Jakarta (ANTARA) - Menjelang Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025, umat Islam di seluruh dunia bersiap untuk melaksanakan shalat Idul Adha. Ibadah ini merupakan salah satu bentuk syiar Islam yang dilaksanakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah sebagai bagian dari perayaan Idul Adha.
Sholat Idul Adha termasuk ibadah sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan dan memiliki keutamaan besar. Agar pelaksanaannya sesuai dengan tuntunan syariat Islam, berikut panduan lengkap mengenai tata cara dan bacaan dalam shalat Idul Adha.
Persiapan sebelum shalat Idul Adha
Sebelum melaksanakan shalat Idul Adha, terdapat beberapa sunnah yang dianjurkan:
1. Mandi Sunah (Ghusl)
Disunnahkan mandi sebelum berangkat sholat Idul Adha. Niat mandi Idul Adha dalam madzhab Syafi'i dibaca bersamaan ketika pertama kali menyiramkan air ke seluruh tubuh:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِيَوْمِ عِيْدِ الأَضْحَى سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liyaumi 'iidil Adha sunnatan Lillahi Ta'ala
Artinya: Saya niat mandi pada hari Idul Adha sunnah karena Allah Ta'ala.
Baca juga: Sejarah singkat Idul Adha dan pentingnya ibadah kurban dalam Islam
2. Memakai pakaian terbaik dan wewangian
Disunnahkan mengenakan pakaian terbaik dan memakai wewangian.
3. Tidak makan sebelum shalat
Berbeda dengan Idul Fitri, pada Idul Adha disunnahkan untuk tidak makan sebelum shalat.
4. Berangkat lebih awal ke tempat shalat
Disunnahkan berangkat lebih awal ke tempat pelaksanaan shalat Idul Adha.
5. Mengumandangkan takbir
Disunnahkan mengumandangkan takbir sejak malam Idul Adha hingga pelaksanaan shalat.
Tata cara shalat Idul Adha
Sholat Idul Adha dilaksanakan sebanyak dua rakaat dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Niat shalat Idul Adha
Sebagai imam:
أُصَلِّي سُنَّةً لِعِيدِ الأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatal li 'idil adha rak'ataini imaman lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta'ala."
Sebagai makmum:
أُصَلِّي سُنَّةً لِعِيدِ الأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مَأْمُومًا لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatal li 'idil adha rak'ataini ma'muman lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta'ala."
Baca juga: Lafadz takbiran Idul Adha: Arab, latin, dan artinya
2. Rakaat pertama
- Takbiratul ihram
- Membaca doa iftitah
- Melakukan takbir tambahan sebanyak tujuh kali
- Membaca Surah Al-Fatihah, diikuti dengan surah pendek (disunnahkan Surah Al-A'la)
- Rukuk, i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud kedua, kemudian berdiri untuk rakaat kedua
3. Rakaat kedua
- Melakukan takbir tambahan sebanyak lima kali
- Membaca Surah Al-Fatihah, diikuti dengan surah pendek (disunnahkan Surah Al-Ghasyiyah)
- Rukuk, i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud kedua, kemudian tasyahud akhir dan salam
4. Khutbah Idul Adha
Setelah shalat, disunnahkan mendengarkan khutbah yang disampaikan oleh khatib. Khutbah ini terdiri dari dua bagian yang dipisahkan dengan duduk sejenak.
Hukum dan waktu pelaksanaan shalat Idul Adha
Menurut mayoritas ulama, shalat Idul Adha hukumnya sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan oleh umat Islam. Ibadah ini menjadi bagian penting dalam perayaan Idul Adha, yang tidak hanya memiliki nilai spiritual, tetapi juga sosial dan kebersamaan.
Shalat Idul Adha dilaksanakan pada pagi hari tanggal 10 Dzulhijjah, setelah matahari terbit dan sebelum masuk waktu zuhur. Di Indonesia, pelaksanaan shalat ini biasanya dimulai sekitar pukul 07.00 waktu setempat, disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing.
Dengan memahami tata cara dan bacaan sholat Idul Adha sesuai syariat Islam, diharapkan umat Muslim dapat melaksanakan ibadah ini dengan khusyuk dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
Baca juga: Doa buka puasa Arafah 2025: Bacaan Arab, latin, dan terjemahannya
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025