Anak-anak, meski menunjukkan perilaku egois, tidak bisa didiagnosis dengan NPD karena perkembangan kepribadian yang masih berlangsung.
Rabu, 23 Apr 2025 08:00:00

Perilaku egois pada anak seringkali menjadi perhatian orang tua. Namun, penting untuk memahami bahwa meskipun terlihat mirip, perilaku tersebut tidak serta merta menjadi indikasi Gangguan Kepribadian Narsistik (NPD). Mengapa anak-anak tidak dapat didiagnosis dengan NPD? Jawabannya terletak pada kompleksitas perkembangan kepribadian anak dan kriteria diagnostik yang ketat untuk NPD.
NPD, sebagaimana tercantum dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), merupakan gangguan kepribadian yang ditandai dengan pola perilaku yang grandiose, kebutuhan akan kekaguman yang berlebihan, dan kurangnya empati. Diagnosa ini membutuhkan pengamatan perilaku yang konsisten dan stabil setidaknya sejak masa remaja atau dewasa awal. Anak-anak, dengan kepribadian yang masih berkembang pesat, belum menunjukkan pola perilaku yang cukup stabil untuk memenuhi kriteria tersebut.
Karakteristik perilaku yang mungkin tampak seperti NPD pada anak, seperti keinginan untuk menjadi pusat perhatian atau kesulitan berbagi, seringkali merupakan bagian dari perkembangan normal. Perilaku ini dapat berubah seiring waktu seiring dengan kematangan emosional dan sosial anak. Oleh karena itu, mendiagnosis NPD pada anak-anak akan menjadi prematur dan berpotensi menyesatkan.
Perkembangan Kepribadian yang Dinamis
Salah satu alasan utama mengapa anak-anak tidak dapat didiagnosis dengan NPD adalah karena perkembangan kepribadian mereka yang masih berlangsung. Kepribadian anak-anak bersifat dinamis dan terus berubah hingga mereka mencapai usia dewasa. Karakteristik dan perilaku yang terlihat pada masa kanak-kanak mungkin tidak mencerminkan kepribadian mereka di masa dewasa. Sebuah studi longitudinal yang diterbitkan dalam jurnal Journal of Abnormal Psychologymenunjukkan bagaimana perilaku anak-anak dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu. Banyak perilaku yang dianggap sebagai tanda NPD pada anak-anak sebenarnya merupakan manifestasi dari tahap perkembangan normal atau masalah perkembangan lainnya.
Misalnya, seorang anak yang selalu ingin menjadi pusat perhatian mungkin hanya sedang mencari validasi dan rasa aman dari orang tuanya. Perilaku ini dapat berubah seiring dengan bertambahnya usia dan perkembangan kemampuan sosial-emosional anak. Mencoba mendiagnosis NPD pada anak yang menunjukkan perilaku ini akan menjadi kesalahan interpretasi dan dapat berdampak negatif pada anak dan keluarganya.
Selain itu, kemampuan anak untuk memahami dan mengelola emosi mereka sendiri masih berkembang. Mereka mungkin belum memiliki kemampuan kognitif untuk memahami konsekuensi dari tindakan mereka atau untuk mengontrol impuls mereka dengan efektif. Ini membuat penilaian yang akurat tentang kepribadian anak menjadi sangat menantang.

Kriteria Diagnostik NPD dan Kompleksitasnya
DSM-5, pedoman diagnostik yang digunakan secara luas oleh para profesional kesehatan mental, mencantumkan kriteria spesifik untuk mendiagnosis NPD. Kriteria ini mencakup pola perilaku yang grandiose, kebutuhan akan kekaguman yang berlebihan, kurangnya empati, eksploitasi orang lain, dan perasaan superioritas. Kriteria ini dirancang untuk diterapkan pada orang dewasa yang telah mengembangkan kepribadian mereka secara penuh.
Menerapkan kriteria ini pada anak-anak akan sangat sulit karena kemampuan mereka untuk memahami dan mengekspresikan emosi dan perilaku kompleks masih berkembang. Gejala-gejala yang terlihat pada anak mungkin merupakan manifestasi dari masalah perkembangan atau gangguan lain, seperti gangguan perilaku oposisi atau gangguan hiperaktif-defisit perhatian (ADHD). Mendiagnosis NPD pada anak-anak berdasarkan kriteria yang dirancang untuk orang dewasa dapat menyebabkan diagnosis yang salah dan perawatan yang tidak tepat.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa perilaku yang tampak seperti NPD pada anak-anak seringkali merupakan hasil dari faktor lingkungan, seperti pengasuhan yang tidak konsisten atau trauma masa kecil. Faktor-faktor ini dapat memengaruhi perkembangan kepribadian anak dan menyebabkan perilaku yang egois atau mementingkan diri sendiri. Namun, ini tidak berarti bahwa anak tersebut menderita NPD.
Kesulitan dalam Penilaian dan Diagnosis
Menilai kepribadian anak-anak membutuhkan pendekatan yang berbeda dibandingkan dengan orang dewasa. Anak-anak mungkin tidak mampu memberikan informasi yang akurat tentang perasaan dan pengalaman mereka sendiri. Mereka mungkin juga tidak dapat memahami pertanyaan-pertanyaan yang kompleks yang diajukan oleh para profesional kesehatan mental. Oleh karena itu, penilaian yang andal dan akurat untuk NPD pada anak-anak menjadi sangat sulit.
Para profesional kesehatan mental perlu menggunakan berbagai metode penilaian, termasuk observasi perilaku, wawancara dengan orang tua dan guru, dan tes psikologis yang sesuai untuk usia anak. Namun, bahkan dengan pendekatan yang komprehensif, sulit untuk menentukan apakah perilaku anak merupakan bagian dari perkembangan normal atau merupakan indikasi dari gangguan kepribadian.
Meskipun anak-anak tidak dapat didiagnosis dengan NPD, beberapa perilaku yang terkait dengan NPD dapat diamati pada anak-anak. Perilaku ini bisa menjadi indikator potensial untuk masalah kepribadian di masa depan, tetapi bukan diagnosis NPD itu sendiri. Penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental jika Anda memiliki kekhawatiran tentang perilaku anak Anda. Mereka dapat melakukan evaluasi menyeluruh dan memberikan diagnosis dan rencana perawatan yang tepat.
Kesimpulannya, meskipun anak-anak mungkin menunjukkan perilaku yang tampak egois atau mementingkan diri sendiri, mereka tidak dapat didiagnosis dengan NPD. Perkembangan kepribadian yang masih berlangsung, kriteria diagnostik yang kompleks, dan kesulitan dalam penilaian membuat diagnosis NPD pada anak-anak menjadi tidak tepat dan tidak akurat. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang perilaku anak Anda, konsultasikan dengan profesional kesehatan mental untuk mendapatkan evaluasi dan panduan yang tepat.
Artikel ini ditulis oleh

R
Reporter
- Rizky Wahyu Permana

Bukan Bentuk Kenakalan, 8 Kondisi ini Sebenarnya Normal Dilakukan Anak-anak
Tingkah laku dan perilaku anak kerap dituduh sebagai perbuatan nakal padahal bukan.

Tanda-Tanda Psikopat pada Anak, Perlu Diwaspadai Orang Tua
Psikopat adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang tidak memiliki emosi, perasaan, dan hati nurani.

Gejala Gangguan Kepribadian Narsistik, Ketahui Juga Penyebab dan Dampaknya
Penderita gangguan ini biasanya merasa superior, kurang empati terhadap orang lain, dan seringkali memiliki kebutuhan untuk selalu dikagumi.

Bagaimana Mengidentifikasi Perilaku Narsistik? Temukan Tandanya dan Solusinya!
Apa itu perilaku narsistik, apa saja tandanya, dan kapan Anda perlu mencari bantuan profesional?

Apa itu Narsistik Terselubung? Gejala Mental yang Sering Terjadi tapi Tak Banyak Diketahui
Narsistik terselubung sering dijumpai namun banyak yang tidak menyadari. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!

Sejak Usia Berapa dan Bagaimana Karakter Anak Terbentuk dan Muncul
Munculnya karakter anak perlu dikenali oleh orangtua untuk menentukan cara parenting yang tepat bagi perkembangan buah hati.

10 Tanda Kecenderungan Sosiopat pada Anak yang Perlu Diwaspadai Orangtua
Potensi sosiopat pada anak bisa dikenali sejak dini melalui berbagai tanda.