Waspada, ini sifat dan perilaku yang bisa menghapus amalan baik

2 days ago 6

Jakarta (ANTARA) - Tak ada yang sia-sia dari amal kebaikan yang dilakukan dengan ikhlas. Namun, dalam ajaran Islam, ada beberapa perilaku yang ternyata bisa menghapus pahala amal tersebut meskipun kita sudah ikhlas dan bersusah payah melakukannya.

Hal ini tentu menjadi peringatan penting bagi setiap Muslim agar selalu menjaga hati dan perbuatan. Sering kali tanpa disadari, kita terjebak dalam sikap riya, syirik, hingga sombong kepada orang lain. Padahal, perilaku semacam ini bisa menjadi penyebab utama hilangnya nilai amal di sisi Allah SWT.

Oleh karena itu, memahami apa saja yang termasuk dalam penghapus amalan kebaikan adalah bagian dari menjaga konsistensi ibadah dan keikhlasan hati.

Lantas, apa saja perilaku yang bisa membatalkan atau menghapus amal kebaikan yang telah kita lakukan? Simak penjelasan selengkapnya agar kita dapat menghindarinya dan terus menjaga amalannya, yang telah dihimpun dari berbagai sumber.

Sifat dan perilaku yang bisa menghapus amalan baik manusia

1. Keluar dari Islam (Murtad)

Seseorang yang meninggalkan agama Islam atau berpindah ke keyakinan lain, maka seluruh amal baik yang pernah ia lakukan akan gugur dan tidak memiliki nilai apa pun di hadapan Allah Ta’ala. Di akhirat kelak, orang tersebut akan dimasukkan ke dalam neraka dan tinggal di dalamnya selama-lamanya.

Sebagaimana firman Allah Ta’ala:

وَمَن يَرْتَدِدْ مِنكُمْ عَن دِينِهِۦ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُو۟لَٰٓئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَٰلُهُمْ فِى ٱلدُّنْيَا وَٱلْءَاخِرَةِ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ أَصْحَٰبُ ٱلنَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ

"Barangsiapa di antara kalian yang murtad dari agamanya, kemudian meninggal dalam keadaan kafir, maka sia-sialah amal mereka di dunia dan di akhirat. Mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya."(QS. Al-Baqarah: 217)

2. Menyekutukan Allah (Syirik)

Perbuatan syirik yakni mempersekutukan Allah dalam bentuk apa pun merupakan dosa besar yang tak akan diampuni bila pelakunya meninggal sebelum bertaubat. Ini adalah bentuk penghinaan paling besar terhadap keagungan Allah.

Firman Allah Ta’ala:

وَلَوْ أَشْرَكُوا۟ لَحَبِطَ عَنْهُم مَّا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

"Seandainya mereka mempersekutukan (Allah), niscaya gugurlah seluruh amalan yang telah mereka lakukan.” (QS. Al-An’am: 88). Contoh syirik yang sering ditemui adalah pergi ke dukun, mempercayai ramalan, menggunakan jimat, atau bentuk lain yang menyalahi tauhid.

3. Bersifat riya’ dan sum'ah

Riya’ adalah menunjukkan amal ibadah agar mendapat pujian dari orang lain, sementara sum’ah adalah menyebut-nyebut amal agar dipuji karena telah melakukannya. Keduanya termasuk penyakit hati yang bisa menghilangkan pahala ibadah.

Allah berfirman:

فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ ﴿٤﴾ الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ﴿٥﴾ الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ

"Maka celakalah orang-orang yang shalat, yaitu mereka yang lalai dari shalat-nya, dan berbuat riya’." (QS. Al-Ma’un: 4–6)

4. Ghibah (Membicarakan orang lain)

Membicarakan keburukan orang lain meski itu benar merupakan perbuatan yang sangat tercela dalam Islam. Bahkan, ghibah disamakan seperti memakan bangkai saudara sendiri.

Allah SWT berfirman:

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًۭا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌۭ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًۭا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌۭ رَّحِيمٌۭ

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka, karena sebagian prasangka adalah dosa. Dan janganlah mencari-cari kesalahan orang lain, serta janganlah menggunjing satu sama lain. Adakah di antara kalian yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat: 12)

5. Sifat sombong

Sifat sombong atau merasa diri lebih unggul dari orang lain merupakan penyakit hati yang sangat berbahaya dan bisa menghapus pahala amal saleh. Dalam Islam, takabur sangat dikecam karena menunjukkan kesombongan terhadap sesama makhluk dan juga terhadap Allah.

Firman Allah dalam nasihat Luqman kepada anaknya:

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى ٱلْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍۢ فَخُورٍۢ

"Dan janganlah kamu memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri." (QS. Luqman: 18)

Baca juga: Amalan utama sambut tahun baru Hijriah: Doa, puasa, dan introspeksi

Baca juga: 6 amalan sunnah Idul Adha: Tata cara berangkat shalat dan setelahnya

Baca juga: Panduan lengkap amalan Hari Arafah 2025: Maksimalkan keberkahan puasa

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |