Tata cara Shalat Hajat, panduan lengkap dengan niat dan doanya

16 hours ago 5

Jakarta (ANTARA) - Shalat Hajat merupakan shalat sunnah yang dilakukan oleh umat Islam saat memiliki keinginan atau kebutuhan tertentu, baik terkait urusan dunia maupun akhirat.

Melalui shalat ini, seorang hamba memohon pertolongan dan petunjuk kepada Allah SWT agar hajatnya dikabulkan. Shalat Hajat menjadi salah satu amalan sunnah yang dianjurkan dalam Islam.

Pelaksanaan shalat ini juga diyakini dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT serta menjadi sarana memohon pertolongannya dalam mengatasi berbagai permasalahan. Dengan melaksanakan Shalat Hajat, seorang muslim menunjukkan ketergantungan dan keyakinan penuh kepada Allah SWT dalam setiap aspek kehidupannya.

Menurut Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nihayatuz Zain, shalat hajat dianjurkan bagi mereka yang mengalami kesulitan atau memiliki kebutuhan mendesak. Meskipun shalat hajat dapat dilakukan hingga 12 rakaat, pelaksanaan dua rakaat sudah dianggap cukup memadai.

Baca juga: Keutamaan Shalat Hajat sebelum tidur, dapat membuka pintu rezeki!

Waktu pelaksanaan

Shalat Hajat dapat dilaksanakan kapan saja, baik siang maupun malam hari, kecuali pada waktu-waktu yang diharamkan untuk shalat. Waktu yang dilarang tersebut antara lain setelah shalat Subuh hingga matahari terbit dan setelah shalat Ashar hingga matahari terbenam.

Namun, waktu terbaik untuk melaksanakan shalat Hajat adalah pada sepertiga malam terakhir. Pada waktu ini, suasana lebih tenang dan khusyuk, sehingga memungkinkan seseorang lebih fokus dalam beribadah dan memohon pertolongan kepada Allah SWT.

Tata cara pelaksanaan

1. Niat Shalat Hajat

Niat dilakukan di dalam hati dengan tujuan memohon kepada Allah agar hajat atau kebutuhan kita dikabulkan. Contoh niatnya:

اُصَلِّى سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

"Ushallî sunnatal ḥâjati rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ."

Artinya: "Aku berniat melaksanakan shalat sunnah Hajat dua rakaat karena Allah Ta'ala."

2. Rakaat pertama

- Takbiratul ihram (berdiri bagi yang mampu)

- Membaca doa iftitah

- Membaca surat Al-Fatihah

- Membaca surat pendek dari Al-Qur'an

- Rukuk dengan tuma'ninah

- Iktidal dengan tuma'ninah

- Sujud pertama dengan tuma'ninah

- Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah

- Sujud kedua dengan tuma'ninah

Baca juga: Bukan sekadar ibadah, sujud ternyata bisa tingkatkan kesehatan otak

3. Rakaat kedua

- Berdiri kembali untuk rakaat kedua

- Membaca surat Al-Fatihah

- Membaca surat pendek dari Al-Qur'an

- Rukuk dengan tuma'ninah

- Iktidal dengan tuma'ninah

- Sujud pertama dengan tuma'ninah

- Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah

- Sujud kedua dengan tuma'ninah

- Tasyahud akhir dengan tuma'ninah

- Salam ke kanan dan kiri

4. Doa setelah Shalat Hajat

Setelah selesai shalat Hajat, dianjurkan untuk membaca shalawat dan doa. Salah satu doa yang dianjurkan adalah:

سُبْحَانَ الَّذِي لَبِسَ العِزَّ وَقَالَ بِهِ، سُبْحَانَ الَّذِي تَعَطَّفَ بِالمَجْدِ وَتَكَرَّمَ بِهِ، سُبْحَانَ ذِي العِزِّ وَالكَرَمِ، سُبْحَانَ ذِي الطَوْلِ أَسْأَلُكَ بِمَعَاقِدِ العِزِّ مِنْ عَرْشِكَ وَمُنْتَهَى الرَّحْمَةِ مِنْ كِتَابِكَ وَبِاسْمِكَ الأَعْظَمِ وَجَدِّكَ الأَعْلَى وَكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ العَامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بِرٌّ وَلَا فَاجِرٌ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Subḫânal-ladzî labisal-‘izza wa qâla bihi. Subḫânal-ladzî ta‘aththafa bil-majdi wa takarrama bihi. Subḫâna dzil-‘izzi wal-kirami, subḫâna dzith-thauli as’aluka bimu‘âqidil-‘izzi min ‘arsyika wa muntahar-raḫmati min kitâbika wa bismikal-a‘dhami wa jaddikal-a‘la wa kalimâtikat-tâmmâtil-‘âmmâtil-latî lâ yujâwizuhunna birrun wa lâ fâjirun an tushalliya ‘ala sayyidinâ Muḫammadin wa ‘ala âli sayyidinâ Muḫammadin.

“Mahasuci Zat yang mengenakan keagungan dan berkata dengannya. Mahasuci Zat yang menaruh iba dan menjadi mulia karenanya. Mahasuci Zat pemilik keagungan dan kemuliaan. Mahasuci Zat pemilik karunia. Aku memohon kepada-Mu agar bershalawat untuk Sayyidina Muhammad dan keluarganya dengan garis-garis luar mulia Arasy-Mu, puncak rahmat kitab-Mu, dan dengan nama-Mu yang sangat agung, kemuliaan-Mu yang tinggi, kalimat-kalimat-Mu yang sempurna dan umum yang tidak dapat dilampaui oleh hamba yang taat dan durjana,”

Baca juga: Cara melakukan shalat witir tiga rakaat dengan satu salam

Selanjutnya, disarankan untuk membaca doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الحَلِيمُ الكَرِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ العَلِيُّ العَظِيْمُ سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْمِ والحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

Lâ ilaha illallâhul-ḫalîmul-karîmu, lâ ilaha illallâhul-‘aliyyul-adhîmu subḫânallâhi rabbil-‘arsyil-‘adhîmi wal-ḫamdulillâhi rabbil-‘alamîna.

“Tiada Tuhan selain Allah yang santun dan pemurah. Tiada Tuhan selain Allah yang maha tinggi dan agung. Mahasuci Allah, Tuhan Arasy yang megah. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam,”

Selanjutnya, seseorang yang memiliki keinginan atau kebutuhan tertentu dapat melanjutkan dengan membaca doa yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dari Rasulullah saw, sebagaimana berikut:

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ، وَالسَلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، لَا تَدَعْ لِيْ ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضىً إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Allâḫumma innî as’aluka mûjibâti raḫmatika, wa ‘azâ’ima maghfiratika, wal-ghanîmata min kulli birrin, was-salâmata min kulli itsmin lâ tada‘ lî dzanban illâ ghafartahu, wa lâ hamman illâ farrajtahu, wa lâ ḫâjatan hiya laka ridlan illâ qadlaitahâ yâ arḫamar-râḫimîna.

“Tiada Tuhan selain Allah yang maha lembut dan maha mulia. Maha suci Allah, penjaga Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Aku mohon kepada-Mu bimbingan amal sesuai rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, kesempatan meraih sebanyak kebaikan, dan perlindungan dari segala dosa. Janganlah Kau biarkan satu dosa tersisa padaku, tetapi ampunilah. Jangan juga Kau tinggalkanku dalam keadaan bimbang, karenanya bebaskanlah. Jangan pula Kau telantarkanku yang sedang berhajat sesuai ridha-Mu karena itu penuhilah hajatku. Hai Tuhan yang maha pengasih,”.

Dengan memahami dan melaksanakan tata cara shalat Hajat dengan benar, kita dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Shalat ini menjadi salah satu bentuk ikhtiar spiritual dalam memohon pertolongan dan kemudahan atas segala urusan.

Semoga setiap hajat dan keinginan yang kita panjatkan dalam shalat Hajat dikabulkan oleh Allah SWT. Dengan keyakinan dan ketulusan hati, kita berharap mendapatkan jawaban terbaik sesuai dengan kehendaknya.

Baca juga: Kapan Qunut Witir Ramadhan 2025? Catat tanggal dan keutamaannya

Baca juga: Keutamaan doa dalam sujud rakaat terakhir shalat

Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |