- BOLA
- INDONESIA
Rahmad Darmawan mengungkapkan bahwa ia hampir melatih Persib sebanyak empat kali, namun sepertinya belum ada kesempatan yang tepat.
Kamis, 17 Apr 2025 16:47:00
Rahmad Darmawan dikenal luas di kalangan penggemar sepak bola di Indonesia. Sebagai pelatih yang memiliki banyak pengalaman dan prestasi yang membanggakan, pelatih asal Lampung ini telah menangani berbagai tim besar di tanah air, termasuk Persija Jakarta, Persipura Jayapura, Sriwijaya FC, dan Arema, serta timnas Indonesia U-23. Salah satu prestasi gemilangnya adalah membawa Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC meraih gelar juara Liga Indonesia. Selain itu, ia juga berhasil meraih Piala Indonesia sebanyak tiga kali bersama Sriwijaya FC.
Menariknya, Rahmad Darmawan memiliki kisah unik terkait karirnya yang telah melibatkan 12 klub berbeda di Indonesia. Namun, ada satu klub yang tidak pernah ia tangani, yaitu Persib Bandung. Ia mengungkapkan bahwa ia telah hampir mendapatkan kesempatan untuk melatih tim yang dijuluki Maung Bandung tersebut sebanyak empat kali. Hal ini menunjukkan betapa dekatnya hubungan Rahmad dengan dunia sepak bola Indonesia meskipun belum pernah berkarier di klub tersebut.
Klausul kontrak menjadi penghalang

Rahmad Darmawan mengungkapkan bahwa ia hampir menjadi pelatih Persib pada tahun 2011. Namun, kesempatan tersebut tidak terwujud karena ia ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia U-23 untuk ajang SEA Games. "Waktu itu saya sudah agreement dengan manajemen Persib, bahkan sudah terima DP. Ketika sudah oke, tanda tangan kontrak, tapi di dalam klausul kontrak itu memang tertulis apabila PSSI menginginkan tenaga yang bersangkutan menjadi salah satu bagian pengurus PSSI maka kontrak gugur demi hukum," jelas pelatih berusia 58 tahun itu dalam sebuah wawancara di kanal Youtube Bicara Bola by Akmal.
Lebih lanjut, ia menceritakan bahwa setelah mengetahui situasi tersebut, ia segera menemui Pak Umuh Muchtar di Solo untuk mengembalikan uang muka sambil meminta maaf. "Di 2013, kejadiannya juga sama. Saya batal ke Persib karena dipanggil ke Timnas Indonesia," tuturnya. Pengalaman ini menunjukkan betapa sulitnya bagi seorang pelatih untuk mengambil keputusan ketika ada panggilan dari tim nasional, meskipun sudah memiliki komitmen dengan klub lain.
Klub Malaysia berhasil meraih kemenangan terlebih dahulu

Momen kegagalan selanjutnya bagi pelatih yang akrab disapa RD terjadi pada musim 2015, ketika ia kembali tidak berjodoh dengan Persib. Sebelumnya, pada tahun 2014, ia melatih Persija dan kemudian beralih ke klub Liga Malaysia, Terengganu FC. Dalam situasi yang mirip, RD sudah menjalin komunikasi dengan klub Malaysia tersebut saat Persib datang dan menunjukkan ketertarikan untuk merekrutnya.
"Ada satu momen sebelum saya ke Malaysia, saya sudah ketemu dengan petinggi Persib. Memang momennya tidak tepat, walau sudah buat agreement. Saya bilang saya enggak bersedia karena ada beberapa pertimbangan yang waktu itu sangat saya tidak etis karena ada kolega dan sebagainya, akhirnya saya pikir-pikir nanti saja," ungkap Rahmad Darmawan.
Setelah memutuskan untuk berangkat ke Malaysia, RD kembali ke tanah air dan hampir mendapatkan kesempatan untuk melatih Persib. Namun, ia harus menerima kenyataan bahwa itu bukan jodohnya.
"Akhirnya, saya berangkat ke Malaysia. Pulang dari Malaysia itu, terakhir saya hampir lagi dengan Persib, tapi kembali lagi bukan jodoh. Bahkan saya ingat cerita dari Aliyudin gabung ke Persib karena mau ngikut, tapi saya yang enggak jadi melatih di sana," kenang RD dengan rasa nostalgia.
Pengalaman ini menunjukkan betapa sulitnya perjalanan karier seorang pelatih, di mana banyak faktor yang memengaruhi keputusan dan kesempatan yang ada.
Pesan untuk Pelatih Lokal
Saat ini, RD tidak memiliki klub setelah meninggalkan Barito Putera pada 23 Januari 2025. Ia mengamati fenomena di mana pelatih asing mendominasi BRI Liga 1 dan berpendapat bahwa pelatih lokal seharusnya tidak merasa inferior dalam bersaing dengan mereka. Menurutnya, pelatih lokal memiliki potensi yang besar untuk menunjukkan kemampuan mereka.
"Di Liga 1, kesempatan untuk pelatih asing lebih besar. Ada pelatih asing yang sudah beberapa kali degradasi, tapi masih dipercaya. Sementara, pelatih lokal kalau sudah sekali jatuh, susah dapat pekerjaan lagi," beber Rahmad Darmawan.
RD juga menyatakan kebahagiaannya melihat banyak pelatih muda yang menjanjikan, seperti Nova Arianto dan Bima Sakti. Ia menambahkan bahwa bahkan ada beberapa pelatih yang berhasil melanjutkan karier mereka di luar negeri.
"Sekarang, saya senang melihat ada banyak pelatih muda potensial seperti Nova Arianto dan Bima Sakti. Bahkan, ada beberapa pelatih yang bekerja di luar negeri," ucapnya. Dengan semangat ini, RD berharap pelatih lokal dapat lebih dihargai dan mendapatkan kesempatan yang lebih baik di liga domestik.
Sumber: Kanal Youtube Bicara Bola by Akmal
Artikel ini ditulis oleh

A
Reporter
- Aning Jati
- Vincentius Atmaja

FOTO: Momen Persib Gagal Menangkan Duel Lawan Dewa United yang Bikin Luis Milla Out
Kabar mengejutkan datang setelah Persib gagal memenangkan duel melawan Dewa United. Pelatih Luis Milla memutuskan keluar dari Persib. Simak selengkapnya!
Pelatih Dewa United, Jan Olde Riekerink, merasa ragu mengenai kemampuan Egy Maulana Vikri dan rekan-rekannya untuk mengejar posisi Persib di puncak klasemen.

Gagal Menang di GBK, Pelatih Persija: Kami Punya Peluang Tapi Tidak Bisa Mencetak Gol
Persija Jakarta kembali gagal meraih poin tiga setelah bermain imbang dengan Dewa United 0-0 dalam lanjutan BRI Liga 1 2024-2025.

Pemain Persib Bandung Tidak Masuk dalam Skuad Timnas Indonesia Lawan Jepang dan Arab Saudi
Tidak ada satu pun pemain dari Persib Bandung yang terpilih untuk bergabung dengan skuad Timnas Indonesia.

Hasil BRI Liga 1: Macan Kemayoran Gagal Menang di GBK
Menjamu Dewa United di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta (16/9), Macan Kemayoran hanya mampu bermain imbang 0-0.

Kata Bojan Hodak usai Persib Gagal Raih Kemenangan dari Semen Padang: Ada Perasaan Meremehkan
Persib Bandung tidak berhasil meraih poin penuh karena hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Semen Padang.