Pengunjung menikmati pameran Hamong Nagari di Dalem Kedhaton, Sabtu (28/6/2025). - Harian Jogja/Lugas Subarkah
Harianjogja.com, JOGJA—Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat menyelenggarakan pameran temporer awal tahun bertajuk Hamong Nagari: Aparatur Nagari Yogyakarta di Kompleks Kedhaton Kraton. Pameran ini mendapat sambutan antusias dari para wisatawan.
Area Kraton dipadati wisatawan siang itu, Sabtu (28/6/2025). Libur panjang tahun baru Islam 1447 Hijriah dan libur sekolah membuat Jogja diserbu wisatawan dari berbagai daerah bahkan mancanegara, termasuk di area Kraton.
Kali ini, pengunjung Kraton tidak hanya menikmati museum saja dan bangunan cagar budaya saja. Mereka akan diarahkan masuk ke Dalem Kedhaton untuk menikmati pameran ‘Hamong Nagari: Aparatur Nagari Yogyakarta’.
Pameran ini merupakan rangkaian dalam Mangayubagya Tingalan Jumenengan Dalem atau Ulang Tahun Kenaikan Takhta ke-36 Sri Sultan Hamengku Buwono X. Pameran sudah dimulai sejak 8 Maret dan berlangsung hingga 17 Agustus 2025.
Salah satu pengunjung, Ewald, merupakan warga Belanda. Ia datang bersama istrinya. Ewald menceritakan dirinya lahir di Bandung, namun pindah dan hidup di Belanda saat berusia 6 bulan. “In general I’m interested in seeing Indonesia. My wife and I decided to make a journey from Bandung to Jogja and Bali [secara umum saya tertarik melihat Indonesia. Saya dan istri saya memutuskan untuk melakukan perjalanan dari Bandung ke Jogja dan Bali],” katanya.
Ewald dan istrinya terlihat antusias melihat setiap koleksi yang dipamerkan, berfoto di beberapa titik dan berinteraksi dengan pengunjung lainnya. “I’m interested this exhibition because we go to Kraton and should know its history [Saya tertarik dengan pameran ini karena kami pergi ke Kraton dan harus tahu sejarahnya],” ungkapnya.
BACA JUGA: Area Baru Parkir Malioboro di Kotabaru Mulai Digunakan, Pembatas Jalan Dibongkar
Pengunjung lainnya, Alex, merupakan warga Jerman. Ia mengaku tertarik dengan pameran Hamong Nagari dan Kraton secara umum karena menunjukkan kebudayaan di Jogja. “We visiting the centre of the culture, learning the culture. This is my first time in Jogja [Kami mengunjungi pusat kebudayaan, belajar budaya. Ini kali pertama saya ke Jogja],” ujarnya.
Pada liburan ini, ada juga pasangan muda-mudi yang datang dari Balikpapan. Wulan datang bersama pasangannya untuk mengunjungi Jogja dalam beberapa hari. “Kami ke Kraton karena yang menjadi khasnya Jogja. Memang mencari yang Jogja banget,” katanya.
Ia menyukai pameran Hamong Nagari karena memberikan wawasan baru terkait kesejarahan Jogja. “Jadi tahu ternyata Kraton mempunyai prajurit khusus, tahu seragam-seragamnya, benderanya. Ini menjadi pengalaman yang sangat membekas,” katanya.
Pengunjung lainnya, Heri, datang dari Bogor bersama keluarga besar termasuk anak-anaknya. Ia mengaku senang dengan pameran ini karena bisa memberikan edukasi terutama bagi anak-anaknya. “Anak-anak bisa belajar sejarah dan kebudayaan Jogja,” ungkapnya.
Pameran Hamong Nagari menghadirkan mengedepankan sejarah dan fungsi Abdi Dalem yang berubah, bergeser dan berganti sesuai dengan dinamika kebutuhan sumber daya manusia di Keraton. Pameran ini mengangkat makna mendalam dari busana aparatur nagari, yang tidak hanya berfungsi sebagai pakaian, tetapi juga mencerminkan struktur sosial, pangkat, serta filosofi.
Hamong Nagari memamerkan berbagai koleksi bernilai sejarah, seperti pakaian resmi aparatur negara, arsip-arsip kuno, sistem kelembagaan pemerintahan Kraton, serta warisan budaya yang tetap terjaga dan dilestarikan hingga masa kini.
Pameran ini juga menampilkan tentang mekanisme peradilan dan pengelolaan pertanahan Kraton serta berbagai keunikan lain dari sistem tata pemerintahan Kraton dengan nilai-nilai historis dan kearifan lokal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News