani dan meningkatkan produktivitas.

Dampak akronim-akronim ini pada kesehatan mental generasi muda bergantung pada bagaimana mereka diinterpretasikan dan diterapkan. Penggunaan yang seimbang dan bijaksana dapat memberikan manfaat positif, sementara penerapan yang ekstrem atau tidak sehat dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental. Penting bagi generasi muda untuk menyadari potensi dampak negatif dari tren ini dan mengembangkan strategi untuk mengelola emosi dan perilaku mereka secara sehat. Mencari dukungan dari keluarga, teman, atau profesional kesehatan mental juga sangat penting jika mereka mengalami kesulitan dalam mengelola dampak negatif dari tren ini.

Artikel ini ditulis oleh

Rizky Wahyu Permana

R

Reporter

  • Rizky Wahyu Permana
Was-was Kesehatan Mental Masifnya Penggunaan Paylater, Apa Hubunganya?

Was-was Kesehatan Mental Masifnya Penggunaan Paylater, Apa Hubunganya?

Penting bagi masyarakat untuk memahami bahwa kesehatan mental merupakan aspek yang tidak terpisahkan dari pengelolaan keuangan yang sehat.

Miris, Anak Muda Indonesia Banyak Terjerat Judol Gara-Gara FOMO, FOPO, dan YOLO
 Ketika Tren Menjadi Ancaman Bagi Mental

Boneka Labubu dan Fenomena FOMO: Ketika Tren Menjadi Ancaman Bagi Mental

FOMO adalah rasa takut tertinggal pengalaman yang terjadi di sekitarnya. Namun tahukah Anda bahwa ketakutan ini ternyata berbahaya bagi kesehatan mental?

Fomo 1 tahun yang lalu

Mengapa Saat Ini Semakin Banyak Anak yang Mengonsumsi Kopi? Apakah Sekadar karena Ikut-ikutan?

Mengapa Saat Ini Semakin Banyak Anak yang Mengonsumsi Kopi? Apakah Sekadar karena Ikut-ikutan?

Pada saat ini, semakin banyak anak dan remaja yang mengonsumsi kopi. Apakah sekadar ikut-ikutan saja?

kopi 1 tahun yang lalu

Fomo dengan Tren Labubu, Apa Penyebab Seseorang Mengalaminya dan Bagaimana Cara Menghadapinya?

Fomo dengan Tren Labubu, Apa Penyebab Seseorang Mengalaminya dan Bagaimana Cara Menghadapinya?

Tren Labubu mencerminkan fenomena FOMO yang semakin menguat di kalangan generasi muda. Simak penyebab FOMO dan bagaimana menghadapinya.

Fomo 1 tahun yang lalu

90 Kata-kata Gaul Tiktok 2024 dan Artinya, dari 'Ang Ang Ang' hingga Mewing

90 Kata-kata Gaul Tiktok 2024 dan Artinya, dari 'Ang Ang Ang' hingga Mewing

Kata-kata gaul TikTok 2024 dari Sigma, Ang ang ang hingga JOMO viral di media sosial. Berikut kata-kata gaul TikTok 2024 dan artinya.

Apa Itu Brainrot dan Kenali Dampaknya pada Kesehatan Mental Kita

Apa Itu Brainrot dan Kenali Dampaknya pada Kesehatan Mental Kita

Brain rot menggunakan istilah yang sedang populer di tahun ini. Kenali arti dan dampaknya.

Kenali Apa Itu FOMO, Bahayanya bagi Kesehatan Mental dan Cara Menghindarinya

Kenali Apa Itu FOMO, Bahayanya bagi Kesehatan Mental dan Cara Menghindarinya

Perilaku FOMO menjadi rentan muncul di era media sosial. Menyadari apa yang dimiliki jadi cara mengatasinya.

Singkatan Kata Gaul dan Artinya, Perlu Diketahui

Singkatan Kata Gaul dan Artinya, Perlu Diketahui

Penting memahami singkatan bahasa gaul yang digunakan sehari-hari.

Waspada, Investasi Bodong dan Pinjol Ilegal Ancam Millennial dan Gen Z

Waspada, Investasi Bodong dan Pinjol Ilegal Ancam Millennial dan Gen Z

Generasi muda di Indonesia memiliki tingkat literasi dan inklusi keuangan yang rendah.

Ini Daftar Belanja Online yang Diminati Gen Z

Ini Daftar Belanja Online yang Diminati Gen Z

Berikut adalah barang belanjaan yang selalu dibeli Gen Z di platform e-commerce.

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |