- PERISTIWA
- REGIONAL
Korban yang berasal dari Dusun Loncatan, Desa Mangaran, Kecamatan Ajung, datang menjenguk nenek Sutama yang sedang sakit
Senin, 21 Apr 2025 09:46:00

Kesedihan mendalam nampak di raut wajah Sutama, nenek 65 tahun di Jember, Jawa Timur. Di tengah perjuangannya untuk sembuh dari sakit yang sedang dialaminya, ia harus kehilangan salah satu cucu tercintanya. Dengan cara yang cukup tragis.
Padahal, beberapa jam sebelumnya, ia gembira karena dikunjungi oleh sang cucu. Moh Lutfi (29) berkunjung ke rumah kontrakan nenek Sutama yang sederhana yang berada di di Dusun Krajan, Desa Jenggawah, Kecamatan Jenggawah, Jember pada Minggu siang (20/4).
Korban yang berasal dari Dusun Loncatan, Desa Mangaran, Kecamatan Ajung, datang menjenguk nenek Sutama yang sedang sakit. Namun, beberapa jam kemudian, justru Moh Lutfi yang ditemukan tak bernyawa dengan kondisi bersimbah darah dan tergeletak di lantai.
Jenazahnya ditemukan di dalam kamar belakang rumah kontrakan neneknya adalah nenek Sutama sendiri yang pertama kali menemukan sang cucu dalam kondisi tak bernyawa dan memprihatinkan. Saat itu, ia bermaksud mengecek kamar, tempat korban beristirahat.
Diduga kuat korban melakukan aksi bunuh diri dengan cara menggorok lehernya menggunakan pisau dapur.
"Saat itu, Lutfi memang sedang mengunjungi neneknya yang tinggal di rumah kontrakan di sini. Karena neneknya sudah tua, umur sekitar 65 tahun. Kalau kata warga lainnya, ya karena neneknya sakit-sakitan faktor umur," kata tetangga nenek korban Usman Hadi (50) saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di lokasi kejadian, Minggu (20/4) petang.
Datang Sendiri
Menurut Usman, korban datang sendiri ke rumah neneknya. Karena terlihat letih, sang nenek meminta cucunya untuk beristirahat di kamar belakang rumah. "Korban sempat ditawari makan oleh neneknya itu. Tapi hanya dijawab nanti saja dari dalam kamar. Karena dikira mungkin mau tidur, sama neneknya ditinggal keluar ke rumah tetangga," papar Usman.
Lalu menjelang sore, sang nenek pulang ke rumah kontrakannya dan bermaksud menawarkan makananan kedua kalinya, yang telah disiapkan.
"Tapi dilihat kok lampu kamar mati. Neneknya kemudian masuk dalam kamar menghidupkan lampu. Tapi terus melihat korban sudah tergeletak di lantai dengan banyak darah. Sontak teriak, neneknya itu lari ke rumah tetangga. Bilang kalau cucunya meninggal banyak darah," tutur Usman.
Teriakan sang nenek langsung mengundang kedatangan para tetangga. Warga kemudioan menyampaikan informasi adanya orang meninggal tak wajar tersebut ke perangkat desa setempat dan diteruskan ke Mapolsek Jenggawah.
"Kalau kata orang-orang, dia (korban) itu ada masalah atau depresi. Apalagi juga ada kabar katanya dulu pernah kecanduan narkoba. Terus bunuh diri itu," ucap Usman.
Petugas dari Polsek Jenggawah yang menerima laporan langsung mendatangi lokasi kejadian bersama dengan Tim Inafis Satreskrim Polres Jember. Dari olah TKP yang dilakukan polisi, diduga kuat korban meninggal karena bunuh diri.
"Korban ini inisial ML aslinya warga Mangaran, berkunjung ke rumah kontrakan neneknya, sesuai keterangan neneknya," kata Kapolsek Jenggawah AKP Eko Basuki Teguh ArgoWibowo saat sejumlah wartawan di lokasi kejadian.
"Korban sempat ditawari makan oleh neneknya. Kemudian sekitar pukul 10.00 Wib terlihat sudah tergelatak dengan luka sayatan di leher," sambungnya.
Dari olah TKP yang dilakukan polisi, didapati barang bukti pisau dapur yang berada di dekat bahu tangan korban. Diduga kuat pisau dapur itu, digunakan korban untuk bunuh diri dengan menyayat lehernya.
"Barang bukti pisau sudah kami amankan yang berada di sekitar (tubuh) korban. Identifikasi awal dan olah TKP tidak ada tanda-tanda kekerasan lain. Kemudian tidak ada kerusakan barang di sekitar TKP. Dimungkinkan ini kejadian bunuh diri," ucapnya.
"Sesuai prosedur dilakukan perawatan jenazah, dan kita kembalikan kepada keluarganya di Desa Mangaran. Kita juga sudah berkomunikasi dengan pihak desa, dan keluarga. Tidak bersedia untuk dilakukan proses autopsi lanjut," pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh

M
Reporter
- Muhammad Permana

Ditelantarkan Anak-Cucu, Nenek Umur 80 Tahun Datangi Puskesmas Sendirian Minta Disuntik Mati
Pada saat perjalanan pulang petugas kesehatan itu menceritakan bahwa temannya menangis lantaran kepedulian anaknya sudah tidak ada.


Diduga Patah Hati, Mahasiswa S2 Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Sunan Kalijaga Gantung Diri
ALNR diduga bunuh diri di rumahnya di perumahan Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates, Jember.

Nasihat Orang Tua Tidak Mempan, Pria di Jakbar Gantung Diri karena Masalah Pekerjaan dan Cinta
Korban pernah ditanya oleh keluarga, korban sempat ada tekanan dari kerjaan dan tekanan kehidupan masalah percintaan

Tak Terima Ditegur karena Bawa Pacar ke Rumah, Pemuda di Maros Tega Bunuh Kakak Kandung
Seorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).

Paman di Tanjung Priok Tega Bunuh Keponakannya, Begini Kronologinya
Sejumlah barang bukti diamankan dari pelaku yang diduga melakukan penganiayaan terhadap keponakannya

ODGJ di Kupang Tebas Leher Ayah hingga Nyaris Putus, Pelaku Kemudian Bunuh Diri
Joktan Bani (67) tewas mengenaskan setelah lehernya ditebas putra kandungnya YB alias Yosit (35). Sang anak juga tewas, diduga bunuh diri.

Gara-Gara Ingin Punya PS, Anak di Sleman Tega Bunuh Ayahnya
Korban dan pelaku hanya tinggal berdua serumah. Para saksi menyebut usai ditinggal ibunya, SPN kurang kasih sayang.