- TEK
- SAINS
Penelitian terbaru dari Kyoto University mengungkap bahwa gelombang suara mampu mengubah perilaku gen dalam sel tubuh.
Kamis, 17 Apr 2025 18:32:23

Penelitian terbaru dari Kyoto University mengungkap bahwa gelombang suara mampu mengubah perilaku gen dalam sel tubuh.
Studi ini menunjukkan bahwa paparan suara, bahkan tanpa keterlibatan organ pendengaran seperti telinga, dapat memengaruhi ekspresi lebih dari 150 gen, membuka jalan bagi potensi terapi berbasis akustik di masa depan.
Dipimpin oleh Dr. Masahiro Kumeta, tim ilmuwan Jepang memaparkan kultur sel tikus pada frekuensi 440 Hz dan 14 kHz, serta suara white noise, menggunakan sistem khusus yang memindahkan gelombang suara langsung ke wadah kultur.
Hasilnya mengejutkan. Sel-sel menunjukkan respons signifikan dalam aktivitas gen, termasuk gen yang berkaitan dengan pembentukan sel lemak.
"Karena suara adalah kekuatan fisik yang sangat umum di alam, kami tertarik untuk melihat bagaimana pengaruhnya terhadap sistem biologis yang belum memiliki sistem pendengaran," kata Kumeta dikutip IFLScience, Kamis (17/4).
Salah satu temuan utama adalah bahwa suara mampu menekan diferensiasi adiposit—proses pembentukan sel lemak. Selain itu, efektivitas suara tergantung pada bentuk gelombang dan durasi paparan, di mana gelombang sinus dan durasi lebih dari 24 jam memicu respons genetik paling kuat.
Kumeta menekankan bahwa ini bukan berarti suara bisa langsung dijadikan terapi kesehatan, namun temuan ini memperkuat hipotesis bahwa suara dapat dimanfaatkan secara medis di masa depan.
“Paparan suara bisa menjadi alat non-invasif yang murah, aman, dan langsung untuk mengatur respons sel,” ujarnya.
Respon sel juga ditemukan berbeda tergantung pada frekuensi, bentuk gelombang, dan bahkan kerapatan populasi sel. Fenomena ini menunjukkan kompleksitas interaksi antara gelombang akustik dan struktur biologis pada tingkat seluler.
Peneliti juga menyinggung studi terdahulu yang menunjukkan white noise bisa menembus jaringan hingga mencapai janin domba, memperkuat argumen bahwa efek suara dapat terjadi bahkan tanpa sistem pendengaran yang matang.
Walaupun masih berada di tahap eksperimental, studi ini membuka wacana baru dalam biofisika dan terapi medis. Para ilmuwan berharap temuan ini mendorong lebih banyak penelitian lintas disiplin untuk mengeksplorasi potensi suara sebagai sarana penyembuhan atau pengaturan fisiologis non-farmakologis.
Artikel ini ditulis oleh

F
Reporter
- Fauzan Jamaludin

Tak Banyak yang Tahu Ternyata Tanaman Juga Bisa Menjerit Kesakitan, Seperti ini Suaranya
Suara jeritan merupakan reaksi yang diberikan oleh manusia atau hewan saat merasa ketakutan maupun merasakan rasa sakit.

Penelitian Baru Temukan Pengobatan untuk Cegah Hilangnya Pendengaran Akibat Usia dan Suara Bising
Temuan peneliti mengenai mekanisme terjadinya tuli terlah menghadirkan potensi munculnya pil yang bisa mencegah hilangnya pendengaran.

AI Bisa Deteksi Penyakit Hanya Lewat Scan Suara dan Mata Pasien, Metode Ini Diklaim Hemat Biaya
Teknologi revolusioner dan mutakhir yang masih dikembangkan ini memungkinkan deteksi dini terhadap berbagai penyakit.

Ilmuwan Tanam Gen Manusia ke Tikus, Hasilnya tak Terduga
Ilmuwan menemukan bahwa tikus dengan gen bahasa manusia menunjukkan adanya perubahan yang signifikan.
Tikus 1 bulan yang lalu

Ilmuwan Menyimpulkan Bahwa Keheningan Dianggap sebagai Suara
Ilmuwan memiliki sederet uji coba sebelum menyimpulkan hal itu.
Diam 2 tahun yang lalu

Cara Mengatasi Telinga Berdengung: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Telinga berdengung sebenarnya tidak berbahaya, namun sensasi dengungan di telinga dapat sangat mengganggu dan mempengaruhi kualitas hidup seseorang.
CNC 2 bulan yang lalu

Misteri Suara di Luar Angkasa: Bisakah Kita Mendengarnya?
Benarkah ruang angkasa sunyi senyap? Eksplorasi terbaru mengungkapkan fenomena suara kosmik yang menakjubkan.

Ular Ternyata Bisa Mendengar Teriakan Orang, Ini Buktinya
Bukan hanya merasakan getaran, ular pun dapat mendengar orang berteriak. Bahkan orang yang sedang mengobrol.