Mengenal vasektomi: Cara kerja, tahapan, dan efek samping

1 day ago 6

Jakarta (ANTARA) - Vasektomi merupakan salah satu metode kontrasepsi permanen pada pria yang bertujuan untuk mencegah kehamilan. Prosedur ini dilakukan dengan cara memotong atau mengikat saluran sperma (vas deferens) sehingga sperma tidak lagi keluar bersama air mani saat ejakulasi.

Meskipun tergolong sebagai metode kontrasepsi permanen, pria yang menjalani vasektomi tetap dapat mengalami orgasme dan ejakulasi seperti biasa. Bedanya, cairan ejakulasi tidak lagi mengandung sperma, sehingga tidak dapat menyebabkan kehamilan.

Alasan dan keunggulan vasektomi

Vasektomi menjadi pilihan bagi pria yang telah yakin tidak ingin memiliki anak lagi. Dibandingkan dengan metode kontrasepsi lain, vasektomi dinilai memiliki sejumlah keunggulan, antara lain:

  • Efektivitas tinggi hingga mencapai 99 persen dalam mencegah kehamilan.
  • Risiko komplikasi dan efek samping yang relatif rendah.
  • Tidak memengaruhi gairah seksual, fungsi ereksi, maupun kemampuan orgasme.
  • Biaya pelaksanaan lebih murah dibandingkan dengan ligasi tuba (sterilisasi pada wanita) atau penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang lainnya.
  • Tidak memerlukan persiapan sebelum berhubungan seksual, seperti penggunaan kondom.

Baca juga: Mendukbangga: Vasektomi bukti bukan hanya perempuan objek kontrasepsi

Tahapan pelaksanaan vasektomi

Secara umum, prosedur vasektomi terdiri atas tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan perawatan pascaprosedur.

1. Persiapan

Sebelum pelaksanaan, pasien akan menjalani wawancara medis dan pemeriksaan fisik guna memastikan bahwa tidak ada kondisi yang dapat mengganggu prosedur. Dokter biasanya tidak menyarankan vasektomi pada pria berusia di bawah 30 tahun atau yang belum memiliki anak.

Beberapa kondisi yang perlu menjadi pertimbangan meliputi infeksi di area genital, kelainan organ reproduksi, alergi terhadap anestesi lokal, dan riwayat operasi pada alat kelamin.

Pasien juga akan diminta membersihkan area genital dan mencukur rambut kemaluan, serta menghindari konsumsi makanan berat beberapa jam sebelum prosedur dilakukan.

2. Prosedur pelaksanaan

Terdapat dua metode vasektomi, yakni metode konvensional dan metode tanpa sayatan.

  • Vasektomi konvensional: Dokter membuat 1–2 sayatan kecil di skrotum untuk mengakses vas deferens, lalu memotong atau mengikat saluran tersebut. Luka ditutup menggunakan jahitan atau alat pemanas (diathermy).
  • Vasektomi tanpa sayatan (No-scalpel vasectomy): Dilakukan dengan membuat lubang kecil tanpa sayatan besar. Vas deferens dijepit dan dipotong, kemudian dimasukkan kembali ke dalam skrotum tanpa perlu dijahit.

3. Perawatan pascaprosedur

Setelah prosedur, pasien mungkin mengalami nyeri ringan atau pembengkakan yang dapat diatasi dengan kompres dingin selama 36–48 jam. Pasien disarankan beristirahat total dan mengenakan penyangga skrotum selama dua hari pertama.

Dokter mungkin memberikan obat pereda nyeri dan menyarankan pasien untuk:

  • Menghindari aktivitas berat selama 3–7 hari.
  • Menunda hubungan seksual hingga rasa nyeri hilang.
  • Menggunakan kontrasepsi tambahan sampai dipastikan tidak ada sperma tersisa, biasanya setelah 15–20 kali ejakulasi.
  • Menjalani pemeriksaan lanjutan sekitar 12 minggu setelah vasektomi untuk memastikan hasil prosedur.

Baca juga: Hukum vasektomi dalam Islam: Haram atau boleh dalam kondisi tertentu?

Efek samping yang mungkin terjadi

Walau jarang, vasektomi tetap memiliki risiko efek samping, antara lain:

  • Infeksi pada area luka.
  • Hematoma atau penggumpalan darah di skrotum.
  • Granuloma sperma akibat kebocoran sperma.
  • Pembengkakan akibat hidrokel atau terbentuknya kista jinak (spermatokel).

Vasektomi adalah metode kontrasepsi yang efektif, aman, dan permanen bagi pria yang telah yakin untuk tidak memiliki keturunan lagi. Meski prosedur ini tidak mempengaruhi fungsi seksual, penting bagi pasien untuk memahami risiko dan menjalani konsultasi dengan dokter sebelum mengambil keputusan.

Vasektomi tidak mencegah penularan infeksi menular seksual. Oleh karena itu, praktik hubungan seksual yang sehat tetap dianjurkan setelah prosedur.

Baca juga: Begini cara kerja dan prosedur kontrasepsi vasektomi pada pria

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |